Perlu kamu ingat di materi siswa kelas 12 kurikulum Merdeka kamu akan mempelajari Bahasa Indonesia mengenai novel sejarah dan di dalamnya kamu akan mempelajari juga nilai nilai dalam novel sejarah.
Dimana nilai dalam novel sejarah yaitu berisikan cerita mengenai fakta dan kejadian di masa lampau yang melatarbelakangi terjadinya sebuah peristiwa serta memiliki nilai sejarah. Bagi kamu yang penasaran apa saja nilai nilai novel kamu bisa simak artikel ini sampai selesai.
Jadi, di lansir dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa novel sejarah adalah novel yang mengusung tema imajinatif.
Pengertian novel sejarah adalah novel yang didasarkan pada fakta dan diceritakan kembali menurut sudut pandang yang berbeda. Novel sejarah berangkat dari fakta kembali dengan mengutamakan sisi imajinatif penulisnya.
Jadi novel sejarah ini bisa diartian yaitu aktivitas penciptaan dan pemanfaatan kembali tokoh sejarah dan peristiwa masa lalu dengan penulis bebas berimajinasi. Mereka mengangkat tokoh baru dalam peristiwa atau menggunakan tokoh yang sudah ada.
Dituliskan bahwa novel sejarah ini memiliki ciri-ciri tersendiri pada intinya berusaha menyampaikan kondisi sosial di masa lampau, berikut ciri-cirinya secara lengkap:
Setelah mengetahui novel sejarah dan juga ciri-cirinya mari kita simak fokus pembahasan kita yaitu mengenai nilai nilai dalam novel sejarah berikut penjelasan lengkapnya:
Pertama nilai-nilai dalam novel yang pertama adalah nilai agama dimana nilai ini tentang kehidupan beragama manusia. Agama apapun, tidak disebutkan secara spesifik. Seperti pada kutipan di bawah ini yang mengandung nilai agama dana novelnya adalah:
“Kala itu tahun 1309, segenap rakyat berkumpul di alun alun semua berdoa apa pun warna agamanya, apakah Siwa, Budha maupun Hindu. Semua perhatian ditunjukkan dalam satu pandang ke Purwakarta yang tidak dijaga dengan ketat”
Nilai agama dalam kutipan teks diatas adalah aktifitas rakyat yang berasal dari semua kalangan bersama-sama mendoakan Kertarajasa Jawawardhana yang tengah sakit.
Nilai budaya adalah nilai-nilai dalam novel dengan kehidupan masyarakat, peradaban atau pun kebudayaan. Berikut untuk contoh teks cerita yang memuat nilai budaya didalamnya adalah:
“Bila ia meneruskan langkahnya, semua saja jalanan yang dilaluinya, semua saja jalanan yang dilaluinya, jalanan ekonomi sekaligus militer. Ia akan selalu berpapasan dengan pribumi yang berjalan tenang tanpa gegas, sekalipun dibawah matahari terik”
Nilai budaya dalam kutipan teks tersebut adalah mengenai nilai budaya timur yang mengajarkan untuk hidup tenang, tidak tergesa-gesa dalam menjalankan kehidupan dan segala sesuatu akan selalu dihubungkan dengan kejadian alam dunia.
Yaitu nilai yang termuat pada teks dan berkaitan dengan keindahan tejnik yang diguanakan oleh penulis dalam menyajikan ceritanya. Nilai estetis ini bersifat relatif, sehingga keindahan yang dilihat oleh satu orang dengan orang lain dapat berbeda.
Nilai nilai dalam novel selanjutnya ada juga nilai moral yaitu nilai yang termuat dalam teks cerita sejarah dan berkaitan dengan ajaran mengenai akhlak budi pekerti manusia dalam kehidupan sehari-hari.
“…juga sa Adipati Tuban Arya Tumenggung Wilwatikta tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Widhi merestui barang siapa yang memiliki kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir, kepala desa ! Kurang tepat jawabanku, kiranya?
“Ketakutan selalu menjadi bagian dari mereka yang tidak mau menegakkan keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian dari mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk dua-duanya sumber keonaran di bumi ini….”
Nilai moral yang termuat yaitu mengenai ketakutan untuk membela kebenaran sehingga hal tersebut akan sama saja dengan melanggar kejahatan, sebab sama-sama melanggar keadilan.
Nilai nilai dalam novel selanjutnya adalah nilai sosial yaitu nilai yang termuat dalam teks dan berkaitan dengan kata pergaulan antar individu dalam kehidupan masyarakat. berikut contoh kutipan nilai sosial dalam novel sejarah.
“Sebagian terbesar pengantar sumbangan pria, wanita, tua, dan muda menolak disuruh pulang. Mereka bermaksud mengantarkan sumbangan juga, maka jadilah dapur raksasa malam itu juga…”
Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah kesediaan masyarakat untuk menyumbangkan tenaganya dan membantu apa saja yang sekiranya diperlukan dalam kegiatan masyarakat tersebut.
Nilai edukasi adalah nilai yang berkaitan dengan ajaran yakni keterkaitan dengan pengajaran atau pengubahan tingkah laku dari buruk ke baik. dan berikut beberapa contoh dari nilai nilai dalam novel nilai edukasi, diantaranya adalah:
“Agaknya selama turun temurun keluarga laki-laki cemara angin itu tak mampu terangkat dari endemik kemiskinan komunitas Melayu yang menjadi nelayan. Tahun ini beliau menginginkan perubahan dan ia memutuskan anak lelaki tertuanya Lintang tak akan menjadi seperti dirinya.” (kutipan novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata).
Yaitu nilai-nilai dalam novel yang menyangkut masalah eksistensi diri manusia, kebimbangan, ketakutan, dendam, dan lain hal nya yang dialami oleh manusia. Berikut contoh kutipannya:
“…aku mulai shock, dan bertanya-tanya ada apa dengan diriku? Terutama dengan kedua mataku ini? keluargaku secara perlahan memberitahuku, bahwa aku mengalami kebutaan, karena kornea mataku rusak dan harus mencari pendonor kornea mata” (Kutipan Cerpen “Cinta yang tak tergantikan” karya Fenny Marsella).
Demikian penjelasan mengenai nilai nilai dalam novel yang perlu kamu ketahui dan semoga apa yang kami jelaskan dapat bermanfaat.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.