Bagaimana tata cara sholat tasbih 2 rakaat? Dan Bolehkan sholat tasbih 2 rakaat? Meski merupakan ibadah sunah yang sudah umum dilakukan, namun masih banyak orang yang belum paham cara melakukannya.
Sholat tasbih adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Sholat tasbih dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda dengan sholat wajib pada umumnya, dan memiliki keutamaan serta manfaat tersendiri bagi yang melakukannya.
Di artikel ini sudah dirangkum penjelasan lengkap tata cara melakukan sholat tasbih 2 rakaat yang benar sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Silahkan kamu baca panduan lengkapnya di sini.
Sholat tasbih 2 rakaat merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam.
Meskipun tidak terdapat dalil yang shahih secara tegas dari Nabi Muhammad SAW tentang sholat tasbih, namun terdapat beberapa hadis dan riwayat yang mengindikasikan tentang keutamaan serta manfaat melaksanakan sholat tasbih.
Salah satu hadis yang sering dikutip terkait sholat tasbih adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Busr RA, beliau berkata:
“Rasulullah SAW bersabda kepada saya, ‘Hai anakku, ada sebuah surat dalam Al-Qur’an yang tatkala kamu membacanya, maka sungguh ia akan menjadi syafa’at (pemohonan kebaikan) untukmu di hari kiamat dan penghapus dosa-dosamu.’
Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah, apakah surat itu?’ Beliau menjawab, ‘Surat Al-Ikhlas.’
Rasulullah SAW kemudian mengajarkan kepada saya untuk sholat 2 rakaat sebelum subuh dan mengatakan, ‘Kamu sholat dua rakaat, masing-masing rakaat membaca Al-Ikhlas 10 kali setelah Al-Fatihah.’ ” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Selain itu, terdapat pula riwayat dari Abu Darda RA yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang sholat 12 rakaat sehari, Allah akan membangunkan baginya sebuah istana di surga.” Ketika ditanya oleh para sahabat, “Bagaimana caranya, ya Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Sholat 4 rakaat sebelum zuhur dan 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isya, dan 2 rakaat sebelum subuh.” (HR. Muslim).
Dari riwayat-riwayat tersebut, meskipun tidak secara spesifik menyebutkan sholat tasbih, namun mengindikasikan bahwa sholat sunnah yang dilakukan di waktu-waktu tertentu, termasuk sholat 2 rakaat sebelum subuh, memiliki keutamaan dan manfaat besar di sisi Allah SWT.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk mengamalkan sholat tasbih 2 rakaat sebagai salah satu bentuk ibadah sunnah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meskipun tidak terdapat dalil yang menyebutkan secara khusus tentang sholat tasbih, namun mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan ibadah merupakan suatu bentuk keberagamaan yang baik.
Selalu perhatikan niat dan tata cara yang benar dalam menjalankan sholat tasbih, serta semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita.
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى، مُصَلِّيًا رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً مُؤَدِّيًا لِطَاعَتِهِ وَابْتِغَاءِ رِضَاهُ.
“Saya niat melaksanakan 2 rakaat sholat tasbih untuk Allah Ta’ala, menjalankan sholat sunnah ini sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya dan mencari keridhaan-Nya.”
Berikut adalah tata cara sholat tasbih 2 rakaat yang dapat kamu ikuti:
Berikut ini adalah doa sholat tasbih 2 rakaat lengkap:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnata-tasbih rak’ataini lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala”
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
Artinya: “Allah Maha Besar”
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A’udzu billahi minasyaitanir rajim
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk”
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, ar-Rahmanir-Rahim, Maliki yawmiddin, Iyyaka na’budu wa-iyyaka nasta’in, Ihdina-sh-shiratal mustaqim, siratal ladzina an’amta ‘alayhim, ghairil maghdubi ‘alayhim, walad-dallin
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
6. Rakaat Pertama:
Setelah membaca Surat Al-Fatihah, baca salah satu surat di antara surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, misalnya Surat Al-Ikhlas atau Surat Al-Kafirun.
Setelah selesai membaca surat, lakukan ruku’ dengan mengucapkan:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
Subhanarabbiyal-‘adzim
Artinya: “Maha suci Tuhanku yang Maha Agung”
Kemudian, bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami’allahu liman hamidah
Artinya: “Allah telah mendengar orang yang memuji-Nya”
Setelah itu, mengangkat tangan dan mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
Artinya: “Allah Maha Besar”
Setelah takbir, sujud dengan meletakkan dahi, hidung, tangan, lutut, dan ujung jari kaki di lantai, seraya mengucapkan:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Subhanarabbiyal-a’la
Artinya: “Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi”
Setelah sujud, duduk sejenak antara dua sujud sambil mengucapkan:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ
Rabbighfirli
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah dosaku”
Kemudian, sujud kembali dengan mengucapkan:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Subhanarabbiyal-a’la
Artinya: “Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi”
Rakaat Kedua:
Setelah selesai sujud kedua, berdiri kembali untuk rakaat kedua dan mengulangi langkah-langkah yang sama seperti pada rakaat pertama, yaitu membaca Surat Al-Fatihah, membaca surat pendek, melakukan ruku’, i’tidal, takbir, sujud, duduk antara dua sujud, dan sujud kedua.
Setelah sujud kedua, duduk tasyahud akhir sambil mengucapkan:
التَّحِيَّاتُ للهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَب
البَرَكَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
At-tahiyyatu lillahi was-salawatu wath-thayyibat, as-salamu ‘alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, as-salamu ‘alayna wa ‘ala ‘ibadillahis-salihin, ash-hadu an la ilaha illallah, wa ash-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.
Artinya: “Segala penghormatan, ibadah, dan kebaikan hanya milik Allah. Salam sejahtera atasmu, wahai Nabi, dan rahmat dan berkah Allah. Salam sejahtera atas kami dan atas semua hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Terakhir, untuk mengakhiri sholat, mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri sambil menggerakkan kepala:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
As-salamu ‘alaykum wa rahmatullahi
Artinya: “Salam sejahtera atas kalian dan rahmat Allah”
Demikianlah tata cara sholat tasbih 2 rakaat secara lengkap. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi panduan dalam melaksanakan ibadah sholat tasbih.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.