Novel Burlian ini adalah salah satu tetralogi dari seri anak mamak. Novel ini menggambarkan bagaimana pendidikan karakter pada anak di tanamkan.
Dalam pola pengasuhan mamak yang tegas dan ayah yang bijaksana. Penasaran dengan isi buku dari Burlian ini? Yuk, baca dulu resensi novel Burlian Tere Liye di artikel ini.
Akan di jelaskan secara lengkap mengenai unsur pembangun novel yang mungkin belum kamu ketahui. Di simak ya!
Judul Novel | Burlian |
Penulis | Tere Liye |
Jumlah halaman | 239 halaman |
Ukuran buku | 3,5×20,5 cm |
Penerbit | PT. Republika |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2015 |
Harga novel | Rp. 60.000 |
Novel Burlian ini merupakan karya Tere Liye dalam serial anak mamak. Novel ini mulai diterbitkan pada tahun 2015 oleh PT. Republika. Dan novel ini memiliki ketebalan mencapai 239 halaman.
Resensi novel Burlian Tere Liye ini mengisahkan Burlian anak dari bapak Syahdan dan Ibu Nurmas.
Burlian sendiri digambarkan sebagai anak yang percaya diri yang tinggi, perhatian pada teman, namun keras kepala.
Burlian sedikit bandel terlihat saat ia mengajak kakaknya Pukat untuk bolos sekolah. Awalnya mereka merasa aman namun ulah mereka akhirnya ketahuan.
Hingga keesokan harinya Kak Eli membangunkan mereka. Dan di mulailah hukuman untuk mereka. Yaitu seharian mereka harus mencari kayu bakar bersama mamak di hutan.
Dan makan siang dengan nasi tanpa lauk dan itu merupakan hukuman yang membuat mereka takut dan kapok untuk melakukan hal yang sama.
Novel ini juga menceritakan persahabatan antara Burlian dan Ahmad teman kelas Burlian yang hitam, keras kepala, dan berambut keriting.
Teman yang tidak populer di sekolah. Hanya Burlian yang peduli bahkan membela Ahmad saat di hina temannya.
Namun Ahmad menjadi terkenal setelah memperlihatkan kepiawaiannya bermain sepak bola.
Namun, kisah Ahmad dan Burlian kemudian berakhir ketika Ahmad di gigit ular dan kehilangan nyawanya ketika bermain sepak bola.
Ahmad mengambil bola saat mengambil bola dan ternyata itu merupakan sarang ular berbisa. Dan Ahmad tidak bisa tertolong lagi.
Burlian adalah anak yang keras kepala. Dan tidak peduli dengan penjelasan Mamak mengapa dia belum bisa memenuhi janjinya untuk membelikan sepeda dan menganggap Mamaknya itu berbohong.
Juga tentang perjuangan Ayah dan mamak melindungi Burlian yang saat itu berusia tidak tahun dari serangan lebah.
Serta kisah kakak Eli tentang sepeda yang akhirnya terbeli saat cincin kawin Mamak yang digadaikan membuat Burlian sadar.
Ternyata cinta Mamak untuk anak-anaknya sangatlah besar. Selain itu. Kisah Nakamura teman Burlian dari Jepang yang merupakan seorang pekerja proyek jalan di desa yang merindukan anaknya Kelko.
Burlian menjadi penghubung komunikasi antara Nakamura dan putri kecilnya yang telah terputus.
Dan masih banyak lagi kisah lainnya dari Burlian beserta teman dan gurunya. Yuk baca aja novel Burlian ya.
Dalam resensi novel Burlian Tere Liye terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui, di antaranya yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel Burlian yaitu tentang pola asuh keluarga dan juga kasih sayang orang tua terhadap anaknya serta menggapai cita-cita.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Burlian, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel Burlian yaitu menggunakan alur maju atau progresif.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Burlian yaitu subuh, pagi hari, siang hari sore hari, magrib dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu rumah Burlian, Sekolah Burlian, Rumah Pak Bin, Rumah Munjib, Kebun Duren, Stasiun Kereta Api, Sawah, Kebun Pohon Karet, Hutan dan lain-lain.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Burlian yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan dan juga banyak kata-kata penuh makna di dalamnya.
Amanatnya dalam buku ini yaitu adalah untuk selalu berusaha, tak putus asa dan harus menjadi anak yang rajin. Dan gapailah cita-cita kalian setinggi mungkin dan semangat terus dalam belajar.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dalam novel, yaitu:
Sikap Burlian yang tidak memilih-milih teman termasuk berteman dengan Ahmad. Di saat orang ain menjauh ia malah mendekati dan berusaha akrab.
Burlian yang selalu berusaha dan pantang menyerah, rajin belajar, dan tidak mudah putus asa.
Selalu berdoa, dan beribadah serta menghindari larangan agama dan terus melakukan kebaikan dimana pun.
Terakhir dari resensi novel Burlian Tere Liye yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel yaitu mengajarkan kita adalah untuk selalu berusaha, tak putus asa dan harus menjadi anak yang rajin.
Dan gapailah cita-cita kalian setinggi mungkin dan semangat terus dalam belajar.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.