Bagi kamu yang sedang mengembangkan usaha, apakah sudah tahu mengenai Market Risk atau sudah tahu bagaimana contoh risiko pasar?
Jika belum, maka pada kesempatan kali ini akan dibahas lengkap mengenai pengertian. Penyebab, hingga bagaimana cara mengatasi agar risikonya tidak terjadi.
Pasar sendiri dalam dunia usaha memang penting untuk diperhatikan secara khusus, serta detail. Sebab dari Pasar itulah produk perusahaan akan diperjual belikan secara langsung. Dibeli oleh pembeli.
Nah, riset pasar dapat menentukan terkait dengan bagaimana target konsumen yang akan dituju. Selain itu, riset pasar akan menjadi kunci agar produk barang atau bahkan jasa bisa laris terjual.
Kondisi pasar jelas akan berubah-ubah, bergantung dengan perkembangan zaman. Bila suatu perusahaan tidak bisa mengikuti terhadap perkembangan zaman, baik itu terkait dengan teknologi hingga informasinya.
Maka perusahaan akan otomatis tertinggal dan akan tersalip oleh perusahaan lain. Oleh karena itu, kondisi pasar yang terus berubah, menjadi salah satu bentuk dalam risiko pasar.
Nah, risiko pasar merupakan suatu risiko yang dapat muncul karena adanya perubahan zaman. Baik itu adanya produk baru yang lebih unggul, perubahan pelanggan, perkembangan gaya hidup atau beberapa sebab lainnya.
Dengannya, sudah menjadi keharusan jika setiap perusahaan terus dapat melakukan pengembangan inovasi. Hal ini dilakukan agar dapat mengikuti kondisi pasar di lapangan, pun tentu saja dilakukan agar bisa bersaing dengan beberapa produk dari perusahaan rival, atau perusahaan lainnya.
Singkatnya, risiko pasar ini adalah kondisi yang sangat memungkinkan dialami oleh suat perusahaan tertentu. Disebabkan oleh perubahan atas kondisi dan situasi di luar kendali dari perusahaannya sendiri.
Di samping kamu sudah paham terkait dengan bagaimana sistem risiko pasar Kamu juga harus tahu, bahwa risiko pasar ternyata dibagi menjadi dua jenis. Apa saja?
Atau General Market Risk, akan dialami oleh seluruh perusahaan yang disebabkan oleh suatu kebijakan yang dilakukan oleh lembaga terkait. Dimana kebijakan tersebut akan mampu memberikan sebuah efek. Pengaruh bagi seluruh sektor bisnis.
Atau spesific market risk, menjadi suatu bentuk risiko yang hanya akan dialami secara khusus pada satu sektor saja. Maksudnya tanpa menyeluruh, hanya sebagian bisnis saja.
Contoh risiko pasar pertama yang sederhana, misalnya dalam sebuah perusahaan memiliki portofolio sekuritas saham yang dibeli dengan harga 800 Juta Rupiah. Namun ternyata harga sahamnya jatuh. Maka nilai pasar saham tersebut jelas otomatis akan muncul.
Menjadi 600 Juta Rupiah. Perusahaan tersebut jelas akan mengalami sebuah kerugian, sebab nilai dari portofolionya turun sebanyak 200 Juta Rupiah. Kerugiannya disebabkan karena harga saham bergerak ke arah yang kurang menguntungkan. Yakni turun.
Nah, nilai pasar saham jelas menjadi salah satu hal di luar kendali dari perusahaan. Hal ini jelas bukan suatu yang disengaja, namun para pelaku usaha wajib untuk mengetahui dan memiliki sikap antisipasi secara jelas.
Contoh risiko pasar selanjutnya, adalah ketika bank sentral disuatu negara mengaplikasikan kebijakan tight money atau kebijakan uang ketat dengan berbagai macam instrumennya.
Misalnya menaikkan suku bunga BI. Hal ini akan membuat risiko gejolak atas suku bunga, terjadinya risiko perubahan nilai saham, risiko atas adanya perubahan komoditas. Atau bahkan risiko gejolak nilai tukar valas.
Faktor timbulnya atas risiko pasar, bisa dimulai dari yang ringan dan bahkan hampir terjadi setiap hari. Atau bahkan kejadian luar biasa yang terjadi secara tiba-tiba. Hal tersebut tentu saja sangat memungkinkan memberikan dampak kerugian finansial diberbagai bidang usaha serta bisnisnya.
Namun yang paling umum, biasanya adanya sentimen. Baik itu dalam bentuk sentimen negatif, atau bahkan sentimen positif.
Pemicu atas sentimen tersebut beragam, seperti adanya isu ekonomi, akuisisi perusahaan, atau bahkan terjadinya suatu kasus viral di sosial media.
Namun, yang biasanya menjadi penyebab atas risiko pasar dan paling berpengaruh. Alah terkait dengan bagaimana situasi politik disuatu negara. Pergerakan pasar bisa terpengaruh atas kebijakan yang diambil oleh pemerintahnya.
Belum lagi jika kebijakan tersebut sangat viral dan kontroversial, sehingga memberikan dampak perbedaan besar. Terjadinya resesi ekonomi pun sangat memiliki pengaruh terhadap terjadinya sebuah risiko pasar dalam skala besar.
Selain itu, kerusuhan hingga adanya bencana alam. Ternyata bisa menjadi salah satu pemicu atas terjadinya sebuah risiko.
Risiko pasar menjadi risiko sistematik, yakni tidak bisa diminimalisir dengan hanya menggunakan verifikasi portofolio saja. Namun risiko ini juga dapat dikurangi dengan strategi lindung nilai. Utamanya menggunakan kontrak berjangka atau beberapa opsi. Walaupun memang risiko pasar tidak benar-benar bisa dihilangkan.
Di samping dari pembahasan di atas, termasuk dengan bagaimana contoh risiko pasar. Apakah kamu sudah tahu?
Bahwa ternyata risiko pasar ini menjadi salah satu risiko usaha yang dilakukan oleh wirausaha atau oleh suatu perusahaan tertentu.
Agar lebih tahu lagi tentang usaha dan kewirausahaan, simak penjelasan selanjutnya ya.
Ya, risiko pasar hanya satu dari beberapa jenis risiko usaha yang mungkin saja terjadi. Nah, untuk tahu jenis risiko pasar lainnya apa saja. Berikut uraiannya:
Keuangan menjadi hal paling penting dalam membangun sebuah usaha, maka keuangan jelas termasuk dalam jenis risiko usaha. Yang mana jika ada risiko keuangan, maka akan terjadi penurunan penjualan.
Menjadi suatu risiko yang mungkin muncul atas penjualan yang tidak meningkat, sehingga membuat kerugian dan tentu saja membuat keadaan modal jadi bermasalah.
Jika usaha yang sedang dikembangkan terus mengalami kerugian, maka akan sulit untuk mengembalikan modal awal. Bahkan sangat memungkinkan pelaku usaha akan gulung tikar. Maka pastikan agar dapat memerhatikan risiko permodalan. Karena sangat penting.
Ya, selain risiko pasar. Ternyata risiko usaha juga ada risiko perusahaan, seperti misalnya sebuah perusahaan akan memiliki kerja sama dan membuat perusahaan untuk berkembang.
Kendati demikian, dalam pembangunan perusahaan perlu memerhatikan bagaimana kualitas produk yang dipasarkan. Kualitas tidak dijaga, maka akan memungkinkan konsumen tidak ingin membeli produknya lagi.
Bila hal tersebut, jelas akan memberikan dampak buruk untuk perusahaannya sendiri. Seperti saham menjadi anjlok atau beberapa akibat lainnya.
Adalah sebuah risiko yang muncul atas setiap bagian-bagian usaha tidak berjalan sesuai dengan fungsi juga perannya. Terjadinya risiko operasional ini pun disebabkan karena beragam hal. Seperti permasalahan SDM, atau bahkan inovasi dan kualitas dari produknya sendiri.
Lalu jenis risiko usaha selain dari risiko pasar, adalah adanya risiko teknis. Biasanya dapat terjadi karena adanya pemicu atas teknis yang diaplikasikan saat produksi barang atau jasa dilakukan. Dengannya, pengecekan kualitas alat produksi hingga SDM wajib diperhatikan secara baik.
Nah, itulah beberapa pembahasan terkait dengan bagaimana contoh risiko pasar hingga berapa jenis risiko usaha lain yang dapat kamu pahami untuk pengembangan usahanya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.