Setiap daerah pasti memiliki cerita rakyat masing-masing termasuk cerita rakyat NTT Kupang yang bernama Bita Nahak No Bikuku. Ini menceritakan kisah Bita Nahan dan No Bikuku di kehidupannya.
Dimana cerita kehidupannya bermakna fisologis bagi masyarakat setempat. Dan untuk lebih jelasnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui lebih jelaskan mengenai cerita lengkapnya.
Pada suatu hari datanglah Bikuku menemui Bita Nahak dengan maksud ingin mengajaknya pergi untuk melihat tarian Tebe Chere, Tebe Kailaku. Dan mendengar hal ini Bita Nahak bertanya, “Dimana tempatnya oleh Bikuku,”Di Istana Raja Lakuleik”/
Bita Nahak bertanya lagi “Apakah di sana akan ada banyak tarian dan lagu yang akan disuguhkan” “banyak” jawab Bikuku. Karena di sana sedang lagi mengadakan pesat “baiklah” kata Bita Nahak “sekarang marilah kita berangkat”.
Setelah berjalan beberapa saat tibalah mereka di sebuah istana. Tiba-tiba mereka mendengar kokok ayam hutan diikuti dengan bunyi suara yang berkata “Bita nahak, nona Bita Nahak engkau akan pergi jauh meninggalkan ibumu dan ayahmu”
Mendengar itu Bita Bahak berseru kepada Bikuku “adakah engkau mendengar kokok ayam hutan dengan diikuti bunyi suara, Bita nahak engkau akan pergi jauh meninggalkan ibumu dan ayahmu?
Jawab Bikuku “ ah tidak usah engkau menghiraukan atau percaya kepada ayam hutan itu, lebih baik kita berjalan terus saja agar segera melihat tarian tebe ekere tebe kailaku”.
Bita Nahak tidak dapat berbuat apa-apa selain melanjutkan perjalanan terus bersama Bikuku. Sudah beberapa saat berjalan sampai pula mereka berdua di sebuah hutan yang besar.
Bita Nahak mendengar kokok ayam hutan diikuti dengan suara yang persis sama seperti yang didengarnya pertama kali. Segera Bita Nahak mengajak Bikuku untuk kembali saja. karena sudah dua kali ayam hutan itu berkokok dengan bunyi suara yang sama.
Lagi-lagi Bikuku menolak seruan Bita Nahak dengan berkata “Sebaiknya kita mempercepat langkah kita agar segera tiba di tempat tujuan. Jangan sekali-kali percaya kepada koko ayam hutan itu”.
Bita Nahak tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti ajakan Bikuku kemudian mereka memasuki hutan lagi dan terdengar kokok ayam hutan untuk ketiga namun itu tidak sama sekali mengendorkan keinginan Bikuku.
Dan kini Istana Raja Lakuleik sudah dekat Bikuku berkata kepada Bita Nahak “Sekarang kita akan memasuki istana. Jadi, engkau harus memberikan kainmu kepada saya sebagai gantinya engkau memakai sokal-sokal”.
Dan Bita Nahak menyetujui permintaan itu dan mereka berdua saling menukarkan pakaian. Kemudian mereka berdua terus masuk ke istana Raka Lakuleik.
Dan tiba diistana raja semua orang berdiam di sekitarnya, dari hamba sahaya sampai semua bangsawan datang menemui mereka dengan membawa sirih pinang menyuguhkan kepada mereka.
Setiap sajian sirih pinang yang disuguhkan kepada Bikuku pada para hamba sahaya dan para bangsawan ditelan sekaligus dengan tempat-tempatnya. Namun, demikian semua yang hadir masih tetap menganggap Bikuku sebagai bangsawan.
Padahal ia hamba dari Bita Nahak. Selama ada di istana dalam pelayanan sehari-hari selalu Bikuku yang diutaman sedangkan Bita Nahak dikesampingkan begitu saja.
Bikuku kemudian dijadikan istri oleh Raja Lakuleik sedangkan Bita Nahak dijadikan penjaga kebun. Ia menjadi seorang penjaga kebun yang baik. memakanan yang setiap hari dihantarkan untuknya, tidak dimakan melainkan ia berikan kepada anjing.
Dan untuk makanannya sendiri diambilnya dari laut. Tetapi sebelumnya ia mengucapkan mantera da ikan laut tersebut menjadi pasang dan dihadapannya telah tersedia nasi kuning dan daging kuning.
Selesai bersantap ia mengucapkan mantera itu lagi dan seketika laut menjadi surut serta membawa tempat makanan Bita Nahak kembali. Oleh sebab itu, kejadian ini dilaporkan kepada Raja.
“Apakah benar mereka melihat sendiri” jawab hamba-hamba itu benar-benar mereka melihatnya, mereka menceritakan dengan sebenarnya. “kalau tuan raja percaya kami persilahkan tuan raja menyaksikan sendiri hal ini”.
Dan keesokan harinya bersama-sama Raja dan mereka pergi menghantarkan makanan tersebut dan Raja Lakuleik mengintai dari jauh maka dengan segera makanan itu diberikan kepada anjing yang ada di situ.
Bita Nahak segera menuju ke laut dan dibuatnya sama seperti setiap hari yang dia lakukan. Segera Raja Lakuleik muncul dan berkata bahwa mulai hari ini ia mau tinggal bersama Bita Nahak meski Bita Nahak menolaknya tetapi sia-sia.
Para pikiran raja Lakuleik dan para hambanya bahwa Bita Nahak ini adalah anak bangsawan. Sebab itu maka raja Lakuleik menikah dengan Bita Nahak. Selang beebrapa waktu Bta Nahak di bawa ke istana hal ini menimbulkan kebencian pada Bikuku. Ia menuduh Bita Nahak merampas suaminya.
Untuk menyelesaikannya perselisihan mereka berdua, maka atas persetujuan bersama diadakan duel antara mereka berdua. Mereka masing-masing memegang parang. Bikuku mempersilahkan menyerang duluan tapi Bita Nahak menolak.
Dan Bikuku memotong leher Bita Nahak namun ia tidak memiliki luka sedikit pun. Kini giliran Bita Nahak parang diangkat dan diayunkan ke perut Bikuku. Dan perutnya terbelah menjadi sua bagian dan semua tempat sirih yang disajikan para hamba dan bangsawan keluar semua teramsuk piring-piring dan lainnya.
Dan ini disaksikan oleh para bangsawan dan kini mereka baru percaya Bita Nahak adalah seorang bangsawan dan Bikuku hambanya. Dengan demikian maka Bita Nahak menjadi istri sah dari Raka Lakuleik dan hiduplah mereka berdua dengan aman dan tentram dan penuh kebahagiaan.
Dari cerita rakyat NTT Kupang ini kita bisa mengambil pesan moral bahwa tidak baik ingin terlihat bagus tapi menggunakan barang orang lain karena hanya ingin mengejar popularitas. Karena sejatinya apa yang kamu miliki itu adalah yang terbaik untukmu.
Jangan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan dengan cara yang licik. Dan apalagi menggunakan kebangsawanan Bita Nahak yang hanya ingin diperisitri raja.
Tidak hanya itu, sikap Bita Nahak yang ingin membantu temannya ia rela memberikan apa pun yang ia miliki karena ia tahu akan kebenarannya di akhir akan seperti apa.
Sikap Bikuku yang tidak tahu diri ini sangat tidak baik di contoh sudah menggunakan barang orang lain dan malah menghina temannya yang sudah membantunya dan mengajaknya berkelahi demi sebuah kedudukan.
Sikap Bita Nahak yang sangat menyayangi hewan anjing dan kemampuannya untuk bisa mengubah makanan ini sangat menakjubkan meskipun memang di luar nalar manusia.
Nah, dari cerita rakyat NTT Kupang dengan cerita Bikuku dan Bita Nahak ini kita dapat bercermin bahwa apa yang diawali dengan kecurangan maka suatu saat akan Tuhan tunjukan kebenaran yang sesungguhnya.
Selain itu, kisah ini juga memberikan pesan moral bahwa jangan bangga jika kita memiliki barang berharga tapi merupakan milik orang lain hanya karena ingin dianggap berada dan istimewa. Pakailah apa yang kamu miliki dan jadi sirimu sendiri.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.