Cara membuat biografi orang tua baik di media online ataupun dalam bentuk buku, bisa dibuat dengan mudah. Di artikel ini kamu akan temukan contoh biografi orang tua lengkap.
Kamu bisa tiru, proses cara membuatnya hingga dari beberapa contohnya. Kamu bisa membuat biografi ibu, ayah ataupun keluarga kamu lainnya dengan mudah.
Biografi orang tua adalah kisah nonfiksi dari orang tua kita sendiri. Penulis biografi menggunakan sejumlah sumber untuk mengumpulkan informasi sebagai pembaca pandangan tentang kehidupan tokoh yang ditulis yaitu orang tua.
Biografi boleh dikatakan juga sebagai catatan sejarah perjalanan orang tua selama menjalanni kehidupannya mulai dari sejak lahir hingga meninggal atau hingga saat usia senja nya.
Kamu sebagai anaknya, memiliki peran penting untuk membuat biografi orang tua. Karena kamu menjadi saksi hidup perjalanan orang tua kamu sendiri.
Sebelum menulis contoh dari biografi itu sendiri kita perlu mengetahui struktur apa saja yang di perlukan dalam menulis biografi.
Biografi di susun dengan cara yang sederhana, berikut cara menulis biografi orang tua:
Carilah kata sifat yang mewakili sosok ayah atau ibumu. Dengan kata sifat itulah kamu akan punya ide untuk menulis.
Ingatlah pengalaman pribadi yang berkesan dengan ayah atau ibumu
Yang dengan pengalaman pribadi itulah kamu bisa yakin dengan kata sifat yang kamu pilih tadi di atas.
Cari tahulah tentang fakta-fakta yang unik, menarik, yang di alami oleh ayah ibumu. Bisa pengalaman pribadi, karya, penghargaan atau apapun yang membuat orang tua mu berkesan dalam mengalami pengalaman tersebut.
Berikutnya tentukan bagian penting dari kehidupan orang tuamu. Sehingga menulis biografi perlu menceritakan kisah hidup orang tua secara kronologis.
Baik dari ketika kecil hingga dewasa ini bisa kamu lihat di foto atau cerita dari orang tuamu sendiri.
Susunlah riwayat mulai dari pendidikan maupun riwayat pendidikan. dari kecil hingga sekarang kronologis kan sesuai dengan bahan-bahan yang telah kamu temukan sebelumnya mengenai kisah hidup orang tuamu. Dan mulailah menulis sekarang.
Baca juga: Aplikasi Menulis Buku di Android
Untuk lebih memahami proses pembuatan biografi orang tua, berikut saya lampirkan beberapa contoh biografi orang tua.
Ayahku kini sudah berusia 58 tahun. Ubannya sekarang sudah hampir memenuhi kepalanya namun belum sepenuhnya.
Ayahku merupakan lulusan pesantren dan juga Aliyah atau setingkat SMA namun dari departemen agama bukan Dinas.
Ayahku sangat rajin dan ingin serba tahu. Ayahku meski lulusan pesantren namun dia pernah merasakan hidup di jalanan sebagai kendektur bis. Dan juga pegawai pabrik ketika usianya baru berusia 20 tahun.
Namun ketika menikah dengan mama akhirnya ayah menetap di kampung mama dan mulai mengaplikasikan ilmu pesantrennya di kampung mamaku yaitu di desa Mekarmulya .
Sehingga kini di usianya yang menua bapak sudah berhasil membangun MD atau madrasah diniyah yang digunakan anak-anak kecil menimba ilmu.
Selain itu ayah dipercaya menjadi ketua MUI desa dan menjadi penyuluh agama meski belum PNS namun ayahku sangat bersyukur bisa mentransperkan ilmu yang didapatnya di kampung mamaku.
Ibu adalah mamah begitulah akau memanggilnya. Sejak kecil mamah tinggal di kampunnya yaitu di desa singkawang Kalimantan.
Mamah hanya lulusan SD dan terlahir dari keluarga petani.
Nama asli mamah Anita Fitrianingrum. Meski Mamah tidak melajutkan sekolah.
Dia mengikuti kursus menjahit di kota selama dua tahun.Ketekunannya dalam menjahit menjadikan mamah satu-satunya penjahit yang di percaya warga sekitar sehingga selalu menjadi langganannya.
Dan hal tersebutlah yang menjadikanku seorang serjana keperawatan.
Dari campur tangan mamah lah aku bisa menyelesaikan pendidikanku. Karena ayah sudah wafat ketika aku berusia 4 tahun. Hingga beban tanggung jawab keluarga jatuh ke mamah.
Namun, mamah telah berhasil. Aku bangga terhadap mamahku mah sifatmu yang rajin dan tekun mampu mengantarkan anak-anakmu sukses.
Orang tua adalah orang yang paling menginspirasiku. Mereka bak sosok malaikat tanpa sayap. Sesaat setelah saya lahir kedunia merekalah sosok pertama yanga ku lihat.
Perempuan lembut yang saya sebut sebagai ibu bernama Fatimah dan pria gagah nan tampan pendampingnya adalah Muhammad Saleh. Mereka mulai mengucap janji ijab kobul pada tanggal 15 mei 1986.
Ayahku hanya seorang tukang dengan pekerjaan serabutan jadi pengahsilannyapun tidak menentu namun tidak pernah menyerah untuk terus semangat berjuang.
Ibuku hanya seorang buruh tani di sawah orang yang upahnya tidak seberapa. Namun, meski keadaan keluarga kami sangat minim dalam hal materi tapi mereka terus berjuang memberikan pendidikan yang baik terhadap kami.
Aku dan adiku akan mengaji dengan kedua orang tuaku di waktu senja setelah magrib. Meski mereka lelah namun selalu meluangkan waktu untuk mendidik kami putra putrinya. Semoga kelak kami bisa menjadi anak yang sholeh dan sholehah untuk ayah dan ibu.
Baca juga: Cara Membuat Biografi Singkat Diri Sendiri
Tidak ada yang lebih mencintaiku dan menyayangiku selain ayahku dia sosok yang kuat, pemberani dan gagah. Sosok tersebut bernama Bagas aditya.
Ayah lahir pada tanggal 8 agustus tahu 1964. Ayah bukan sosok yang terlahir dari orang berada. Namun dia mampu menyelesaikan pendidikannya dan berhasil menjadi lulusan terbaik di fakultasnya.
Dia bekerja dan berkuliah dengan modal keyakinan yang kuat. Dan berpegang teguh pada pepatah sunda “lamun keyeng tangtu pareng” yang artinya kalau terus berusaha pantang nyerah pasti akan berhasil.
Dan akhirnya sekarang ayahku menjadi guru PNS yang lolos setelah 5 tahun mengabdi jadi honorer. Kegigihan dan kerja keras ayah berhasil menjadikannya seorang kepala sekolah di SMP negri di Bandung.
Dan impian-impian ayah adalah ingin mengantarkan anak-anaknya mengenyam pendidikan lebih dari dirinya. Semoga keinginan ayahku terkabul. Aamiin.
Ibu, sosok yang lembut dan berhaga di hidupku. Sosok itu bernama Fatimah Al Khoiriyah. Lahir pada tanggal 21 juni tahun 1970. Ibuku adalah seorang bidan desa.
Beliau lahir dri keluarga yang berkecukupan. Selain itu keluarganya sangat taat dalam beragama. Dan ibuku merupakan seorang hafidzah juga.
Meskipun kesibukan ibu sebagai bidan desa sangat padat namun ia selalu menyempatkan diri untuk membimbingku menghapal ayat-ayat al-qur’an sehingga kini aku hapal zuz 30.
Semasa SD sampai SMA ibuku selalu menjadi bintang kelasnya. Hingga dia mengambil jurusan kebinanpun ibu ku menjadi lulusan terbaik. Banyak dinas kesehatan yang menginginkan ibuku untuk bekeja disana.
Namun ibuku memilih menjadi bidan desa karena ingin mengabdikan diri untuk keluarga dan lingkungan sekitar kami. Selain jadi bidan ibu selalu mengisi ceramah di mesjid-mesjid jika ada kesempatan.
Aku bangga mempunyai ibu yang luar biasa dan konsisten mendidik putra putrinya untuk mengingat ayat-ayat allah.
Baca juga: Cara Menulis Biografi Seorang Tokoh
Ibu saya bernama Erina diah ekawati. Namanya cukup unik namun nama panggilannya adalah Bu diah. Padahal nama depannya lebih bagus lebih keren menurut saya.
Ibu lahir pada tanggal 13 penruari 1983 ia lebih muda 3 tahun dari ayah. Ibu hanya ibu rumah tangga biasa. Meski begitu saya bangga memiliki ibu yang selalu ada dalam membimbing dan menyayangiku penuh kasih.
Kisah ibu waktu muda tidak begitu menarik karena ibu di suruh berumah tangga oleh orang tuanya. Sehingga ibu menikah muda dengan ayah. Pendidikan ibu hanya sampai SMP tidak dilanjutkan karena terhalang biaya.
Ayah saya bernama Deni. Ayah lahir tahun 1978. Ayah lahir dari keluarga yang kekurangan. Tapi semua anak kakek bergelar sarjana. Karena orang tua ayah dulu sangat mementingkan pendidikan.
Mereka di didik sangat keras meski keluarga tidak mampu namun harus mampu menyekolahkan anak-anaknya menjadi serjana. Ayah bekerja sambil kuliah dan semua adik-adik ayahpun sama.
Sehingga ayah menyemangati hal yang sama terhadap anak-anaknya juga minimal harus sarjana. Meski sarjana tidak menjamin kamu akan sukses.
Namun dengan pendidikan kamu akan menjadi manusia yang lebih baik karena terpelajar. Itulah yang selalu tertanam dalam benakku sehingga menjadikanku lebih semangat dalam menggapai impian
Ayahku bernama Karmana ibuku bernama Elis. Ayah ibuku berasal dari suatu kampung di bandung bernama cidawolong. Ayah ibuku kini berusia 45 dan 43 tahun.
Ayah ibuku bekerja sebagai buruh pabrik di sebuah PT. Garmen Yang pekerjaannya menjahit. Meski usia mereka sudah tak lagi muda namun mereka tetap bersemangat bekerja.
Aku tinggal bersama mereka dan nenekku. Meski mereka bekerja aku mendapatka pendidikan yang cukup lengkap dan tidak kekurangan suatu apapun.
Meski sering kesepian ketika mereka bekerja namun hari sabtu dan minggu adalah hari yang aku tunggu karena mereka akan berada di rumah untuk bercengkrama menghabiskan waktu yang telah terlewati.
Baca juga: 9 Cara Membuat Biografi Tokoh Pahlawan
Ayahku bernama Hermansyah Aditya Putra. Ayahku lahir di jakarta tahun 1974 Ayahku bekerja sebagai dosen di fakultas Negri di kota Bandung.
Beliau merupakan seorang dosen yang sangat supel dan ramah. Sehingga banyak mahasiswa yang mengagumi ayahku. Karismanya masih sama seperti masih muda dahulu.
Aku merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Yang tampan seorang karena saudaraku semua perempuan. Ketampanan ayah menurun kepada ku. Aku harap kecerdasannya pun sama di wariskan terhadapku.
Ayah memiliki keluarga yang cukup berada dan memudahkannya untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Ayah menikah dengan ibu yang merupakan adik kelasnya dulu sewaktu SMA.
Banyak sekali pengahargaan yang ayah dapatkan dan piala serta piagamnya masih terpangpang di ruang tamu keluarga. Untuk memberikan semangat kepada putra putrinya menggapai impian.
Bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin untuk menggapai impian jika kalian ingin terus berusaha dan berdo’a. Maka akan terjadi.
Ibu sosok pertama yang aku lihat di dunia. Ibu yang aku sebut umi itu bernama Halimah. Sosok penyabar lembut namun tegas.
Umi tidak memiliki pendidikan tinggi namun ilmu agamanya diwariskan dari keluarga kakek yang merupakan seorang kiayi yang cukup terkenal.
Umi sangat berkepribadian wanita sholehah hampir saya tidak menemukan apa kekurangan umi. Meski umi lembut namun ia akan tegas jika berkenaan dengan agama dan kesopanan.
Sikap itu di turunkan dari keluarga umi yang sangat menghormati orang tua dan keagamaannya terjaga. Dan itulah menjadikan anak umi merasakan dan melakukan hal yang sama.
Umi adalah sosok teladanku sebagai wanita muslimah yang menghormati suami dan orang tua serta mertuanya.
Dari beberapa contoh biografi orang tua di atas, kamu mungkin menyimpulkan bahwa biografi orang tua ini mirip seperti cerita hidup mereka.
Namun bedanya, ini bersifat faktual atau bisa dipercaya kebenaran dalam ceritanya. Kamu menulisnya harus berdasarkan history hidup orang tua yang sebenarnya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.