Resensi novel Azzamine karya Shopie Aulia lengkap dari identitas, sinopsis, kelebihan, kekurangan, unsur intrinsik, dan ekstrinsiknya. Secara keseluruhan resensi menuai penilaian bagus dari isi ceritanya.
Sudahkah kamu membaca novel Azzamine? jika belum, kamu dapat mengetahui isi ceritanya dengan membaca resensi ini sampai selesai.
Berikut ini resensi novel Azzamine lengkap yang menuai banyak pujian dari para pembacanya.
Judul Novel | Azzamine |
Penulis | Sophie Aulia |
Penerbit | @bukune |
Kategori | Roman |
Tahun Terbit | 2021 |
Sinopsis novel Azzamine karya Shopie Aulia mengkisahkan tentang kehidupan tokoh Raden Azzam Al-Baihaqi dan Haura Jasmine. Kedua tokoh tersebut ditemukan dalam sebuah perjodohan.
Raden Azzam merupakan tokoh pria dalam novel yang diceritakan mempunyai karakter yang dekat dengan kata sempurna. Bagaimana tidak, tokoh yang satu ini lulusan Universitas Islam Al Azhar dan lulusan pondok pesantren.
Bahkan, tokoh Azzam adalah seorang hafidz Quran. Tidak hanya itu, ia juga mempunyai pengetahuan luas. Ia juga sangat mumpuni dalam berbahasa Arab.
Dari segi karakteristiknya, Azam adalah sosok laki-laki yang baik hati, penyabar, dan soleh sehingga mampu membuat orang yang dekat dengannya menjadi kagung dengan dirinya.
Hal menarik dalam novel muncul saat ia dipertemukan dengan seorang gadis yang mempunyai sikap dan karakter yang bertolak belakang dengannya.
Gadis ini bernaama Haura Jasmine, ia mempunyai karakter yang kurang sopan dan tomboy.
Tentu saja, keduanya mempunyai sifat yang sangat kontras seperti langit dan bumi. Tetapi, tokoh Azzam mempunyai alasan tersendiri mengapa ia jatuh cinta dengan sosok bernama Haura Jasmine tersebut.
Saat dijodohkan dengan tokoh Azzam, Jasmine merasa tidak siap dengan perjodohan tersebut. Hal tersebut membuat Jasmine meminta Azzam untuk mundur dengan alasan karena Jasmine merasa tidak pantas.
Hal tersebut membuat Jasmine tersebut menjauhi Azzam, tetapi hal tersebut tidak membuat Azzam menjadi putus asa. Ia tetap berjuang untuk membuat Jasmine semakin luluh.
Tetapi, di sisi lain ternyata Jasmine menjalin hubungan dengan tokoh yang bernama Deka. Memang sebelum adanya perjodohan antara Jasmine dan Azzam. Jasmine sudah menjalin hubungan dengan Deka.
Hal tersebut membuat Jasmine harus segera membuat keputusan untuk memilih Deka atau Azzam.
Azzam adalah sosok pria yang sempurna atau Deka kekasih hatinya yang sudah ia kenal lama.
Kelebihan dalam novel Azzamine yaitu penulis menggunakan diksi atau gaya bahasa yang ringan sehingga mudah untuk dipahami.
Di awal cerita Sophie Aulie mengkisahkan ceritanya dengan bentuk paragraf alternative unirvese.
Dengan alur cerita yang tidak begitu lambat dan tidak terlalu cepat, keseluruhan cerita di tampilkan dengan sangat detail dan jelas. Hal tersebut tentu membuat pembaca tidak bosan saat membaca ceritanya, justru ingin terus membaca kelanjutan ceritanya.
Konflik yang ditampilkan dalam novel Azzamine juga tidak begitu berat sehingga membuat pembaca santai dan menikmati saat membaca novelnya.
Dalam cerita novel, tidak hanya menekankan kehidupan percintaan tetapi juga menonjolkan kehidupan religi yang penuh makna. Bahkan, banyak hal positif yang dapat pembaca pelajari. Terdapat hikmah dari setiap konflik yang terjadi.
Pengarang mampu membangun karakter tokoh dengan sangat menarik. Bahkan, penokohannya dapat menjadi para pembaca untuk menjalankan kehidupan dengan lebih baik lagi.
Kelebihan novel Azzamine terlihat dari gambar ilustrasi yang menampilkan pemandangan alam dengan ilustrasi dua sejoli.
Secara keseluruhan novel Azzamine mempunyai banyak kelebihan dilihat dari banyak sisi. Tetapi, ternyata terdapat pula sedikit bagian yang menjadi kekurangan novel Azzamine.
Cerita dalam novel Azzamine mempunyai bagian-bagian yang dinilai kurang penting sehingga lebih baik tidak perlu diceritakan.
Selain itu, novel Azzamine juga mempunyai tokoh sampingan yang sangat banyak dan perannya tidak penting. Hal tersebut membuat pembaca menjadi sulit memahami tokoh penting dalam novel.
Sebenarnya, kisah yang diceritakan pengarang dalam novel Azzamine juga agak monoton sehingga kurang mendatangkan emosi para pembacanya.
Meskipun begitu, tetapi kisah cerita dalam novelnya tetap mempunyai makna yang menarik.
Berikut ini unsur intrinsik novel Azzamine yang harus kamu ketahui:
5.1. Tema
Tema dalam novel Azzamine mengkisahkan tentang kebimbangan rasa cinta.
Hal tersebut terlihat dari cerita cinta segitiga antara Jasmin dengan dua laki-laki yaitu Azzam dan Deka.
5.2. Tokoh
Tokoh dalam novel Azzamine yaitu Jasmine, Azzam, Deka, dan kedua orang tua Azzam, kedua orangtua Jasmine, kerabat Azzam dan Jasmine.
5.3. Latar Tempat
Latar tempat novel Azzamine berada di rumah Jasmine, rumah Azzam, di tempat makan, dan di pinggir jalan.
5.4. Alur
Alur dalam novel ini menggunakan alur maju dan mundur.
5.5. Sudut Pandang
Sudut pandang novel Azzamine yaitu sudut pandang orang ketiga. Pengarang menggunakan sudut pandang dengan nama-nama tokoh.
5.6. Diksi
Diksi yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah untuk dipahami para pembacanya.
5.7. Latar Waktu
Latar waktu dalam novel Azzamine yaitu terjadi di waktu pagi hari, siang hari, dan malam hari.
5.8. Amanat
Amanat yang terkandung di dalam novel yaitu mengajarkan kita untuk bersikap jujur agar tidak menyakiti hati orang lain terlalu lama.
Berikut ini unsur ekstrinsik novel Azzamine yang membuat cerita novel lebih menarik.
6.1. Biografi
Dilihat dari biografi Sophie Aulia yang masih seorang pelajar maka belum ada keterkaitan antara cerita novel dengan kehidupan kenyataan pengarang.
Mungkin saja, pengarang hanya mengambil sedikit gambaran kehidupan percintaan pada umumnya lalu dibubuhi dengan nuansa fiksi yang indah.
6.2. Latar Belakang Kehidupan Masyarakat
Novel Azzamine ini mempunyai keterkaitan dengan latar belakang kehidupan masyarakat Indonesia. Dimulai dari kisah tokoh Azzam yang lulusan pesantren sehingga dianggap sebagai seorang yang berkepribadian sempurna sesuai agama.
6.3. Nilai Religi
Sesuai dengan nuansa keseluruhan, Azzamine benar-benar mengangkat nuansa religi secara menyeluruh. Banyak hal islami yang disampaikan oleh penulis untuk para pembacanya.
6.4. Nilai Moral
Nilai moral yang dijelaskan dalam novel Azzamine yaitu mengajarkan kita untuk tidak berperilaku sombong.
Hal tersebut terlihat dari perilaku Azzam yang selalu rendah hati, dia tidak sombong meskipun ilmu pengetahuannya luas dan mempunyai ilmu keagamaan yang mumpuni.
6.5. Psikologi Pengarang
Di lihat dari ceritanya psikologi pengarang menunjukkan penulis merupakan orang yang santai dan tenang.
Pengarang mampu memunculkan banyak peristiwa yang flat tetapi menarik untuk diikuti kelanjutan ceritanya.
Pesan moral Novel Azzamine cukup banyak, tidak hanya didominasi oleh kehidupan percintaan tetapi banyak pesan moral yang dapat pembaca terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini pesan moral dalam resensi novel Azzamine:
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.