Resensi Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari [Lengkap]

Resensi Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari [Lengkap]

resensi novel bekisar merah

Novel ini merupakan sebuah karya best seller dari penulis lawas yaitu Ahmad Tohari. Novel ini mengisahkan kisah kehidupan gadis bernama Lasi yang terperangkap bagai berkisar di rumah mewah para pejabat.

Penasaran dengan isi buku ini? Kamu bisa baca dulu resensi novel Bekisar Merah di artikel ini.

Di sini akan di bahas berbagai unsur penting dalam novel yang mungkin belum kamu ketahui. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!

Identitas Novel

Judul NovelBerkisar Merah
PenulisAhmad Tohari
Jumlah halaman360 halaman
Ukuran buku13,5×20 cm
PenerbitPT. Gramedia Pustaka Utama
KategoriFiksi
Tahun Terbit1993
Harga novelRp. 79.000

Novel berkisar merah ini merupakan sebuah karya dari Ahmad Tohari yang mulai di terbitkan pada tahun 1993 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama dan novel ini memiliki ketebalan mencapai 360 halaman.

Sinopsis Novel Bekisar Merah

Novel ini mengisahkan Lasi yang bagaikan burung berkisar. Berkisar itu merupakan hewan elok hasil kawin silang antara ayam hutan dan ayam biasa dan sering menjadi hiasan rumah orang-orang kaya.

Lasi yang tak tahan karena pernikahan tragisnya hingga ia kabur ke kota Jakarta. Di sana ia bertemu dengan Bu Koneng dan bekerja sebagai pelayan di warung nasi miliknya.

Tak lama dari itu Lasi bertemu dengan Bu Linting yang mengubah kehidupan jelatanya. Bu Linting ini merupakan seorang mucikari atau pemasok mucikari kalangan kelas atas.

Lasi yang sebagai anak desa tidak tahu menahu tentang kehidupan kota ia harus terjebak dengan sikap manut lingkaran mucikari.

Karena paras Lasi yang rupawan campuran serdadu jepang dan Indonesia. Hingga ia menjadi korban mata keranjang kelas atas.

Akhirnya ia terdampar dalam sebuah rumah mewah yang serba ada dan harus menjadi pendamping Pak Handarbeni juga Pak Bambang.

Di sisi lain, Kanjat seorang pemuda Karangsoga putra dari pengepul gura tumbuh menjadi dosen di salah satu kampus di Purwokerto.

Ia mengangkat kisah hidup perjuangan warga Karangsoga termasuk penyadap nira.

Dan kisah bagaimana harga-harga berubah sangat murah ia angkat. Sampai saat Kanjat menyadari kepedulian dan rasa cinta kepada Lasi yang terus membuncah.

Keadaan masyarakat pedesaan lain yang terekspos dalam novel penyadap nira kelapa. Monopoli harga terhadap penjual gula mereka begitu rasakan.

Alhasil kadang harga gula rendah ketimbang harga beras. Tentu ketika kondisi seperti ini merupakan bencana bagi mereka karena hasil penjualan hari itu merupakan biaya hidup hari itu.

Bahkan kisah Lasi yang kabur dari rumah Pak Bambang bersama dengan Kanjat. Begitu terasa menegangkan. Bahkan Lasi melakukan nikah siri dengan kisah lamanya tersebut.

Namun, lagi-lagi Pak Bambang berhasil menemukan mereka dan menyeret Lasi kembali lagi ke jakarta.

Lalu akankah Kanjat berhasil membela cintanya tersebut? Dan merebut Lasi yang sedang mengandung buah kasih mereka?

Yuk , baca kelanjutan kisah seru Berkisar merah di bukunya ya. Banyak pesan moral yang bisa kamu ambil di dalam novel tersebut.

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel berkisar merah terdapat unsur intrinsik dalam novel yang mungkin belum kamu ketahui, diantaranya adalah:

1. Tema

Tema novel ini adalah tentang kehidupan wanita malam. Mengambil cerita berlatar kehidupan sosial seorang mucikari.

2. Tokoh dan Penokohan

Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdaapt dalam novel yaitu:

  • Lasi, ia sosok yang mudah tergoda, manut dan plin plan
  • Pak Han, ia ambisius, royal dan seenaknya
  • Pak Bambang, kasar dan suka memaksa
  • Kanjat, pemuda yang cerdas, dan berhati baik serta mau menolong sesama
  • Dan masih banyak lagi tokoh lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini menggunakan alur gabungan dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel yaitu pagi hari, siang hari, sore hari dan juga malam hari.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan latar di Desa Karangsoga, kampus Purwokerto, Jakarta dan masih banyak lagi yang lainnya.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel berkisar merah ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Basaha

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa yang mudah di pahami oleh semua kalangan.

8. Amanat

Tidak ada pemberian yang Cuma-Cuma atau gratis lambat laun pemberian tersebut akan merenggut atau meminta balik sesuatu dari diri kita. Selain itu, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain

Maka ingatlah dan berbuat baiklah serta berterimakasihlah kepada semua orang yang telah membantumu.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel yaitu:

1. Nilai Sosial

Sikap kanjat yang mau mengisahkan kehidupan monopoli pembuat gula nira di desa Karangsooga itu nilai sosial yang baik.

2. Nilai Moral

Sikap Pak Bambang dan Pak Han yang bertabiat buruk sebagai lelaki mata keranjang padahal mereka pejabat tidak baik dilakukan.

Kelebihan Novel

  • Novel ini sangat relate dengan kehidupan yang sesungguhnya
  • Alur enak diikuti
  • Bahasa yang ringan dan mudah di pahami

Kekurangan Novel

  • Ada tyfo di beberapa bagian
  • Cover kurang menarik

Pesan Moral Novel Bekisar Merah

Terakhir dari resensi novel berkisar merah terdapat pesan moral di dalamnya yaitu:

Tidak ada pemberian yang Cuma-Cuma atau gratis lambat laun pemberian tersebut akan merenggut atau meminta balik sesuatu dari diri kita.

Selain itu, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain
Maka ingatlah dan berbuat baiklah serta berterimakasihlah kepada semua orang yang telah membantumu.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: