Jangan anggap remeh, tenyata ada banyak lho keuntungan menerbitkan buku sendiri yang bisa kamu dapatkan.
Walau kadang, diterima penerbit mayor itu menyenangkan, namun terbitkan buku secara mandiri juga lebih membanggakan.
Baik secara financial ataupun sisi lainnya, kamu akan diuntungkan banyak.
Buat kamu yang masih merasa ragu, mungkin 10 keuntungan terbitkan buku berikut bisa membuka mata kamu sendiri.
Biaya penerbitan buku sering kali menjadi salah satu masalah bagi para penulis. Apalagi mereka yang masih pemula.
Walau tidak semua penerbit itu mematok biaya produksi yang mahal. Namun tetap saja, bagi pemula ini sangat memberatkan.
Walaupun merupakan penerbit mayor paling populer, ternyata menerbitkan buku di Gramedia tidak dipungut biaya lho.
Hal ini dilansir lansung dari halaman resmi Gramedia. Di mana penulis tidak akan dikenakan biaya penerbitan buku aatau Rp0.
Hanya saja penulis harus keluarkan uang untuk pengetikan naskah buku dan pengiriman naskah kepada pihak penerbit Gramedia dengan rincian kurang lebih seperti berikut:
Informasi lengkapnya bisa cek di rincian biaya penerbitan buku pada artikel saya sebelumnya.
Jika kamu ingin menerbitkan buku di Deepublish maka rincian biaya penerbitan bukunya, yaitu:
Menerbitkan buku sendiri memang tidak mudah. Namun ada banyak lho keuntungan yang bisa kamu dapatkan, seperti:
Dengan menerbitkan buku sendiri, maka kontrol pada naskah buku yang akan diterbitkan bisa kamu lakukan secara penuh.
Kamu akan memiliki kendali penuh akan teknis penerbitan buku. Mulai dari layout, desain hingga editing bisa dilakukan dengan kontrol penuh.
Jadi kamu bisa tahu kualitas buku yang kamu terbitkan tersebut secara penuh. Karena kamu punya kendali lebih pada naskah buku yang kamu terbitkan.
Menerbitkan buku sendiri juga memungkinkan kamu lebih tahu banyak tentang proses penerbitan buku. Kamu akan tahu proses dari A-Z, kontrol pada kualitas akan kamu pegang kendali.
Semua proses penerbitan buku dapat kamu lakukan dengan baik dan kamu monitor secara langsung. Kamu punya peran yang sangat besar dalam menentukan proses penerbitan buku.
Menerbitkan buku sudah tentu bisa menjadi salah satu sumber penghasilan yang menjanjikan. Buku yang kau cetak bisakamu jual dengan harga tertentu.
Jika kamu terbitkan di penerbit mayor, yang akan kamu dapatkan adalah royalty sebesar 15%-20% tergantung dari pihak penerbit.
Beda hal jika kamu terbitkan buku sendiri, tentu hasilnya akan jauh lebih besar. Membuat buku bisa jadi pasif income yang menjanjikan.
Kamu cukup buat bukunya sekali dan jual berkali-kali. Berikutnya tinggal kamu cetak ulang dan cetak ulang.
Saat kamu memilih penerbit mayor untuk menerbitkan buku, kamu harus siap dengan birokrasi yang mereka miliki.
Sebelum dicetak, kamu harus ikut seleksi naskah dalam waktu yang tidak sebentar, lalu proses editing, hingga penjualan yang dilakukan di beberapa distributor.
Buat kamu yang masih pemula, pasti merasa takut dengan budget penerbitan buku yang mahal. Maka menerbitkan buku sendiri adalah pilihan yang tepat.
Self publising akan memberikan kebebasan untuk menentukan jumlah pencetakan dengan perintaan pasar.
Jadi kamu bisa tetap dapat untung walau dengan modal yang lebih kecil. Kamu bisa cetak sesuai dengan kebutuhan kamu saja.
Jika kamu terbitkan buku di penerbit Mayor dan masa kontrak sudah habis, sedangkan buku tidak laku, maka buku akan di return.
Buku yang tadinya sudah disebar di berbagai toko buku akan dikirim ulang ke penrbit. Dan buku-buku ini akan dikembalikan kepada penjual.
Tapi, jika kamu terbitkan buku dengan sistem self publishing maka tidak akan ada istilah return buku.
Karena kamu memiliki kendali penuh akan permintan pasar terkait buku yang kamu terbitkan.
Dengan menerbitkan buku sendiri kamu juga bisa jauh lebih deket dengan pembaca. Ini akan memberikan banyak keuntungan untuk perkembangan bisnis kamu nantinya.
Menerbitkan buku secara mandiri akan membuat kamu memiliki koneksi y ang lebih dekat dengan pembaca. Karena buku kamu cetak dan jual sendiri.
Kamu memiliki akses langsung ke market buku yang kamu tuju. Dengan demikian, maka kamu bisa akan punya ikatan khusus dengan pembaca.
Semua penjual mayor di Indonesia pasti hanya akan jual buku kita ke orang Indonesia saja. Hal ini terdapat dalam kontrak kerjasama (MOU).
Jika kamu terbitkan buku sendiri (self publishing) maka kamu bebas menentukan market yang akan kamu kejar.
Kamu bisa jual buku kamu tersebut ke market manapun yang kamu mau.
Karena kamu yang menerbitkan buku sendiri, maka kamu bisa menentukan kualitasnya agar bisa bersaing dengan lebih baik.
Buku yang diterbitkan sendiri kualitasnya bisa dijaga dengan baik dan dibuat lebih menarik dari kompetitor.
Dengan demikian buku kamu akan memiliki value yang lebih tinggi ketimbang buku lainnya.
Salah satu keuntungan menerbitkan buku sendiri yaitu lebih bagus untuk perkembangan bisnis jangka panjang.
Di katakan demikian, karena kamu bisa kontrol sendiri quantity dan quality buku yang kamu cetak.
Kamu bisa revisi dan cetak ulang buku yang kamu terbitkan dan di jadikan beberapa edisi.
Banyak yang bertanya: Apa menerbitkan novel itu harus bayar?
Jawabannya tentu tergantung penerbitnya. Biasanya menerbitkan buku di penrbit mayor itu gratis. Bahkan kita bisa dapat royalty dari buku yang kita buat.
Pihak penerbit akan memberikan uang ketika terjadi penjualan dari buku yang kita buat.
Di atas sudah saya singgung untuk rincian biayanya. Yang sudah pasti harus mengeluarkan uang adalah ketika kamu kirim naskah ke penerbit.
Nah itulah beberapa keuntungan menerbitkan buku sendiri yang akan kamu dapatkan. Sepertinya masih banyak keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan.
Kamu tahu? Apa saja itu? Silahkan simpan pendapat dan jejak kamu di kolom komentar.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.