Resensi Novel Bidadari Bermata Bening: Sinopsis & Intrinsik

Novel Bidadari Bermata Bening merupakan salah satu novel yang keren dan menarik. Sudah baca? Jika belum membacanya, ini adalah resensi Novel Bidadari Bermata Bening lengkap yang bisa kamu baca.

Dari resensi ini, kamu bisa tahu seperti apa alur cerita Novel Bidadari Bermata Bening hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik Novel Bidadari Bermata Bening secara lengkap.

Kamu juga akan tahu kelebihan dan kekurangan Novel Bidadari Bermata Bening secara lengkap. Yuk baca selengkapnya!

Identitas Novel Bidadari Bermata Bening

Berikut identitas dari novel bidadari bermata bening secara lengkap:

Judul NovelBidadari Bermata Bening
PenulisHabiburrahman El Shirazy
PenerbitRepublika
Kategoriromance
Tahun Terbit2017

Sinopsis Novel Bidadari Bermata Bening

Novel ini mengisahkan dua insan yang saling jatuh cinta dan kisah cinta ini berada di linkungan pesantren. Diceritakan tokoh utama wanita bernama Ayna Mardeya.

Ayna merupakan salah seorang santriwati di salah satu pesantren tua di Jawa Tengah. Dan tokoh utama lelaki bernama Gus Afif yaitu merupakan seorang anak dari yang punya pesantren tersebut.

2 insan manusia ini memiliki perasaan yang sama mulanya hanya suka dan kagum namun lama kelamaan jadi cinta.

Namun ada keraguan di hati Ayna “apakah mungkin seorang anak kiayi seperti Gus Afif menikahi seorang khadimah?” aku hanya lulsan MA dan bermaksud ingin melajutkan kuliah ke Al-azhar Kairo.

Berselang beberapa hari kemudian ada seseorang yanng melamar Ayna. Dia adalah kiayi besar namun berstatus duda beranak 2. Beristikharahlah Ayna. Dan ketika sudah yakin dengan jawabannya akan menerima Kyai tersebut.

Suatu ketika datanglah Gus Afif menemui Ayna di rumahnya bertujuan untuk menyampaikan dua hal yaitu atas kebatalan kyai besar yatu kyai Yusup untuk melamar Ayna.

Dan tujuan berikutnya Gus Afif mengungkapkan isi hatinya bahwa dia akan melamar Ayna dan berencana akan datang bersama dengan uminya.
Senangnya hati Ayna mendengar hal tersebut.

Ayna merasa tidak percaya akhirnya Gus Afif akan melamarnya. Ayna ragu namun Gus Afif terus meyakinkannya.

Namun, hati Ayna mulai gusar ketika penantian dirinya untuk dilamar oleh sang pujaan hati tak kunjung datang. Dan Bukde serta Pakde Ayna sudah menjodohkan Ayna ke Yoyok yaitu orang kaya sekampungnya.

Ayna terus menunggu namun hingga tiba acara pernikahan Ayna dan Yoyok ummi dan Gus Afif tidak datang juga. Dan akhirnya undangan itu tiba di kediaman Gus Afif.

Betapa kagetnya dia hingga jatuh sakit setelah menerima undangan tersebut. Lalu bagaimana kelanjutan dari kisah Ayna dan Afif akankah mereka berjodoh?

Baca juga: 8 Unsur Ekstrinsik Cerpen

Kelebihan dan Kekurangan Novel Bidadari Bermata Bening

Novel bidadari bermata bening ini tentunya memiliki kelebihan dan juga kekurangan seperti pada novel-novel lainnya. Berikut kami rangkum beberapa kelebihan dan juga kekurangan dari pada Novel Bidadadri Bermata Bening Tersebut.

1. Kelebihan Novel Bidadari Bermata Bening

Kelebihan dari novel bidadari bermata bening ini cukup banyak. Berikut diantaranya :

  • Novel bidadari bermata bening ini memiliki cover yang cantik juga sangat elegan dan calm.
  • Novel ini memberikan banyak hikmah di dalamnya terutama menerima jodoh kita dan Allah sudah merencanakan jodoh serta mengatur cara yang benar-benar kita sangka.
  • Terdapat banyak motivasi mengenai arti pentingnya kehidupan
  • Banyaknya hikmah dan akhlak yang bisa kita jadikan contoh untuk diteladani dalam kehidupan kita sehari-hari.

2. Kekurangan Novel Bidadari Bermata Bening

Kekurangan novel bidadari bermata bening, diantaranya:

  • Tidak ada judul perbabnya menjadikan kita kesusahan ketika melanjutkan ke bab berikutnya ketika lupa bab.
  • Masih di temukannya beberapa kesalahan tanda baca dan kata baku.
  • Ada banyaknya bahasa asing sehingga sulit di pahami oleh orang awam.

Unsur Intrinsik Novel Bidadari Bermata Bening

Berikut unsur-unsur Intrinsik yang terdapat dalam novel bidadari bermata bening. Diantaranya:

1. Tema

Tema dalam novel bidadari bermata bening mengambil tema tentang percintaan dan perjuangan hidup yang di balut dengan suasana religi karena berlatar pesantren.

2. Tokoh dan Penokohan

  • Tokoh protagonis yaitu ada tokoh utamanya yaitu Ayna Mardeya yang sangat religius, baik hati, suka menolong, jujur, bijaksana, dan berbakti terhadap tuhan yang maha Esa.
  • Tokoh protagonis lainnya adalah Muhammad Afifudin (Gus Afif), yang sangat religius,pandai, mandiri, sabar, baik hati, bertanggung jawab dan juga taat terhadap kedua orang tuanya.
  • Tokoh Antagonis yaitu Pakde Darsu dan budhe Tumijah yang gila harta, tamak dan kurang sopan
  • Yoyok, seorang yang sangat licik, tamak, kurang sopan dan sombong.
  • Neneng suka menghina, kurang sopan dan sensitivan.
  • Tokoh Tritagonis: yaitu tokoh yang menajdi penegah dan bersifat netral diantaranya ada K.H Sobron ahsan Muslim, Lc,a religius, baik dan bijaksana.
  • Bu Nyai Nur Fauziah seseorang yang sangat religius, baik hati dan suka menolong.
  • Bu rosidah seorang yang baik hati dan penolong.
  • Tokoh tambahan: Gua Asif, Gus Asyiq, Mbak Malihah, Gus Naufal, Mbak Ningrum, Ibu Ayna, Pak Mkasum, Pak Darsono, Zulfa, Mbak Titin, Romlah, Kyai Toyyib, Neng Hilwa, Bu latifah, bu Hj. Munirah, Gus Yusuf dan masih banyak lagi lainnya.

3. Alur

Alur dalam novel ini yaitu alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur.

4. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu: dapur pesantren, Pasar Pahing, taman sekolah, ruang tamu, serambi mesjid, kamar mandi, ruang tengah, kamar Ayna, panggung, beranda Asrama, pesantren dan masih banyak lainnya.

5. Latar Waktu

Novel bidadari bermata bening ini memiliki latar waktu sore, pagi, siang dan malam hari juga dini hari.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel bidadari bermata bening ini memiliki sudut pandang orang ketiga serba tahu.

7. Amanat

Amanat yang terdapat dalam novel bidadari bermata bening adalah sebagai berikut:

  • Dengan novel ini diharapkan kita senantiasa menjadi orang yang sabar dalam kondisi apapun.
  • Agar kita menjadi orang yang selalu berbakti terhadap kedua orang tua.
  • Menjadikan kita pribadi yang lebih mudah dalam memaafkan dan tidak berprasangka buruk terhadap orang lain.

8. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel bidadari bermata bening ini adalah gaya bahasa metafora, sinestesia, personifikasi, hiperbola, dll.

Baca juga: Contoh Buku Fiksi Beserta Identitasnya

Unsur Ekstrinsik Novel Bidadari Bermata Bening

berikut unsur-unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel bidadari bermata bening

1. Nilai Budaya

Budaya sambutan yang dilakukan oleh ketua RT dan itu merupakan tradisi di pesantren seberapa penting dan terhormat tamunya sambutan tetap dilakukan oleh bapak ketua RT.

Selain itu menghindari acara masuk bulan muharam atau bulan suro merupakan budaya yang terlihat dalam novel bidadari bermata bening.

2. Nilai Agama

Nilai agama yang terlihat dalam novel ini lekat dengan agama islam seperti pembacaan sholawat, rhamadhan, sholat itu merupakan nilai agama dari islam.

3. Nilai Sosial

Nilai sosial dapat terlihat ketika Ayna meminpin sholawat saat pengajian, dan aktif dalam mengikuti pengajian-pengajian, dan Ayna juga meminpin gerakan muslimah peduli anak jalanan

4. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan dalam novel ini terlihat pada halaman 56 yang terdapat narasi yang bila disimpulkan bermakna bahwa mencari ilmu itu sangatlah penting

“saat masih muda, saat masih dalam fase menuntut ilmu sebaiknya ingat, ilmu itu tidak akan didapat kecuali dengan dikejar dengan sungguh sungguh”.

5. Nilai Moral

Banyak contoh moral dalam novel ini seperti saling memaafkan, saling menghormati, menyayanyi dan mematuhi perintah orang tua.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: