Ketimbang menulis cerita hidup sendiri, orang kadang lebih suka menulis cerita fiksi. Padahal cara menulis buku tentang kisah hidup sendiri menurut saya jauh lebih mudah lho. Dikatakan demikian, karena kita mengalami kejadiannya secara runtut.
Jika kehidupan kita akan dibukukan, YA tinggal kita ceritakan ulang saja apa yang sudah kita alami dari waktu ke waktu.
Namun, kendati terbilang lebih mudah, faktanya tidak semua orang memiliki kemampuan storytelling yang baik. Apalagi jika dituangkan menjadi sebuah tulisan buku atau novel.
Lalu bagaimana sih cara menulis buku yang diambil dari atau tentang kisah hidup sendiri? Di artikel ini saya akan coba jelaskan dari sisi saya sendiri. Siapa tahu bisa tambah referensi kamu yang sedang atau akan menulis cerita hidupnya.
Menulis buku yang diambil dari kisah sendiri itu sangat menarik dan direkomendasikan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali akan terbitkan buku.
Kenapa harus memilih menerbitkan buku sendiri? Selain lebih mudah, menerbitkan buku dari kisah atau cerita hidup sendiri juga dapat memberikan banyak keuntungan, seperti:
Orang pasti akan kenal siapa kamu dan bagaimana perjalanan hidup kamu dari buku yang kamu tulis. Dalam buku pasti akan dijelaskan, siapa dan bagaimana kamu.
Apalagi jika cerita yang ditulis dalam buku tersebut dibuat dengan bahasa dan materi yang menarik, tentu akan ada banyak orang yang akan kenal kamu.
Ketika sekarang kamu menulis cerita kisah hidup kamu ke dalam sebuah buku, nanti saat kamu tua buku ini akan jadi cerita menarik yang bisa lihat kembali.
Kamu akan punya kenangan menarik yang bisa jadi sumber bacaan kamu di masa tua nanti. Istilahnya mah ada bahan buat nostalgia.
Selain itu, buku yang kamu buat di masa sekarang juga bisa jadi salah satu warisan menarik bagi anak cucu kamu nantinya.
Anak cucu akan tahu perjalanan kita dulu seperti apa dan bagaimana kita memperjuangkan mereka hingga bisa seperti sekarang ini.
Ini tentu akan jadi hal yang menarik untuk kehidupan kamu berikutnya.
Menulis tidak akan membuatmu mati lebih cepat. Justru akan membuatmu hidup jauh lebih lama bahkan kamu akan tetap hidup meskipun wujudnya sudah tiada.
Alasan terakhir kenapa kamu harus membuat buku yang diambil dari kisah sendiri adalah karena buku ini lebih mudah dibuat.
Inilah yang menjadi alasan kenapa penulis pemula direkomendasikan untuk menulis buku pertamanya dari kisah hidup mereka sendiri.
Alasannya ya karena lebih mudah dibuat. Saat perjalanan hidup berlangsung, di sanalah kita hidup.
Baca juga: Contoh Novel Kisah Sendiri
Buat kamu yang pernah alami kisah hidup kelam dan sekarang berhasil move on, kamu pati ingin banget kan cerita hal tersebut ke banyak orang.
Nah, salah satu cara paling bagus dan menarik untuk menceritakan hal tersebut adalah dengan menulisnya menjadi sebuah buku.
Bukan hanya 1 atau 2 orang saja, tapi akan ada ribuan orang yang akan siap mendengarkan dan membaca cerita dan kisah hidup kamu.
Namun sudahkah kamu tahu bagaimana cara menulis buku tentang kisah hidup sendiri? Berikut saya tuliskan dalam 12 langkah.
Baca juga: Cara Menulis Cerita yang Menarik
Jika cerita hidup kamu ini panjang dan banyak, jangan semuanya kamu ceritakan. Nanti alurnya tidak akan jelas.
Pilih dan tentukan 1 cerita saja yang menurut kamu paling menarik dan paling ingin kamu ceritakan kepada orang lain.
Selain itu, kebanyakan cerita yang akan kamu tuliskan nantinya akan mengganggu fokus kamu ketika menulis akhirnya cerita jadi kabur dan tidak jelas.
Parahnya lagi, kamu akan kehilangan penghayatan dalam cerita.
Ini adalah bagian paling berbahaya. Karena akan mengganggu kelancaran dan alur dalam cerita buku tersebut.
Kemudian kamu buatkan dulu kerangka cerita yang akan kamu tulis. Kerangka cerita ini merupakan konsep keseluruhan dari cerita dalam buku.
Kamu perlu membuatnya agar bisa mempermudah kamu ketika mulai menuliskan setiap bagian dalam ceritanya.
Dari kerangka ini juga kamu bisa tahu dengan mudah, bagian mana yang perlu kamu perhatikan dan kamu perbaiki serta bagian mana pula yang sekiranya perlu perbaikan.
Kerangka cerita akan membantu mempercepat kamu menyelesaikan pembuatan cerita dalam buku. Saya sering ngobrol dengan para penulis buku, mereka juga menggunakan metode ini untuk bantu mereka ketika menulis buku.
Salah satu cara menulis buku tentang kisah hidup paling penting yang harus diperhatikan adalah penentuan konflik. Hal ini akan jadi bagian utama dalam cerita buku yang akan dibuat.
Konflik adalah bagian utama yang akan jadi nyawa dalam cerita. Menarik atau tidaknya cerita hidup kamu itu bergantung seberapa kompleks konflik yang terjadi dalam cerita.
Tentukan bagaimana alur konflik di bagian awal cerita hingga penyelesaiannya. Apakah cerita kamu itu akan happy ending atau tidak?
Kamu tentukan sendiri konflik dan cara penyelesaiannya.
Oh YA, bagian ini itu harus lengkap dengan penyelesaiannya YA. Agar cerita tidak menggantung dan tidak membuat bingung pembaca buku kamu nantinya.
Tema adalah bagian penting yang akan jadi warna dalam buku cerita hidup kamu. Sebelum mulai menulis, kamu tentukan dulu temanya apa.
Tema dalam cerita akan menentukan gaya penulisan dan bahasa yang akan kamu gunakan. Di samping itu, ini juga akan menggambarkan jenis dan cara konflik itu dibuat dalam cerita.
Sehingga alurnya akan sesuai dengan yang kita inginkan.
Baca juga: Cara Membuat Biografi Seorang Tokoh
Target pembaca perlu kamu pahami dengan baik. Hal ini juga perlu kamu lakukan sebelum menulis. Tujuan utamanya agar kamu bisa paham dengan baik bagaimana nanti membuat cerita tersebut menarik.
Dengan mengetahui target pembaca secara spesifik, kamu bisa membuat tulisan lebih relevan dengan pembaca. Baik dari sisi bahasa yang digunakan ataupun materi yang disampaikan dalam cerita.
Alur cerita bisa kita buat sebaik mungkin guna mendapatkan hasil cerita yang lebih menarik. Kesesuaian antara bahasa dan alur cerita ini akan membuat pembaca betah konsumsi cerita kamu.
Hal-hal yang perlu kamu ketahui dari target pembaca kamu di antaranya:
Minimal kamu tahu 4 hal ini, maka kamu bisa menulis novel sesuai dengan yang mereka inginkan.
Agar lebih mudah menuliskan ceritanya, tuliskan masing-masing tokoh yang akan muncul dalam cerita. Tuliskan lengkap dengan peran mereka masing-masing serta keterkaitannya dengan tokoh utama.
Hal ini penting dan di rasa sangat perlu kamu buat untuk mempermudah proses cara menulis buku tentang kisah hidup sendiri tersebut.
Di samping itu, hal ini juga akan membuat alur cerita jadi lebih nyata dan lebih jelas. Karena setiap alur cerita akan diperankan oleh setiap tokoh ini.
Buat gambaran secara jelas dari setiap tokoh yang akan ikut dalam cerita tersebut.
Setiap tokoh cerita dalam buku pasti memiliki karakter masing-masing. Untuk mempermudah kamu dalam menuliskan cerita, buat dan tuliskan karakter masing-masing karakter tersebut.
Hal ini akan memperjelas peranan masing-masing penulisnya serta memperjelas bagaimana cerita itu dibuat berdasarkan karakter masing-masing karakter.
Judul dalam cerita adalah bagian penting yang harus kamu perhatikan dengan baik. Jangan pernah asal-asalan dalam membuat judul. Karena hal ini akan meningkatkan jumlah pembaca dan rasa penasaran orang akan buku yang kamu buat.
Judul adalah bagian utama dan pertama yang akan orang baca dari buku cerita yang kamu buat. Meskipun ini adalah buku yang bahas tentang kehidupan kamu sendiri, namun buatlah judul dengan baik dan menarik.
Judul yang baik dan menarik akan membuat pembaca lebih penasaran dengan cerita yang kamu tulis di dalamnya.
Judul yang menarik itu setidaknya memiliki beberapa hal menarik, di antaranya seperti:
5 hal ini setidaknya harus ada dalam cerita buku yang kamu tulis.
Baca Juga: Panduan Menulis Novel Bagi Pemula
Kamu pasti bertanya-tanya kan, kenapa kok membuat buku dari kisah dan cerita hidup sendiri juga harus punya referensi. Kan kita adalah sumber referensi utamanya, karena kita yang jalaninya.
Nah perlu kamu pahami terlebih dahulu, referensi ini akan digunakan dalam pengambilan alur cerita dan jenis konflik yang akan kamu buat di dalamnya.
Selain itu, referensi ini kamu butuhkan untuk melakukan komparasi dengan cerita yang akan kamu buat. Sehingga akan memunculkan ide-ide baru yang akan kamu tulis dalam cerita kamu nantinya.
Referensi yang kamu butuh kan ini di antaranya adalah seperti:
Setelah bagian 1-9 di atas kamu lakukan dengan baik dan tersusun rapi, langkah cara menulis buku tentang kisah hidup sendiri berikutnya tinggal mulai menulis ceritanya.
Di sini kamu tuliskan setiap bagiannya dengan baik. Mulai dari opening buku hingga penutup
Setiap bagian ditulis secara runtut dan masukkan peran masing-masing karakter tokoh ke dalamnya. Bentuk dan buat alur cerita yang menarik sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.
Buka outline yang sudah dibuat dan tulis setiap bagian outline tersebut dengan baik dan bahasa yang menarik.
Jangan langsung dicetak, edit terlebih dahulu buku kamu tersebut sebelum mulai diterbitkan.
Jika kamu bisa sendiri, kamu edit buku tersebut dengan baik oleh diri kamu sendiri. Namun saya merekomendasikan untuk menggunakan jasa editing saja.
Biasanya ada jasa edit buku sebelum terbit. Namun pilih editor terpercaya, lebih bagus mereka yang punya pengalaman di penerbit mayor.
Jika buku kamu ini di edit dengan baik, maka akan menghasilkan karya yang lebih bagus. Baik dari sisi cerita ataupun bahasa dan bahasan yang disampaikan dalam buku akan lebih menarik bagi para pembacanya.
Baca juga: Cara Membuat Biografi Singkat
Nah, jika buku kamu sudah selesi ditulis hingga dilakukan editing dengan baik, maka langkah terakhir yang harus kamu lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak penerbit.
Namun saran saya, agar tulisan kamu ini lebih terkenal dan punya peluang lebih besar untuk sukses, pilih penerbit mayor.
Penerbit mayor lebih saya rekomendasikan ketimbang penerbit indie untuk buku kisah sendiri ini.
Kenapa? Karena penerbit buku mayor memiliki market sendiri yang sudah pasti akan lebih mudah membeli buku kita.
Para penulis buku sukses banyak yang lahir dari penerbit buku mayor. Selain itu, ada banyak keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan jika kamu menerbitkan buku di penerbit mayor.
Sampai di sini, kamu sudah paham kan bagaimana cara menulis buku tentang kisah hidup sendiri? Pasti pahamlah.
Kalopun belum, kamu boleh tanyakan tentang hal ini di kolom komentar, nanti akan saya jawab satu per satu.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.