Mad Wajib Muttasil: Pengertian, Panjang Bacaan & Contoh

Mad Wajib Muttasil: Pengertian, Panjang Bacaan & Contoh

Gambar Dibuat di Canva

Mad Wajib Muttasil merupakan salah satu hukum tajwid “mad” dalam membaca al-qur’an. Mad wajib muttasil dapat kamu temukan pada sejumlah ayat yang berada di dalam Al-Qur’an.

Mad Wajib Muttasil ini merupakan hukum bacaan alquran yang mengatur pada panjang dan pendeknya bacaan pada suatu kalimat di ayat alquran.

Kamu akan belajar mengenai hukum Mad Wajib Muttasil di artikel ini secara lengkap dengan contoh-contohnya. Yuk baca artikel ini sampai selesai.

Pengertian Mad Wajib Muttasil

Mad Wajib Muttasil merupakan bagian dari hukum bacaan mad. Secara bahasa dapat di artikan bahwa mad adalah panjang atau memanjangkan atau tambah. Diambil dari kata bahasa arab yaitu al-mad.

Hukum bacaan mad terbagi menjadi du yaitu mad far’i dan mad asli. Termasuk mad far’i yang yang bermakna cabang dan mad thobi’i (asli) yang berubah karena sesuatu sebab. Salah satu contohnya menghasilkan mad wajib muttasil.

Ada tiga huruf mad di Mad Wajib Muttasil yaitu:

  1. Wawu mati (mad thobi’i) yang berada setelah huruf hamzah berharakat dhamah
  2. Ya mati (mad Thabi’i) )yang berada setelah huruf hamzah yang berharakat kasroh
  3. Dan alif (mad thabi’i) yang berda setelah huruf hamzah yang berharakat fathah

Tentang mad juga di jelaskan dalam kitab nazham hidayatush sebagai berikut:

Apabila ada huruf mad yang setelahnya berupa hamzah dan terdapat dalam satu kata, maka di sebut mad wajib muttasil”.

Panjang Bacaan Mad Wajib Muttasil

Melansir dari dasar-dasar hukum tajwid karya dari Dr.Marzuki, M.Ag pengertian mad wajib muttasil adalah “ mad thabi’i yang bertemu hamzah dalam satu kalimat.

Dan panjang bacaan Mad Wajib Muttasil adalah empat harakat (ketukan) atau sampai dua setengah alif”.

Contoh Bacaan Mad Wajib Muttasil

Untuk memahami lebih dalam mengenai mad wajib muttasil, berikut adalah daftar contoh-contoh bacaan mad wajib muttasil:

1. Contoh 1

Mad thabi’i  yang berada setelah huruf hamzah berharakat dhamah dalam satu kata. Adapun contohnya yaitu sebagai berikut:

  • Surat Al Infithar Ayat 1:

اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ

Dibaca:

“Idzassamaaaa ung fatharat” (Q.S Al infithar:1).

  • Surat At-Taubah Ayat 37:

لَهُمْ سُوْۤءُ اَعْمَالِهِمْۗ

Dibaca:

“Lahum suuuu u a’malihim” (Q.S At-taubah: 37).

2. Contoh 2

Mad  thabi’i yang berada setelah huruf hamzah yang berharakat kasroh. Adapun contohnya dalam Alquran, yaitu:

  • Surat Ad-Duha Ayat 8:

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰ

Dibaca:

“Wawa jadaka aaaailang faaghnaa” (Q.S Aduha:8).

  • Surat Al-Buruj Ayat 1:

وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ

Dibaca:

“Wassamaaaa’idzatil buruj” (Q.S Al-buruj: 1).

3. Contoh 3

Mad thabi’i berada setelah huruf hamzah yang berharakat fathah. Adapun contohnya dalam Alquran, yaitu:

  • Surat Al-Fajr Ayat 23:

وَجِايْۤءَ

Dibaca:

“Wajiiii’a” ( Q.S Al-fajr :23).

  • Surat Q.S Anaba Ayat 14:

مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ

Dibaca:

“Maaaa’ang sajjaajaa” (Q.S An-Naba:14).

Akhir Kata

Mad Wajib Muttasil adalah hukum yang bacaan Alquran yang mengatur panjang dan pendeknya bacaan. Hukum bacaan ini wajib dipahami dengan baik, karena sangat fatal jika sampai salah baca.

Mungkin segitu dulu tulisan saya di artikel ini. Semoga bermanfaat, khususnya buat kamu yang sedang belajar baca Alquran.

Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.

Artikel Menarik Lainnya: