Memastikan karyawan bekerja sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan adalah sebuah keharusan. Untuk memastikan hal ini, maka perusahaan perlu melakukan performance review atau ulasan kinerja.
Di dalam praktiknya, ulasan kinerja dibuat oleh atasan perusahaan dan diberikan kepada karyawan sebagai bentuk evaluasi kualitas kinerja mereka dalam periode waktu tertentu.
Performance review ini tidak bisa dilakukan secara asal, untuk itulah Anda perlu tahu dan mengerti bagaimana cara membuat performance review dengan baik dan benar. Untuk membantu Anda berikut ini kami jabarkan di bawah secara lebih jelas!
Implementasi performance review ini diterapkan untuk memberikan feedback kepada karyawan terkait dengan pekerjaannya secara formal dan berstandar. Dengan memberikan feedback ini diharapkan karyawan dapat memperbaiki kinerjanya secara lebih terukur.
Selain itu, dengan adanya review performance ini, perusahaan dapat menyesuaikan nilai kompensasi bagi setiap karyawan bahkan dapat juga memberikan penjelasan jika ada keputusan memberhentikan karyawan.
Format performance review dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Hal ini karena setiap perusahaan pastinya memiliki kebutuhan dan penilaian tersendiri.
Namun, umumnya review kinerja dibuat untuk memberikan dampak positif bagi semua lapisan yang ada di perusahaan. Berikut ini cara membuat performance review yang dikutip dari LinovHR.
Performance review yang baik perlu memastikan aspek kompetensi yang dimiliki seorang karyawan. Tentunya aspek kompetensi ini disesuaikan dengan jabatan karyawan. Maka nantinya setiap karyawan akan mendapatkan format performance review yang berbeda-beda.
Misalnya, seorang kepala divisi harus memiliki kompetensi dasar berupa kemampuan komunikasi, kepemimpinan, inisiatif tinggi, problem solving, dan perencanaan. Kompetensi ini tentu akan berbeda dengan staf divisi, di mana kompetensi aspek kepemimpinan dan perencanaan tidak masuk dalam kompetensi mereka.
Lalu, dari komponen kompetensi yang ada, akan diberikan skala penilaian, misalkan skala tersebut terdiri dari skala 1 untuk buruk sampai 5 untuk sangat baik.
Selanjutnya, dalam periode yang telah ditentukan, pimpinan perusahaan harus melakukan review dengan memberikan penilaian sesuai dengan komponen yang telah disusun.
Di dalam penilaian setiap komponen ini, sangat penting melakukannya dengan bijak. Sebisa mungkin harus menghindari bias dan nilai-nilai subjektif.
Di dalam performance review juga harus memuat aspek kinerja. Komponen ini dimaksudkan untuk melakukan pemetaan dari hasil kerja karyawan berdasarkan indikator performa yang telah diukur.
Misalnya, divisi produksi maka indikator reviewnya adalah berapa banyak barang yang bisa diproduksi dalam satu shift serta berapa persentase produk yang layak dijual.
Aspek ini bisa dijadikan rujukan dalam proses evaluasi kinerja karyawan. Nantinya, skor yang diberikan dalam penilaian bisa secara jelas memberikan gambaran kinerja karyawan dan aspek apa saja yang perlu diperbaiki.
Di dalam performance review, sangat penting untuk memberikan masukan pengembangan karyawan. Aspek ini akan berisikan saran kepada karyawan untuk mengembangkan diri di perusahaan.
Ini karena berkaitan dengan dua komponen review yang digunakan yaitu kompetensi dan aspek kinerja, sehingga hasilnya dapat lebih terukur dan beralasan.
Ada baiknya performance review dilakukan dengan tatap muka guna menghargai karyawan. Dorong karyawan untuk mampu dan mau mengevaluasi dirinya sendiri sesuai dengan pandangan pribadi mereka. Berikan ruang bagi mereka untuk menyampaikan alasan bila terdapat poin yang mereka rasa kurang baik.
Itulah cara membuat performance review karyawan dengan baik dan benar. Semoga ini bisa membantu Anda dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.