Contoh Teknologi Ramah Lingkungan Beserta Manfaatnya

Isu terkait pemanasan global semakin ramai, kiranya sistem teknologi ramah lingkungan penting untuk dikembangkan secara masif.

Nah, pada kesempatan kali ini kamu akan tahu banyak hal mengenai hal tersebut secara lengkap. Mulai dari pengertian, contoh, pengaplikasiannya atau bahkan konsepnya bagaimana.

Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan

Ternyata teknologi ramah lingkungan itu merupakan sistem teknologi yang secara sengaja dirancang untuk meminimalisir terjadinya efek negatif terhadap lingkungan. Didukung dengan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.

Nah, teknologi ini memiliki tujuan untuk bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Penghematan energi, hingga mengurangi limbah dan polusi. Serta mempromosikan penggunaan sumber daya alam terbarukan.

Dalam perkembangannya, ternyata teknologi ramah lingkungan juga memiliki potensi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat. Mengurangi kemiskinan dengan cara memberikan jalan terhadap akses sumber energi terjangkau serta berkelanjutan.

Selain itu, teknologi ramah lingkungan ini ternyata bertujuan untuk dapat menghasilkan berbagai produk juga jasa. Untuk kepentingan manusia, dengan memanfaatkan sumber daya alam serta diperbaharui untuk tidak menghasilkan limbah pada lingkungan.

Sumber Teknologi Ramah Lingkungan

Banyak sumber  bisa dijadikan sebagai bahan untuk teknologi ramah lingkungan. Misalnya saja didapatkan dari matahari, angin hingga air. Sumber energi alternatif juga dapat dipilih, sebab dapat diperbaharui juga tidak mencemari lingkungan.

Lingkungan sekitar kita tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi. Namun, penting untuk diakui. Bahwa untuk bisa mendapatkan teknologi tersebut, dibutuhkan biaya  tidak murah. Apalagi jika dibandingkan dengan membeli peralatan dengan teknologi konvensional.

Berangkat dari kondisi tersebut, menjadi tantangan bagi kita semua. Utamanya para pengembang untuk dapat menciptakan sebuah teknologi hijau, yang ramah lingkungan namun juga memiliki harga terjangkau.

Memang di lingkungan sekitar kita tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi. Mulai dari bidang pertanian, industri besar, atau bahkan industri skala rumah tangga.

Memanfaatkan teknologi yang tidak begitu tepat, jelas bisa menyebabkan kerusakan pada lingkungan secara langsung. Dengannya, tidak sedikit dari masyarakat  peduli serta melestarikan alam. Menjaga lingkungan untuk menjaga kesehatan diri sendiri serta keluarga.

Prinsip dan Konsep Teknologi Ramah Lingkungan

Pada dasarnya, teknologi ramah lingkungan menjadi teknologi yang dapat diciptakan untuk dapat memudahkan kehidupan manusia. Tidak harus merusak atau memberikan dampak buruk pada lingkungan.

Namun teknologi seperti ini diharapkan bisa menjaga lingkungan. Misalnya saja dalam alat-alat teknologi ramah lingkungan yang tidak menggunakan polutan. Pada akhirnya dapat memberikan penanganan yang tepat terhadap limbah yang mungkin dihasilkan dari alat tersebut.

Di bawah ini terdapat beberapa prinsip yang diaplikasikan pada konsep teknologi ramah lingkungan. Apa saja?

1. Refine                            

Adalah menggunakan bahan yang ramah lingkungan dengan melalui proses lebih aman dari sistem teknologi sebelumnya.

2. Reduce

Mengurangi penggunaan atau pebelian bahan yang memungkinkan menjadi sampah.

3. Reuse 

Menggunakan kembali bahan tidak terpakai atau sudah dalam bentuk limbah. Kemudian diproses dengan cara berbeda, sehingga menghasilkan barang yang berguna.

4. Recycle

Mirip dengan reuse, namun recycle ini menggunakan kembali bahan atau limbah. Kemudian diproses dengan cara sama.

5. Recovery

Pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk proses demi keperluan yang lainnya.

6. Retreive Energy

Merupakan penghematan energi dalam satu proses produksi tertentu.

Manfaat Konsep Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi yang ramah terhadap lingkungan, tentu saja memberikan banyak manfaat besar bagi kehidupan manusia. Apa saja?

1. Dapat menekan biaya produksi, atau lebih hemat dengan memanfaatkan sumber daya alat sebagai bagian dari teknologi  mampu menghemat biaya. Misalnya saja dengan memanfaatkan listrik tenaga surya, hanya mengandalkan energi matahari tanpa harus mengeluarkan biaya.
2. Mengurangi jumlah limbah agar tidak berlebihan, sehingga dapat mencegah pencemaran lingkungan.
3. Sangat efisien serta efektif dalam memanfaatkan sumber daya alam, hingga lingkungan bisa tetap terjaga secara baik.
4. Mengurangi risiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, khususnya bagi manusia.

Nah, itulah beberapa manfaat ketika teknologi yang ramah lingkungan dapat dikembangkan secara baik.

Contoh Teknologi Ramah Lingkungan

Pada contoh yang akan dibahas pada kesempatan sekarang, kamu akan tahu banyak contoh dari dalam negeri atau bahkan luar negeri. Sangat banyak, pun tentu saja masing-masing memiliki fungsi juga manfaat  berbeda-beda.

1. Air Tree

Adalah bangunan pertama di Madrid Spanyol, dibuat dari berbagai barang daur ulang. Pun tidak hanya itu saja, bangunan ini juga ternyata menyediakan ventilasi alami. Sehingga dapat memberikan perlindungan panas saat musim panas tiba.

Bangunan ini pun dilengkapi tenaga surya, yang dikumpulkan dari panel photovoltais  digunakan untuk menyirami tanaman serta banyak hal yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman. Dan itu disebut dengan Air Tree.

2. The Science Barge  

Bangunan ini berada di New York, menjadi tempat edukasi lingkungan sekaligus rumah kaca yang mengapung di atas Hudson River.

Rumah kaca ini dilengkapi dengan sistem tenaga surya, digunakan untuk dapat menggerakan bangunan dan dibantu angin serta bahan bakar bio. Karena sulitnya mendapatkan akses tanah subur serta sehat.

Maka tanaman di bangunan ini dikembangkan dengan sistem hidroponik, sehingga tanaman bisa tetap mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dari air. BUkan dari tanah.

3. The Sun Moon

China merupakan salah satu negara dengan populasi manusia paling banyak di dunia. Pemerintah China pun memiliki rencana untuk menggunakan teknologi terbarukan.

Guna mencegah kelangkaan yang bisa terjadi pada sumber energi tidak terbarukan. Satu diantaranya adalah dengan membangun gedung. Gedung The Sun Moon tersebut menyediakan fasilitas gedung kantor, untuk konferensi, pelatihan sekaligus menjadi gedung yang dapat memproduksi energi surya.

4. The Reichstag

Gedung pemerintahan yang ada di Berlin, menggunakan kaca serta cermin untuk memantulkan cahaya matahari sejauh mungkin. Sehingga tidak lagi perlu bergantung pada penerang buatan.

Tidak hanya itu saja, gedung ini pun ternyata dapat mengumpulkan air hujan dan tempat mengumpulkan sumber energi. Menjadi gedung parlemen, tempat dimana pejabat pemerintahan bekerja untuk rakyatnya.

5. Biogas

Menjadi jenis bahan bakar alternatif yang kini sudah banyak digunakan sebagai sumber bahan bakar. Digunakan untuk kebutuhan rumah tangga di Indonesia.

Biogas sendiri dapat diperoleh dari proses fermentasi bahan organik, menggunakan bakteri anaerob. Bakteri tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas metana, kemudian gas lainnya seperti hidrogen, hidrogen sulfida hingga karbondioksida.

Kendati demikian, gas yang digunakan sebagai sumber bahan bakar ini adalah metana. Bahan organik paling sesuai untuk biogas adalah yang berbentuk cair. Homogen, atau bahkan padat.

Pun saat ini kotoran serta urin hewan ternak menjadi salah satu pilihan terbaik untuk produksi biogas.

6. Biofuel

Merupakan teknologi penyediaan energi alternatif menggunakan sumber daya alat diperbaharui. Biofuel pun berasal dari bahan-bahan organik.

Namun perlu diingat, bahwa biofuel serta bahan bakar fosil, memiliki perbedaan. Keduanya memang sama-sama menggunakan bahan organik, namun biofuel bisa diolah langsung dari bahan organik seperti tumbuh-tumbuhan.

Sedangkan bahan bakar fosil berasal dari hewan hingga tumbuhan yang sudah mati selama beberapa juta tahun ke belakang.

Ada dua jenis biofuel, yakni dalam bentuk etanol serta biodesel. Etanol merupakan salah satu jenis alkohol, sedangkan biodesel adalah bahan bakar alami yang didapatkan dari lemak nabati.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai bagaimana teknologi ramah lingkungan hingga beberapa contohnya yang dikembangkan di dunia. Juga dalam negeri.