Resensi Novel Promise Karya Dwitasari ini akan menjelaskan seluk beluk novel tersebut secara lengkap. Kamu akan lihat sinopsis, kelebihan dan kekurangan hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Promise ini.
Kamu akan tahu alur secara lengkap sehingga kamu yang ingin membaca novel ini bisa mengambil sikap apakah akan membeli buku ini atau tidak karena kamu akan tahu sebarapa wort it buku ini jika menjadi bacaan kamu di rumah.
Berikut merupakan resensi novel Promise karya Dwitasari secara lengkap, diantaranya adalah:
Judul Novel | Promise |
Penulis | Dwitasari |
Jumlah halaman | 229 halaman |
Ukuran buku | 13,5x 20,5 cm |
Penerbit | Loveable |
Kategori | Novel |
Tahun Terbit | 2016 |
Novel Promise ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Rahman. Dia merupakan seorang anak dari pemilik pondok pesantren di Yogyakarta. Dan ia memiliki kawan bernama Aji.
Dan prinsip seorang Aji adalah hidup itu adalah harus di isi dengan senang-senang karena hidup ini cuma sekali. Sayang jika hanya dilewatkan termasuk soal pacaran.
Sehingga ia mencoba mempengaruhi Rahman untuk mengikuti gayanya. Disini Aji mencoba beragam cara untuk mempengaruhi Rahman. Salah satunya dengan memberikan Rahman DVD porno.
Pak Purnomo mengetahui hal tersebut dan mengambil keputusan yang cukup berat. Dan saat itu Aji dan Rahman tak lagi bertemu.
Lalu latar berpindah ke Milan di sana Rahman sedang menempuh pendidikan arsitektur. Ia juga sambil kerja paruh waktu selain itu ia juga sedang mencari seseorang yang sangat ia rindukan.
Kehidupan Rahman di Milan memang berubah. Di kota ini pula ia bertemu Moza yang menyimpan rasa kepadanya. Dan suatu malam ia mendapat telepon tak di sangka yaitu dari Aji.
Dan ada sesuatu yang aneh dari Aji saat itu. Dan saat bertemu kembali ada hal yang begitu berbeda dari Aji semuanya tak lagi sama. Di novel ini juga diceritakan sosok Salsabila dan Kanya.
Namun karakter Rahman, Aji dan Moza mendapatkan porsi yang cukup banyak di novel ini. Sedangkan sosok Salsabila dan Kanya terasa hanya sebagai pelengkap cerita saja.
Meski begitu novel ini memiliki layout yang cukup manis dan memiliki gaya penceritaan yang cukup mengalir sehingga enak di baca dan di telusuri kelanjutan ceritanya.
Berikut merupakan kelebihan dari novel Promise karya Dwitasari, diantaranya adalah:
Kekurangan dari novel Promise ini adalah masih adanya beberapa tyfo atau salah ketik. Di lihat dari kelebihan-kelebihannya kekurangan tersebut tidak lah seberapa di bandingkan dengan kelebihan-kelebihannya.
Berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Promise karya Dwitasari, diantaranya adalah:
Tema dalam novel ini adalah tentang percintaan remaja yang dilanda dilema sekaligus juga menceritakan tentang persahabatan dan juga keluarga.
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Dimana di dalamnya terdapat alur maju dan alur mundur.
Latar waktu yang terdapat dalam novel Promise ini adalah pagi, siang, sore dan malam hari.
Latar tempat yang terdapat dalam novel Promise ini adalah kampus, pesantren, rumah Rahman dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Promise ini adalah menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dari tokoh utama yaitu Rahman.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini gaya bahasa sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah di pahami dan dimengerti.
Amanat dari novel Promise ini adalah janganlah mempengaruhi orang lain dengan hal buruk. Dan kebiasaan buruk akan berdampak buruk pada diri sendiri.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Promise karya Dwitasari, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terdapat dalam novel ini adalah menjadi pengaruh buruk untuk orang lain. seperti yang dilakukan Aji itu merupakan hal yang sangat tidak baik untuk di contoh.
Apalagi berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang bisa merugikan orang lain seperti memberi DVD porno itu tidak baik.
Nilai moral yang terdapat dalam novel ini adalah cara Rahman menghargai temannya Aji. Meski Aji selalu memberikan hal-hal yang negatif namun Rahman tidak terpengaruh dan masih bisa berteman dengan baik dengan Aji.
Ya, mesti kejadian tersebut ketahuan dan membuat mereka mendapatkan hukuman serta menjadi berpisahlah persahabatan mereka.
Novel ini mengisahkan sebuah pesantren yang di pondoki oleh Salsabila. Dan kebetulan pesantren tersebut adalah milik ayah Rahman. Dapat di lihat dari penjelasan tersebut bahwa adanya nilai-nilai keagamaan karena pesantren identik dengan sebuah agama yaitu agama islam.
Di pesantren pula Salsabila mendalami ilmu agama islam dengan baik dan serius itu karena sebuah wasiat dari ibunya sehingga ia berada di pondok pesantren tersebut.
Nilai pendidikan yang terdapat dalam novel tersebut memperlihatkan bahwa Rahman menempuh pendidikan arsitek di negeri Milan itu menandakan bahwa Rahman adalah seseorang yang terpelajar.
Bagian terakhir dari resensi novel Promise karya Dwitasari adalah pesan moral.
Dan pesan moral yang terdapat dalam novel tersebut adalah janganlah mempengaruhi orang lain dengan hal buruk. Dan kebiasaan buruk akan berdampak buruk pada diri sendiri.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.