Majas hiperbola merupakan sebuah kalimat yang dilebih-lebihkan, tampak seperti tidak relevan dengan keadaan sebenarnya. Fungsi dari majas hiperbola ini adalah untuk mendramatisir keadaan sehingga terlihat lebih menarik.
Di artikel ini sudah saya tuliskan 200 contoh majas hiperbola dan artinya dalam bahasa Indonesia dan juga dalam bahasa Inggris.
Buat kamu yang sedang belajar tentang majas hiperbola, ini adalah artikel paling tepat yang harus kamu baca. Silakan baca sampai selesai.
Majas hiperbola adalah salah satu jenis majas retoris atau majas bahasa yang digunakan dalam sastra untuk membuat perbandingan yang berlebihan atau berlebihan dengan tujuan untuk mengeksagerasi suatu hal atau konsep.
Dalam majas ini, penyajian suatu ide atau gambaran dibesar-besarkan secara berlebihan, sehingga menghasilkan efek dramatis atau konyol.
Pengertian majas hiperbola juga bisa dilihat dari perspektif para ahli sastra dan bahasa. Berikut adalah beberapa definisi majas hiperbola menurut para ahli:
Untuk lebih memahaminya, kamu bisa lihat pada beberapa contoh majas hiperbola dan artinya berikut ini yang saya tulis dalam 2 versi bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris).
Berikut adalah 100 contoh majas hiperbola dalam bahasa Indonesia beserta artinya:
Berikut adalah 100 contoh majas hiperbola dalam bahasa Inggris:
Majas hiperbola memiliki berbagai fungsi dalam bahasa dan sastra. Berikut beberapa fungsi utama majas hiperbola:
Majas hiperbola digunakan untuk menarik perhatian pembaca atau pendengar dengan cara membuat perbandingan yang berlebihan atau dramatis. Hal ini membantu mempertegas atau memperjelas suatu ide atau konsep yang sedang disampaikan.
Hiperbola sering digunakan untuk menciptakan efek dramatis dalam tulisan, pidato, atau karya sastra. Dengan membesar-besarkan atau mengeksagerasi sesuatu, penulis atau pembicara dapat menciptakan ketegangan, perasaan, atau kesan yang lebih intens.
Majas hiperbola dapat digunakan untuk memancing emosi pembaca atau pendengar. Dengan menggambarkan sesuatu secara berlebihan, pembaca atau pendengar dapat merasa lebih terlibat secara emosional dalam teks atau pidato.
Hiperbola sering digunakan untuk efek humor. Ketika sesuatu dilebih-lebihkan dengan cara yang lucu, hal itu dapat menghasilkan tawa atau senyum pada pembaca atau pendengar.
Karena perbandingannya yang berlebihan, majas hiperbola sering membuat kesan yang kuat pada pembaca atau pendengar, sehingga membantu mereka mengingat pesan atau gagasan yang disampaikan.
Dalam karya sastra, hiperbola dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan, objek, atau karakter dalam cara yang khas. Ini membantu membentuk citra yang kuat dalam pikiran pembaca.
Majas hiperbola juga sering digunakan dalam retorika, baik dalam pidato politik, iklan, atau debat. Penggunaan hiperbola dapat memengaruhi pandangan atau pendapat orang lain dan memperkuat argumen.
Hiperbola sering digunakan untuk mengkritik atau menyampaikan pesan moral dalam sebuah karya sastra atau tulisan. Dengan cara yang berlebihan, penulis dapat menyoroti masalah sosial atau moral dengan lebih tajam.
Majas hiperbola adalah alat yang kuat dalam bahasa dan sastra karena dapat memberikan variasi, intensitas, dan daya tarik pada penggunaan bahasa.
Namun, harus digunakan dengan bijak agar tidak mengaburkan pesan atau membuat teks terlalu berlebihan sehingga kehilangan makna.
Majas hiperbola memiliki ciri-ciri yang khas yang membedakannya dari majas lain dalam bahasa dan sastra. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama majas hiperbola:
Ciri utama dari hiperbola adalah penggunaan perbandingan yang berlebihan. Hal ini melibatkan pengungkapan suatu ide, objek, atau konsep dengan cara yang lebih besar, lebih kecil, lebih kuat, atau lebih lemah daripada yang sesungguhnya. Contohnya, “tasnya berat seperti gunung” menggambarkan tas sebagai sangat berat, melebih-lebihkan beratnya.
Hiperbola sering menggambarkan sesuatu dengan cara yang tidak realistis atau mustahil dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, “Aku sudah bilang seribu kali padamu” menggambarkan jumlah pernyataan yang mustahil dilakukan.
Penggunaan hiperbola memiliki tujuan retoris atau stilistis. Biasanya digunakan untuk memperkuat pesan, menciptakan efek dramatis, menarik perhatian, atau menyampaikan ide atau perasaan dengan lebih kuat.
Hiperbola sering menggunakan kata-kata berlebihan seperti “sejuta,” “ribuan,” “beribu-ribu,” “seabad,” dan sejenisnya untuk mengeksagerasi sesuatu.
Hiperbola sering melibatkan penggunaan kata sifat atau kata kerja intensif yang menunjukkan kelebihan atau kekurangan. Contohnya, “sangat panas,” “sangat besar,” “sangat kecil,” “sangat cepat.”
Hiperbola cenderung menciptakan gambaran mental yang kuat dalam pikiran pembaca atau pendengar. Ini membuat pesan atau ide yang disampaikan menjadi lebih mengesankan.
Hiperbola dapat digunakan dalam berbagai gaya bahasa, termasuk sastra, pidato, puisi, dan komunikasi sehari-hari. Ini menjadikannya alat yang fleksibel dalam ekspresi bahasa.
Penggunaan hiperbola sering memiliki efek emosional pada pembaca atau pendengar karena pembesaran yang dramatis dapat mempengaruhi perasaan dan tanggapan mereka.
Hiperbola dapat membuat tulisan atau pidato lebih menarik, dinamis, dan penuh warna. Hal ini karena pernyataan berlebihan yang digunakan dalam majas ini sering kali menciptakan kejutan atau humor.
Meskipun hiperbola melibatkan pembesaran atau eksagerasi, penggunaannya harus dikontrol agar tidak mengaburkan makna atau merusak pesan yang ingin disampaikan.
Dari beberapa contoh majas hiperbola bahasa Indonesia dan Inggris beserta artinya di atas, bisa kita tarik kesimpulan, yaitu:
Dengan memahami konsep dan karakteristik majas hiperbola, seseorang dapat lebih efektif menggunakan alat retoris ini dalam bahasa dan sastra untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.