Aturan tembang macapat merupakan sebuah aturan penulisan tembang dalam jumlah baris, jumlah suku kata, atau pun jumlah bunyi sajak akhir tiap baris.
Bukan hanya aturan yang dibahas dari artikel ini melainkan ada pengertian juga cara membuat tembang macapat agar kamu semakin paham yuk simak artikel ini sampai selesai.
Secara umum kembang macapat dapat di artikan sebagai salah satu jenis tembang atau puisi dalam bahasa Jawa.
Macapat itu sendiri merupakan salah satu karya sastra Jawa yang memiliki perjalanan sejarah panjang dan menjadi penyampai pesan.
Mengutip dari situs Kemendikbud, tembang dapat bermakna syair, gubahan, kidung, atau nyanyian.
Kemudian macapat adalah puisi tradisional dalam bahasa Jawa yang disusun dengan menggunakan aturan tertentu.
Menurut Poerwadarminta (1039:229) macapat adlaah nama jenis tembang yang digunakan dalam gubahan puisi hasil karya sastra Jawa baru yang menggunakan metrum tembang Jawa.
Kemudian Padmosoekotjo juga menyimpulkan tembang macapat adalah jenis puisi klasik dalam kesusastraan Jawa yang terikat konvensi yang mapan berupa guru gatra, guru lagu dan guru wilangan.
Penulisan tembang macapat memiliki aturan dalam jumlah baris, jumlah suku kata, atau pun bunyi sajak akhir tiap baris yang di sebut guru gatra, guru lagu dan guru wilangan.
Yang akan di jelaskan lebih lengkapnya di aturan tembang macapat di bawah nanti.
Dulu tembang macapat disenandungkan tanpa menggunakan iringan apapun dan lebih mengutamakan pada makna yang terkandung di dalam syairnya.
Namun, seiring berjalannya waktu juga dipengaruhi perkembangan zaman tembang macapat disenandungkan dengan iringan gamelan.
Aturan tembang macapat merupakan sebuah aturan penulisan tembang dalam jumlah baris, jumlah suku kata, atau pun jumlah bunyi sajak akhir tiap baris.
Yang di sebut guru gatra, guru lagu dan guru wilangan. Agar semakin paham kamu perlu membaca aturan cara penulisan tembang macapat.
Agar tembang tersebut sesuai dengan aturan penulisannya yang baik dan benar. Seperti yang akan di jelaskan di bawah berikut ini!
Pengertian guru gatra itu terdapat dua kata yaitu guru yang artinya patokan/pedoman. Dan gatra artinya itu larik atau baris.
Jadi dapat diartikan bahwa guru gatra dapat di artikan setiap jenis tembang dalam setiap baitnya memiliki pedoman berbeda-beda terhadap jumlah barisnya.
Guru gatra biasanya terdiri dari huruf romawi contohnya dalam macapat mijil terdapat guru gatra VI, Sinom memiliki guru gatra IX, Dandanggula memiliki guru gatra X dan lain sebagainya.
Lalu pengertian guru lagu juga terdiri dari dua kata yang guru artinya patokan/pedoman sedangkan lagu artinya aksara vokal di akhir kata dalam setiap baris.
Setiap jenis tembang mempunyai pedoman yang sudah tidak bisa diganti tentang jatuhnya aksara vokal dalam setiap akhir kata dan setiap barisnya.
Contoh
- Guru lagu dalam macapat Mijil yaitu i, o, e, i, i, u
- Guru lagu dalam macapat Sinom yaitu a, i, a, i, i, u, a, i, a
- Guru lagu dalam macapat Dangdanggula i, a, e, u, i, a, u, a, i, a
- Dan masih banyak lagi yang lainnya.
3. Guru Wilangan
Selanjutnya ada pengertian guru wilangan guru artinya patokan/pedoman wilangan artinya jumlah suku kata/wanda dalam setiap baris.
Jadi setiap jenis tembang mempunyai pedoman yang sudah ada dan tidak bisa berubah tentang jumlah wanda/suku kata dalam setiap barisnya.
Contoh:
- Mijil guru wilangannya adalah 10, 6, 10, 10, 6, 6
- Sinom guru wilangannya adalah 8, 8, 8, 8, 7, 8, 12
- Dangdanggula guru wilangannya adalah 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7
- Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Setelah kamu mengetahui aturan dari tembang macapat itu akan bermanfaat jika kamu nantinya ingin membuat tembang macapat.
Dan agar lebih gampang kamu bisa ikuti langkah-langkah sederhana di bawah ini, diantaranya:
Langkah pertama yang harus kamu lakukan dalam membuat tembang macapat yaitu adalah dengan menentukan tema apa yang ingin di bacakan.
Di sekolah pastinya guru bahasa jawa pernah menyuruh siswanya untuk membuat sebuah tembang macapat dengan tema spesipik seperti pendidikan, lingkungan hidup, dan lain sebagainya.
Kamu bisa memilih satu tema yang menurutmu paling mudah cara menyampaikannya dan jangan campur adukan tema itu ke tema lainnya, dan bahas tema yang spesipik.
Selanjutnya langkah cara mmebuat tembang macapat kamu bisa menentukan jenis tembang apa yang ingin kamu sampaikan. Tentunya kamu pasti masih ingat dengan aturan tembang macapat.
Setiap tembang memiliki watak dan aturan-aturan sendiri terkait guru lagu, guru gantra dan guru wilangan. Apakah kamu ingin membuat tembang jenis mijil, pangkur atau pocung bahkan tembang lainnya.
Setelah mengetahui jenis yang ingin di gunakan dalam tembang macapat.
Langkah selanjutnya kamu bisa menentukan guru lagu dengan mengingat-ngingat kembali guru lagu kembang macapat seperti apa.
Sesudah menentukan guru lagu kamu juga perlu menentukan guru gatra dengan benar. Jika guru lagu akhiran vokal dalam setiap baris maka guru gatra adalah jumlah total barisnya.
Seperti contohnya macapat Maskumambang terdapat 4 gatra maka kamu tidak boleh membuat 5 atau enam karena melanggar aturan cara membuat macapat sehingga tidak sesuai nantinya.
Dan terakhir kamu harus menentukan guru wilangan ingat yang cara membuat guru wilangan jangan melenceng dari aturan tembang macapat.
Guru wilangan yaitu jumlah suku kata dalam setiap baris tembang macapat.
Terakhir dari artikel aturan tembang macapat saya berikan beberapa contoh tembang macapat, yaitu:
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.