Resensi Novel Bahasa Sunda Panganten: Sinopsis & Intrinsik

Resensi Novel Bahasa Sunda Panganten: Sinopsis & Intrinsik

resensi novel bahasa sunda panganten

Novel panganten ini merupakan sebuah karya dari penulis Deden Abdul Aziz. Novel ini banyak mengandung pesan moral di dalamnya. Karena mengisahkan pergaulan remaja yang kurang baik.

Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel bahasa sunda panganten di artikel ini.

Akan dibahas mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, kelebihan, kekurangan serta pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Identitas Novel

Judul NovelPangaten
PenulisDeden Abdul Aziz
Jumlah halaman56 halaman
Ukuran buku15×21 cm
PenerbitPT. Kiblat Buku Utama
KategoriFiksi
Tahun Terbit2003
Harga novelRp. 25.000

Buku novel panganten merupakan karangan dari Deden Abdul Aziz yang diterbitkan pada tahun 2003 oleh PT. Kiblat Buku Utama.

Buku yang memiliki ketebalan 56 halaman ini banyak memberikan pesan moral tentang pergaulan remaja.

Sinopsis Novel Bahasa Sunda Panganten

Novel ini menceritakan tentang krisis moral yang sedang dialami para kaum remaja. Novel ini juga menceritakan tentang jodoh, rezeki dan celaka atau takdir seseorang.

Dalam novel ini mengisahkan tokoh utama yang bernama Ririn dan kekasihnya yang bernama Iyang atau nama aslinya yaitu Gumilang.

Iyang meninggal setelah menyebutkan bahwa dirinya ingin menikah entah dengan siapa. Gumilang ini meninggal akibat OD di daerah Cipanas.

Setelah merasa kehilangan Iyang Ririn mulai mencoba membuka diri dan mulai berpacaran kembali dengan seorang pemuda lain bernama Ben.

Dan Ben ini merupakan salah satu teman kos Iyang tapi tidak terlalu akrab pada masa Iyang hidup.

Selain itu Ririn memiliki teman perempuan bernama Suminar dirinya selalu menyebut Lisa Kudrow sebagai nama panggilan.

Ririn dan Lisa selalu minum-minuman keras di tempat yang terbengkalai. Seperti gedung-gedung tua yang sudah tidak terpakai lagi.

Selain minum mereka juga meroko. Ririn dan Suminar saking akrabnya mereka juga sering tudur bareng.

Suminar juga meninggal pada saat menyebutkan dirinya ingin menikah. Dan Suminar meninggal akibat kehabisan darah saat aborsi yang entah anak siapa yang dikandungnya.

Ririn telah kehilangan dua orang yang matinya secara tidak wajar. Sebetulnya Ririn juga ingin menikah tapi menikah dengan siapa ia juga bingung.

Lalu apakah Ririn bisa menikah? Seperti keinginannya atau malah mati tidak wajar seperti teman-teman terdahulunya? Yuk baca novel panganten ini ya!

Unsur Intrinsik Novel

Dalam sebuah resensi terdapat unusr intrinsik di dalamnya. Begitupun dalam resensi novel bahasa sunda panganten berikut merupakan unsur intrinsiknya, yaitu:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu tentang pergaulan bebas remaja yang sudah berlebihan.

2. Tokoh dan Penokohan

Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel panganten, diantaranya adalah:

  • Ririn, anak yang baik tapi salah pergaulan, ia memiliki sifat sabar tapi pemalas
  • Gumilang, setia dan baik
  • Emih, bijaksana
  • Suminar, remaja yang aborsi dan hamil diluar nikah
  • Ben, teman kos Gumilang yang baik dan perhatian
  • Dan masih banyak lagi tugas yang lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel panganten yaitu alur maju atau progresif. Dimana alur cerita dari awal hingga akhir diceritakan secara runtut dan teratur.

4. latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel panganten yaitu siang dan juga malam.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di rumah Ririn, di Sekolah, di kebun dan lain-lain.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel panganten yaitu sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel panganten ini menggunakan bahasa sunda loma. Tapi ada beberapa bahasa yang kasar dan tidak cocok dibaca oleh anak di bawah umur.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel panganten ini yaitu novel ini mengajarkan kita tentang harus pintar-pintar dalam memilih pergaulan.

Dan harus bisa memilih pertemanan dan harus tegar dalam menghadapi setiap permasalahan hidup yang ada.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel panganten, diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung yaitu sebagai manusia kita harus pandai memilih pertemanan dan dapat membedakan mana pergaulan yang baik dan pergaulan yang buruk atau merugikan.

2. Nilai Moral

Kisah Suminar yang hamil di luar nikah hingga ia meninggal akibat aborsi itu merupakan hal yang tidak patut dicontoh oleh kaula muda. Pandailah menjaga diri ketika masih remaja.

Kelebihan Novel

Ada pun berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki oleh novel panganten, yaitu:

  • Memiliki banyak pesan moral di dalam ceritanya
  • Mengajarkan kita arti kehidupan bahwa jodoh, usia, dan celaka sudah kehendak yang maha kuasa kita hanya perlu tersu berbuat kebaikan selama hidup sebagai ikhtiar
  • Alur yang enak untuk diikuti

Kekurangan Novel

Selain kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan, yaitu:

  • Deskripsi tokoh yang kurang jelas sehingga membuat pembaca bingung seperti Suminar yang hamil entah anak siapa, juga Ririn akhirnya menikah dengan lelaki tidak dijelaskan siapa
  • Bahasa yang kurang enak dibaca ada beberapa bahasa kasar yang tidak cocok untuk dibaca anak dibawah umur

Pesan Moral Novel Bahasa Sunda Panganten

Terakhir dari resensi novel bahasa sunda panganten yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel diantaranya adalah:

Novel ini mengajarkan kita tentang harus pintar-pintar dalam memilih pergaulan dan harus bisa memilih pertemanan dan harus tegar dalam menghadapi setiap permasalahan hidup yang ada

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: