Resensi Novel Be Calm Be Strong Be Grateful Wirda Mansur

Resensi Novel Be Calm Be Strong Be Grateful Wirda Mansur

resensi novel be calm be strong be grateful

Novel be calm be strong be grateful ini merupakan sebuah karya dari anak ustadz kondang yaitu Wirda mansur. Novel ini merupakan buku keduanya yang berhasil diterbitkan.

Penasaran dengan isi bukunya? Yuk, baca saja resensi novel Be Calm Be Strong Be Grateful Di artikel ini ya.

Karena akan di bahas beberapa unsur penting dalam novel. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Identitas Novel

Judul NovelBe Calm Be strong Be Grateful
PenulisWirda Mansur
Jumlah halaman284 halaman
Ukuran buku13×19 cm
PenerbitPT. Kata Depan
KategoriNon Fiksi
Tahun Terbit2017
Harga novelRp. 88.000

Novel be calm be strong be grateful ini merupakan karya kedua Wirda Mansur yang mulai diterbitkan pada tahun 2017 oleh PT. Kata Depan.

Novel ini memiliki ketebalan mencapai 284 halaman dan ukuran 13×19 cm.

Sinopsis Novel Be Calm Be Strong Be Grateful

Novel ini mengisahkan tentang motivasi, semangat dalam meraih mimpi, dan kisah-kisah insfirasinya yang di angkat dari pengalaman pribadi Wirda sendiri.

Melalui buku ini juga Wirda mengajak kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam keadaan apa pun.

Dengan cara yang sabar, kuat dan penuh rasa syukur. Karena Allah selalu tahu yang terbaik untuk umatnya.

No matter what, no matter how nothing is impossible for Allah. Suatu saat kita pasti tentunya pernah meraskan apa itu arti dari kesusahan.

Juga pasti pernah jatuh bangun berjuang dalam banyak hal. Bahkan mungkin, ada yang pernah hampir menyerah atau malah benar-benar menyerah dan tak ingin bangkit lagi.

Dari pengalaman Wirda sendiri ia menemukan banyak sekali pengalaman yang mengajarkan dirinya untuk lebih sabar, lebih tegar, lebih kuat, dan juga tidak lupa lebih bersyukur.

Semua itu ia akan bagikan dalam bukunya ini.

Tidak hanya itu, kamu juga akan menemukan banyak jawaban perihal pertanyaan-pertanyaan yang sering bikin kamu galau atau juga dalam kebimbangan hati.

Tentang be calm, sabar itu merupakan sebuah bakat terbesar dan terhebat. Dan semua bakat itu berasal dari kesabaran.

Jangan jadi orang yang pendek sumbunya ketika mendengar sesuatu yang tidak mengenakan hati.

Hal tersebut tak usah dipikirkan. Kembalikan saja semuanya kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.

Setelah itu tentang be strong kita semua di ajak untuk menjadi pribadi yang kuat, yang bisa menahan dan menyikapi suatu masalah tanpa amarah.

Berkaitan dengan sabar yang tadi sebetulnya kita sudah melatih diri kita semakin kuat dengan kesabaran. Itu akan membentengi hati dari rasa sakit dan juga memaafkan.

Lalu yang terakhir mengenai be grateful, ini adalah kunci terpenting dalam kehidupan yaitu bersyukur. Segala yang kita miliki harus kita syukuri.

Namun, nyatanya sebagai manusia kita dipenuhi dengan kehausan. Kita terlalu fokus dengan apa yang dimiliki orang lain.

Hingga lupa bahwa kita juga memiliki banyak kenikmatan yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Yang mungkin orang lain juga menginginkannya.

Selain itu, novel ini juga mengajarkan kita untuk memperbaiki ibadah. Biarlah Allah yang menjadi pembimbing.

Dengan sholat hati akan menjadi tenang, dengan sholat akan terbayar segala kecemasan da kegaduhan hati kita.

Dengan sholatlah diri kita semakin dekat dengan sang pencipta, serta Al-qur’qn harus dijadikan sahabat, teman dekat yang mengantar kita ke jannah.

Bahkan para penghafal Al-qur’an menjadi orang yang begitu di puji Allah SWT.

Setiap urusan dunia adalah Allah yang menentukan kita hanya bisa berusaha dan berdoa dan percaya.  

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel be calm be strong be grateful terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu tentang motivasi kehidupan dan juga pengalaman yang mengisnfirasi dari Wirda Mansur.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dalam novel adalah penulis buku ini sendiri yaitu Wirda Mansur anak dari ustadz kondang Yusuf Mansur.

Yang memiliki watak periang, suka ceplas ceplos, namun memiliki sikap yang baik dalam ibadah atau agamanya.

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini sebetulnya tidak begitu teratur bisa di bilang alurnya gabungan.

4. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu Wirda sendiri.

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu gaya bahasa yang penuh dengan motivasi, indah dan penuh makna. Selain itu ada banyak quotes dari bahasa Inggrisnya juga.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel yaitu novel ini mengajarkan kita arti sebuah kesabaran.

Perjuangan hidup untuk lebih memperbaiki diri dan juga bagaimana mengartikan rasa syukur dan tidak terfokus ke pencapaian orang lain.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel yaitu:

1. Nilai Sosial

Novel ini banyak memberikan motivasi bagi pembacanya akan hal-hal kebaikan dunia dan juga bersikap kepada orang lain.

2. Nilai Moral

Mengajarkan arti kesabaran, motivasi dan juga rasa syukur kepada Allah SWT.

3. Nilai Agama

Mengingatkan diri untuk lebih memperbaiki ibadah tanpa menggurui tapi mengajak untuk beribadah lebih giat.

Kelebihan Novel

  • Bahasa yang ringan dan penuh makna
  • Banyak kisah insfirasi dari pengalamannya
  • Alurnya enak diikuti
  • Ilustasi gambar yang menarik

Kekurangan Novel

  • Banyak corak nuansa biru dan itu polos
  • Warna font biru tosca terlihat pucat dan kurang jelas

Pesan Moral Novel Be Calm Be Strong Be Grateful

Terakhir dari resensi novel be calm be strong be grateful yaitu pesan moralnya adalah:

Novel ini mengajarkan kita arti sebuah kesabaran, perjuangan hidup untuk lebih memperbaiki diri dan juga bagaimana mengartikan rasa syukur dan tidak terfokus ke pencapaian orang lain.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: