Resensi novel Bad Romance mengkisahkan cinta anak SMA yang dimulai dari perjanjian sepihak. Nathan dengan rasa benci mengajak Katya berpacaran. Tetapi, siapa yang memutuskan hubungan dahulu akan dikenakan hukuman.
Berjalannya waktu, ternyata keduanya justru saling mengenal satu sama lain. Hingga, rasa kebencian tersebut seakan luntur begitu saja. Ada banyak kisah romance anak SMA yang diceritakan dalam novel ini.
Artikel ini merangkum dengan lengkap penjelasan mengenai resensi novel Bad Romance. Baca sampai selesai ya.
Judul Novel | Bad Romance |
Penulis | Equita Millianda |
Jumlah halaman | 376 Halaman |
Ukuran buku | 14 x 20 cm |
Penerbit | Pastel Books |
Kategori | Romance |
Tahun Terbit | 2016 |
Harga novel | Rp.73.800,- |
Novel Bad Romance karya Equita Millianda berjumlah 376 halaman. Buku ini diterbitkan oleh Pastel Books sebagai buku romance tahun 2016. Harga bukunya yaitu Rp.73.800,-.
Nathaniel Adriano Wirasetya merupakan cowok di sekolah yang sangat suka membuat rusuh. Dimulai dengan hal-hal yang sepele sepeti membuat kerusuhan dari sikapnya yang selalu telat. Hingga dia juga melakukan hal rusuh lainnya, seperti tawuran. Tentu parah banget, kan?
Tapi, Nathaniel adalah cucu dari pemilik yayasan sekolah sehingga ia tidak mendapatkan hukuman seperti murid lainnya.
Terdapat sosok cewek bernama Katya, ia sangat tidak suka dengan sikap Nathan yang sok ganteng dan sok berkuasa. Bahkan, Katya pun sangat berani melawan Nathan.
Katya memang benar-benar sudah merasa tidak tahan dengan sikap dan kelakuan Nathan yang begitu seenaknya. Tidak memperdulikan orang lain tersakiti atau tidak.
Nathan memang hanya peduli dengan kepuasan dirinya sendiri, mentang-mentang dirinya adalah cucu dari pemilik yayasan di sekolah.
Jadi, menurut Katya, Nathan memang salah satu orang yang tidak punya otak. Karena, hal-hal yang dilakukan oleh Nathan hanyalah membuang-buang uang orangtuanya saja.
Tidak pernah terpikir olehnya bahwa ia sudah melakukan banyak hal bodoh. Bahkan, perbuatan Nathan tersebut memang menyakiti hati orang.
Suatu waktu, Katya melihat Nathan memalak anak SMP. Tentu saja, kejadian tersebut digagalkan oleh Katya. Tentu saja, Nathan sangat kesal. Ia merasa, Katya selalu ikut campur dengan urusannya.
Hingga suatu waktu teman Nathan mempunyai ide yang cukup aneh. Jadi, Nathan menantang Katya untuk berpacaran. Tetapi, bagi siapapun yang mutusin hubungan mereka maka dia lah yang kalah. Dan orang yang kalah itu akan mendapatkan hukuman dari si pemenangnya.
Tentu saja, Katya menolak permintaan konyol Nathan tersebut. Tetapi, seketika saat Katya menolak berarti ia akan langsung dinyatakan kalah lalu harus menjadi babu Nathan.
Dengan terpaksa akhirnya Katya pun menerima permintaan untuk menjadi pacar Nathan, meski dengan rasa kesal dan begitu jengkel.
Dari perjanjian tersebut, akhirnya mereka berdua selalu berpergian bersama. Bahkan, Katya selalu diantar jemput oleh Nathan. Hal ini memang membuat orang-orang di sekolah menjadi tidak percaya.
Karena semua orang juga mengetahui bahwa Katya begitu membenci Nathan. Tetapi, ternyata rasa benci itu benar-benar seakan menghilang. Ketika Nathan melindungi Katya dan mengorbankan dirinya yang tersakiti untuk keselamatan Katya ketika tawuran.
Bahkan, Katya kini juga memahami sikap Nathan yang egois dan sombong. Semua itu, karena ia ingin mendapatkan perhatian.
Ternyata Nathan memang tidak mendapatkan perhatian selayaknya seorang anak di keluarganya. Hal tersebut menjadi sisi gelap kehidupannya.
Tetapi, Katya pun mampu merubah Nathan keluar dari sisi gelap kehidupannya. Lalu, apakah Katya tetap menjalani hubungannya dengan Nathan?
Adapun unsur intrinsik novel Bad Romance yang menarik untuk kita ketahui, diantaranya yaitu:
Tema novel Bad Romance yaitu tentang kisah cinta anak remaja. Diceritakan dalam novel, tokoh Nathan dan Katya terjerat rasa cinta yang diawali dengan rasa benci.
Tokoh-tokoh utama yang diceritakan dalam novel, yaitu:
Latar tempat yang diceritakan untuk menggambarkan situasi cerita dalam novel yaitu di sekolah, rumah Katya, rumah Nathan, dan di Bandung.
Latar waktu yang diceritakan dalam novel Bad Romance yaitu saat pagi hari, jam istirahat, siang hari, dan malam hari.
Sudut pandang yang digunakan penulis untuk menggambarkan karakter tokoh dalam novel Bad Romance yaitu sudut pandang orang ketiga, pelaku utama.
Alur cerita dalam novel Bad Romance yaitu menggunakan alur campuran atau adanya penggunaan alur maju dan alur mundur.
Gaya bahasa dalam novel Bad Romance menggunakan ragam bahasa anak remaja jaman sekarang. Ada juga sentuhan penggunaan majas metafora di dalam novel.
Menghakimi orang lain bukanlah suatu hal yang tepat karena kita tidak pernah tahu latar belakang kehidupan orang lain seperti apa.
Adapun unsur ekstrinsik dalam novel Bad Romance yang menarik untuk diketahui, diantaranya yaitu:
Nilai sosial dalam novel Bad Romance yaitu sikap Katya yang selalu peduli dengan orang lain. Ia sangat tidak suka dengan orang yang berperilaku jahat, bahkan menyakiti orang lain.
Ia seringkali membantu orang lain yang disakiti oleh Nathan.
Nilai moral yang terdapat dalam novel yaitu jangan menilai buruk orang karena sekilas perilakunya saja. Karena kita tidak tahu latar belakang kehidupan orang lain yang membuatnya berperilaku seperti itu.
Nilai pendidikan dalam novel Bad Romance yaitu sebagai seorang pelajar sebaiknya tidak melakukan tindak kriminal, seperti tawuran.
Kelebihan novel Bad Romance yaitu mempunyai alur penyampaian cerita yang sangat menarik untuk diikuti sampai akhir. Bahkan, konflik cerita yang muncul selalu membuat pembaca semakin penasaran dengan jalan ceritanya.
Terdapat cerita mengenai tawuran oleh anak SMA yang sekarang ini memang masih banyak dilakukan oleh anak sekolah dalam kehidupan realitas.
Setelah membaca resensi novel Bad Romance maka kita dapat mengetahui pesan moral dalam novel Bad Romance yaitu jadilah orang yang membawa manfaat baik untuk kehidupan orang lain.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.