Resensi film Dilan 1991 menceritkan tentang kelanjutan cerita dari film Dilan 1990. Disini digambarkan kisah awal jadian Milea dan Dilan yang sangat romantis. Tetapi, kebahagiaan mereka tak berlangsung lama.
Muncul konflik ketika Dilan menjadi ketua geng motor. Tetapi, Milea tidak suka dan mengacam Dilan akan memutuskannya jika tetap gabung dengan geng motor.
Tetapi, ternyata Dilan tetap menjadi ketua geng motor. Bahkan, melakukan penyerangan balik terhadap serangan geng motor lain. Lalu, benarkan Milea dan Dilan putus hubungan? simak artikel ini sampai selesai ya.
Judul Film | Dilan 1991 |
Penulis Naskah | Pidi Baiq |
Sutradara | Fajar Bustomi |
Durasi film | 121 menit |
Kategori Film | Romance |
Pemain Film | Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, Yoriko Angelina |
Tahun Produksi | 2019 |
Perusahaan Produksi | Ody Mulya Hidayat |
Film Dilan 1991 karya Pidi Baiq disutradarai oleh Fajar Bustomi berdurasi 121 menit. Film ini diproduksi oleh Ody Mulya Hidayat pada tahun 2019.
Sebagai film bergenre drama romanece, diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, Yoriko Angelina.
Dilan 1991 adalah sebuah film drama romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2019.
Film ini merupakan sekuel dari film Dilan 1990 yang dirilis pada tahun sebelumnya dan merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Pidi Baiq.
Film ini mengisahkan tentang hubungan asmara antara Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) yang semakin dalam pada tahun 1991.
Dilan adalah seorang siswa SMA yang terkenal sebagai pelajar nakal, tetapi memiliki sisi romantis yang membuat Milea jatuh hati padanya.
Meskipun begitu, Milea merasa kesulitan untuk menentukan pilihannya antara Dilan dan orang tuanya yang ingin membawanya ke luar kota.
Dalam film ini, kita dapat melihat bagaimana Dilan berusaha untuk memenangkan hati Milea dan membuatnya tetap tinggal di kota tempat mereka tinggal.
Dilan seringkali melakukan hal-hal yang membuat Milea merasa senang, seperti memberikan bunga dan mengajaknya jalan-jalan.
Namun, hubungan mereka tidak selalu mulus, karena Dilan seringkali terlibat dalam perkelahian dan Milea merasa cemburu pada teman-teman perempuan Dilan.
Muncul konflik dalam film Dilan 1991, saat Dilan menjadi pemimpin geng motor. Hal tersebut tidak disukai oleh Milea karena ia takut dengan keselamatan Dilan.
Ketakutan Milea pun terjadi, Dilan benar-benar dikeroyok oleh sekolompok geng motor lain. Hal tersebut membuat Milea mengancam agar Dilan keluar dari geng motor atau dia akan memutuskan Dilan.
Tetapi, dengan banyak alasan lainnya Dilan tetap ada dalam geng motor tersebut dan menyiapkan aksi balas dendam. Hal tersebut akhirnya pun membuat Milea benar-benar memutuskan Dilan.
Selain itu, film ini juga menyoroti hubungan antara Dilan dan ayahnya, yang berusaha untuk membimbing putranya menjadi sosok yang baik dan bertanggung jawab.
Kita dapat melihat bagaimana Dilan berjuang untuk menghormati ayahnya dan memenuhi ekspektasi yang diberikan kepadanya.
Dengan pengambilan gambar yang indah dan akting yang memukau, Dilan 1991 berhasil memberikan pesan tentang pentingnya komitmen dan cinta yang tulus dalam sebuah hubungan asmara.
Film ini juga berhasil menampilkan keindahan dan keunikan budaya Indonesia pada tahun 1990-an, seperti pakaian, musik, dan bahasa sehari-hari.
Film Dilan 1991 adalah sebuah film drama romantis yang dirilis pada tahun 2019 dan merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Pidi Baiq. Unsur intrinsik yang terdapat dalam film Dilan 1991 adalah sebagai berikut:
Tema utama dalam film ini adalah cinta dan persahabatan. Film ini juga mengangkat tema tentang perbedaan kelas sosial, pergaulan bebas, dan kebebasan berekspresi.
Karakter Dilan dan Milea sangat kompleks dan menarik untuk dianalisis. Dilan digambarkan sebagai sosok yang tegas, pemberani, dan romantis.
Sedangkan Milea digambarkan sebagai sosok yang cerdas, mandiri, dan tegas. Karakter-karakter pendukung dalam film ini juga memainkan peran penting dalam plot film.
Plot film Dilan 1991 mengisahkan tentang kisah cinta antara Dilan dan Milea yang berlatar belakang kehidupan remaja di tahun 1990-an di Indonesia.
Film ini menggambarkan perjalanan cinta mereka yang penuh dengan lika-liku dan tantangan, sehingga menarik untuk diikuti.
Latar tempat film Dilan 1991 yaitu berada di rumah Milea, di sekolah, dan di jalanan.
Latar waktu film Dilan 1991 dilakukan di Indonesia pada tahun 1990-an, sehingga memberikan nuansa nostalgia bagi penonton yang mengalami masa itu.
Sudut pandang yang digambarkan dalam film Dilan 1991 yaitu penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, pelaku utama.
Gaya bahasa dalam film Dilan menggunakan bahasa remaja di tahun 1991an. Ada banyak bahasa romantis yang digunakan Dilan untuk menyampaikan rasa cintanya kepada Milea.
Amanat atau pesan yang ingin disampaikan dalam film Dilan 1991 adalah tentang pentingnya menjalin hubungan yang sehat dan saling menghargai dalam sebuah hubungan percintaan.
Adapun unsur ekstrinsik film Dilan 1991 yang menarik untuk kamu ketahui, diantaranya yaitu:
Film Dilan 1991 menggunakan teknologi modern dalam pembuatannya, seperti efek visual dan musik yang membuat film ini semakin terlihat benar-benar ada di era tahun 1991an sehingga menarik untuk ditonton.
Film Dilan 1991 memiliki daya tarik tersendiri bagi penonton karena mengangkat tema-tema yang dekat dengan kehidupan remaja Indonesia pada masa kini, seperti pergaulan bebas dan persahabatan.
Film Dilan 1991 juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan bagi anak-anak muda mengenai nilai-nilai cinta, persahabatan, dan pengorbanan.
Film Dilan 1991 mengandung nilai-nilai sosial yang positif, seperti penghargaan terhadap perbedaan, persahabatan, dan toleransi.
Kelebihan dalam film Dilan 1991 yaitu adanya konflik yang menarik untuk diketahui sampai ending cerita.
Secara visual, film Dilan 1991 benar-benar realistis seperti kondisi di tahun tersebut.
Kekurangan film Dilan 1991 yaitu banyak sekali adegan pengroyokan geng motor.
Film ini juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan, terutama dalam mengatasi masalah dan menghindari kesalahpahaman.
Film Dilan 1991 juga mengangkat tema tentang kebebasan berekspresi dan hak untuk mengejar impian.
Serta menunjukkan betapa pentingnya berani mempertahankan apa yang diyakini dan disayangi, meskipun harus menghadapi tantangan dan rintangan yang sulit.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.