Sinopsis novel Pachinko berisi paparan lengkap mengenai novel tersebut. Terdapat sinopsis, intrinsik, ekstrinsik serta pesan moral apa yang terkandung dalam novel Pachinko.
Bukan hanya itu kamu juga akan menjumpai kelebihan dan kekurangan dari novel tersebut. Simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu mengetahui informasi ini secara lengkap.
Berikut merupakan Resensi novel Pachinko karya Min Jin Lee secara lengkap, diantaranya adalah:
Judul Novel | Pachinko |
Penulis | Min Jin Lee |
Jumlah halaman | 537 halaman |
Ukuran buku | 14,8×21 cm |
Penerbit | Apollo. UK |
Kategori | novel |
Tahun Terbit | 2017 |
Sinopsis novel Pachinko karya Min Jin Lee ini merupakan cerita satu keluarga untuk menjabarkan 100 tahun sejarah Korea.
Semenanjung yang dikuasai Jepang di belah oleh ideologi politik menjadi Utara dan Selatan. Serta imigran dari Korea di Jepang yang menerima diskriminasi.
Di awali dengan kehidupan seorang anak berkebutuhan khusus bernama Sunja. Sunja lahir dari orang tua bernama Hoonie dan Yujin. Yujin selalu keguguran sebelum melahirkan Sunja.
Dan mungkin itu yang menyebabkan Sunja cacat bawaan lahir kakinya melengkung. Setelah dewasa Sunja tertipu daya oleh rayuan lelaki beristri yang bernama Hansu.
Dari Hansu ternyata Sunja hamil tiada yang ingin menikahinya selain cacat ia merupakan keturunan dari keluarga miskin. Namun, ada pemuda yang menderita TBC bernama Isak Baek yang mau menerima Sunja.
Menikahlah mereka dan hijrahlah mereka berdua ke Osaka Jepang. Dan cerita tersebut barulah di mulai. Dimana di Jepang keturunan Korea sangat di pandang rendah mereka seolah-olah kaum kumuh yang pantas di tindas.
Lalu lahirlah Noa dan menyusul adiknya yaitu Mozasu. Dimana mereka memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Dimana Noa sangat menyukai sekolah dan mengusai semua pelajaran, dan bercita-cita ingin kuliah.
Sedangkan Mozasu malah sebaliknya ia ingin keluar dari sekolah dan bekerja di Pachinko, kemudian menjadi pembisnis yang sukses hingga akhir novel.
Namun, Noa memutuskan bunuh diri. Lalu apa penyebab Noa melakukan hal tersebut? Jawabannya ada di buku novel Pachinko tersebut.
Kelebhian yang terdapat dalam novel Pachinko ini diantaranya adalah:
kekurangan yang terdapat dalam novel Pachinko ini diantaranya adalah:
Kekurangan dari novel Pachinko adalah yaitu mengisahkan Sunja yang selalu di terpa kemalangan terus menerus membuat cerita ini menyayangkan tidak adanya titik kebahagian dari tokoh tersebut.
Kekurangan lainnya pada istilah Go saeng dimana perempuan harus menderita sebagai istri, anak dan ibu. Berkorban untuk suami, anak dan keluarga serta melakukan kerja 24 jam demi keluarga dan nama baik keluarga.
hal itu sangat tidak manusiawi dalam ajaran agama kita. Namun itulah yang terjadi pada kaum minoritas.
Kekurangan tersebut tidaklah seberapa dibandingkan dengan kelebihan-kelebihannya. Novel Pachinko sangat rekomended untuk di baca.
Karena di dalamnya terdapat pelajaran hidup, mengetahui berbagai kebudayaan negara lain serta bagaimana bisa menerima diri kita sendiri sebagai manusia sempurna meski orang lain merendahkan.
Berikut merupakan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Pachinko karya Min Jin Lee, diantaranya adalah:
Tema dalam novel ini adalah tentang kisah sebuah diskriminasi yang dialami keluarga minoritas yang ada di Jepang. Dan bagaimana kaum minoritas tersebut menghadapinya.
Alur yang digunakan dalam novel Pachinko ini menggunakan alur campuran. Dimana ada alur maju dan alur mundur di dalamnya.
Latar waktu yang terdapat dalam novel Pachinko ini adalah sekitar tahun 1910 yakni pada awal tahun saat Korea di diskriminasi oleh Jepang sampai penghujung abad 20.
Latar tempat dalam novel ini adalah sebuah kota Ikaino di Osaka Jepang.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Pachinko ini merupakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Pachinko ini menggunakan bahasa Jepang yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Inggris.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah mengajak kita untuk meneladani sikap sang tokoh Sunja. Bagaimana keteguhan seorang perempuan dalam menanggung rasa kehilangan, keinginan yang tidak terpenuhi dan usaha mempertahankan keluarga dan tradisi.
selain itu meneladani tokoh Mozasu yang menerima diri sendiri tanpa mendengarkan perkataan orang lain yang merendahkannya. tetap kerja keras agar bisa membahagiakan keluarga.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Pachinko karya Min Jin Lee, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini adalah merupakan nilai yang harus di hindari seperti tindakan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap orang-orang minoritas mereka di anggap kecil dan sangat rendah sehingga sangat sulit untuk mendapatkan hak yang sama dengan kaum mayoritas.
Nilai sosial lainnya di tunjukan seorang polisi jujur bernama Haruki Toyama ia merupakan polisi memperlakukan kaum minoritas sama seperti kaum mayoritas pada umumnya.
Nilai moral yang terkandung dalam novel ini terlihat dari sikap Mozasu. Ketika kaum minoritas di anggap bau, kotor, tidak pintar, miskin, mudah marah, pencuri dan hal buruk lainnya.
Mozasu ia memilih untuk tidak menanggapinya dan ia memilih untuk menjadi dirinya sendiri, mencintai keluarganya, dan bekerja keras agar kelak tidak mendapati keluarganya kesulitan secara finansial lagi.
Bagian terakhir dari sinopsis novel Pachinko karya Min Jin Lee ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut.
Pesan moral yang terdapat dalam novel Pachinko ini adalah selayaknya kita sebagai keluarga harus saling menyayangi, mengasihi, dan saling menolong dengan tulus. Seperti yang Mozasu lakukan.
Meski menjadi golongan minoritas hanya karena sebuah keturunan dan kemiskinan tidak menjadikannya rendah diri. Ia terus bersemangat menjalani hidup dan terus melakukan yang terbaik untuk diri dan keluarga tercintanya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.