Tahukah kamu bahwa sistem operasi pada komputer yang kita gunakan itu bukan hanya Windows saja lho. Ada banyak sistem operasi lain yang dapat kita gunakan. Namun yang paling populer saat ini, terutama di Indonesia adalah Windows.
Di artikel ini, tim Mustakim media sudah menuliskan beberapa jenis-jenis sistem operasi dan contohnya secara lengkap.
Bagi kamu yang baru tahu, silakan simak artikel ini sampai selesai agar kamu temukan informasi lengkapnya di sini.
Sistem Operasi (bahasa Inggris: Operating System) adalah perangkat lunak atau software yang bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya komputer dan menyediakan lingkungan yang memungkinkan aplikasi dan pengguna berinteraksi dengan perangkat keras komputer.
Secara sederhana, sistem operasi adalah jembatan antara perangkat keras komputer dan aplikasi yang dijalankan oleh pengguna.
Berikut adalah beberapa jenis-jenis sistem operasi yang ada:
Sistem operasi berbasis teks berinteraksi dengan pengguna melalui baris perintah atau command prompt. Pengguna harus memasukkan perintah secara manual untuk menjalankan tugas atau mengakses file dan direktori.
Contoh: MS-DOS, UNIX/Linux shell, Windows Command Prompt (cmd).
Sistem operasi berbasis grafis menyediakan antarmuka yang lebih intuitif dengan menggunakan ikon, menu, dan pointer. Pengguna dapat berinteraksi dengan sistem melalui klik mouse dan menggeser elemen pada layar.
Contoh: Windows (Microsoft), macOS (Apple), GNOME, KDE.
Sistem operasi real-time dirancang untuk menangani aplikasi yang memerlukan respon waktu yang sangat cepat. Mereka sering digunakan dalam sistem kontrol industri, perangkat medis, atau sistem embedded yang harus menangani tugas secara tepat waktu.
Contoh: QNX, VxWorks.
Sistem operasi jaringan memungkinkan beberapa komputer untuk berbagi sumber daya seperti file, printer, dan perangkat lain melalui jaringan komputer. Mereka memiliki fitur yang mendukung manajemen sumber daya dan keamanan jaringan.
Contoh: Windows Server, Linux dengan fitur jaringan seperti Samba.
Sistem operasi mobile dirancang untuk perangkat seluler seperti smartphone dan tablet. Mereka memiliki antarmuka yang dioptimalkan untuk layar sentuh dan memungkinkan akses mudah ke aplikasi dan layanan mobile.
Contoh: Android (Google), iOS (Apple).
Sistem operasi tertanam dirancang untuk perangkat elektronik tertentu, seperti peralatan rumah tangga pintar, kamera digital, mesin ATM, atau sistem kontrol industri.
Contoh: FreeRTOS, Embedded Linux.
Sistem operasi open source adalah perangkat lunak yang kode sumbernya dapat diakses dan dimodifikasi oleh pengguna dan pengembang. Mereka sering didistribusikan secara gratis.
Contoh: Linux (beberapa distribusi seperti Ubuntu, Fedora, CentOS), FreeBSD.
Sistem operasi proprietary adalah perangkat lunak yang hak ciptanya dimiliki oleh perusahaan tertentu, dan kode sumbernya tidak tersedia untuk umum. Pengguna harus membeli lisensi untuk menggunakannya.
Contoh: Windows (Microsoft), macOS (Apple).
Setiap jenis sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan penggunaannya.
Pemilihan sistem operasi yang tepat tergantung pada faktor seperti tipe perangkat keras, tugas yang harus dijalankan, keamanan, dan dukungan aplikasi.
Sistem operasi memiliki banyak fungsi yang kritis untuk mengelola sumber daya komputer dan menyediakan lingkungan yang memungkinkan aplikasi dan pengguna berinteraksi dengan perangkat keras.
Berikut adalah 20 fungsi penting dari sistem operasi:
Mengelola dan mengalokasikan sumber daya perangkat keras seperti CPU, memori, penyimpanan, dan perangkat masukan/keluaran.
Mengatur penggunaan memori fisik dan virtual untuk aplikasi dan sistem operasi itu sendiri.
Menentukan urutan eksekusi proses pada CPU untuk memastikan pemanfaatan yang efisien dan responsif terhadap aplikasi.
Mengelola pembuatan, pemeliharaan, dan penghapusan file serta menyediakan akses ke data melalui sistem file.
Mengatur dan mengawasi komunikasi antara perangkat masukan/keluaran dan aplikasi.
Mengelola komunikasi dan protokol jaringan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan.
Mengenali, menginstal, dan mengatur driver perangkat keras untuk berkomunikasi dengan sistem.
Melindungi sistem dari ancaman luar dan dalam, termasuk pengaturan hak akses, enkripsi data, dan deteksi malware.
Mengorganisir dan menyimpan file dalam struktur direktori untuk kemudahan pengelolaan data.
Menyediakan antarmuka pengguna yang mudah digunakan, seperti GUI atau CLI, untuk berinteraksi dengan sistem.
Membuat, menghentikan, dan mengawasi proses yang berjalan pada sistem.
Menyediakan layanan sistem seperti pencetakan, pengindeksan, dan pustaka untuk aplikasi.
Mengelola kesalahan yang mungkin terjadi selama operasi sistem atau eksekusi program.
Mengatur hak akses dan izin pengguna untuk mengakses sumber daya sistem.
Memungkinkan beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan dengan membagi waktu CPU.
Membuat salinan cadangan data dan sistem untuk mengatasi kehilangan atau kerusakan data.
Mengelola konsumsi daya komputer untuk efisiensi energi dan penghematan daya.
Mendukung penggunaan mesin virtual dan kontainer untuk menjalankan berbagai sistem operasi dan aplikasi pada satu perangkat fisik.
Menghubungkan sistem operasi dengan layanan cloud dan infrastruktur terkait.
Memantau kinerja sistem dan menyediakan alat diagnostik untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaikinya.
Fungsi-fungsi ini bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang stabil, efisien, dan aman untuk menjalankan aplikasi dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer dengan mudah.
Sistem operasi adalah perangkat lunak yang sangat penting dan fundamental dalam komputer dan perangkat elektronik modern. Kesimpulannya adalah:
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.