Novel habis gelap terbitlah terang merupakan sebuah karya dari Arjimn Pane. Yang mengisahkan pahlawan revolusioner wanita yaitu Raden Ajeng Kartini dari mulai kecil hingga dewasa.
Jika kamu penasaran dengan isi bukunya. Kamu bisa baca resensi novel habis gelap terbitlah terang pada artikel ini.
Akan di bahas secara lengkap mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Simak yuk!
Judul Novel | Habis Gelap Terbitlah Terang |
Penulis | Arjimn Pane |
Jumlah halaman | 266 halaman |
Ukuran buku | 15×23 cm |
Penerbit | PT. Balai Pustaka |
Kategori | Fiksi Sejarah |
Tahun Terbit | 2008 |
Harga novel | Rp.100.000,- |
Novel habis gelap terbitlah terang merupakan sebuah karya dari Arjimn Pane yang mulai diterbitkan apda tahun 2008 oleh PT. Balai Pustaka. Buku ini memiliki ketebalan mencapai 266 halaman dengan ukuran 15×23 cm.
Novel ini mengisahkan Raden Ajeng Kartini atau yang akrab di panggil R.A kartini yang lahir di Jepara 21 April 1879. Beliau merupakan seorang putri dari Raden Mas Adipati Sastrodiningrat.
Merupakan Bupati Jepara pada masa itu. Sejak kecil R.A Kartini selalu memperhatikan kenapa perempuan tidak ada yang bersekolah layaknya para pria.
Pertanyaan itu selalu menghantuinya. Dan saat ia dewasa ia mulai menemukan jawabannya. Kaum perempuan pada masa itu hanya dijadikan perhiasan kaum pria dan juga pengurus rumah tangga saja.
Beliau menilai kaum perempuan penuh kehampaan, kegelapan, ketidakberdayaan dan merasa tidak berguna dimata kaum pria yang bekerja.
Dalam hatinya ia tidak bisa menerima keadaan itu meskipun ia berasal dari keluarga bangsawan. Dimana R.A Kartini manusia memiliki derajat yang sama.
R.A Kartini juga sering berbaur dengan masyarakat yang bercita-cita ingin mengubah kehidupannya lebih baik.
Beliau dan adiknya pernah bercita-cita ingin mendirikan sekolah atas bantuan masukan dari temannya bernama Mr. Abendanon.
Namun, semua keinginan itu sia-sia karena pada tahun 1902 adiknya di pingit dan membuat R.A Kartini pilu.
Beliau selalu memberi semangat kepada kaum perempuan kita harus menjadi sejarah baru, menentukan masa depan, kita harus mendapatkan pendidikan layaknya seperti kaum laki-laki.
R.A Kartini ingin mengubah dunia dimana kaum wanita sama derajatnya dengan kaum laki-laki. R.A Kartini bersekolah di H.B.S yaitu sekolah kolonial Belanda.
R.A Kartini adalah anak yang suka belajar dan ia sadar masih banyak pengetahuan yang belum ia ketahui. R.A Kartini memohon kepada bapaknya untuk bisa meneruskan sekolah meski harus keluar negeri.
Namun sayang, usahanya tidak mendapatkan tanggapan. Itu karena ia sedang di pingit dimana tidak boleh keluar rumah dan bertemu dengan pria lain.
Karena menunggu pingitan dari pria yang tidak dikenalinya.
Lalu bagaimana kisah selanjutnya dari R. A Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita? yuk, simak jawaban lengkapnya dengan membaca novel habis gelap terbitlah terang ya!
Dalam resensi novel habis gelap terbitlah terang terdapat unsur intrinsik di dalamnya, yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel yaitu perjuangan seorang wanita yang ingin mengubah pandangan dunia kepada wanita, supaya wanita dianggap sederajat dengan kaum pria.
Alur yang digunakan dalam novel habis gelap terbitlah terang yaitu maju atau progresif dimana dari awal hingga akhir cerita diceritakan secara runtut dan teratur.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu sekitar tahun 1879-1902, dan latar waktu lainnya seperti pagi hari, siang hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di H.B.S, di rumah R.A Kartini dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel habis gelap terbitlah terang yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel habis gelap terbitlah terang yaitu menggunakan gaya bahasa Indonesia jaman dulu.
Janganlah membedakan derajat kaum lelaki dan juga perempuan terutama dalam hal pendidikan. karena setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu. Bahkan dimana Tuhan laki-laki dan perempuan adalah sama.
Dalam resensi novel habis gelap terbitlah terang terdapat unsur ekstrinsik novel, diantaranya adalah:
Sikap R.A Kartini yang peduli akan kaum perempuan menjadikan ia semangat belajar dan mengajak para wanita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sikap ayah R.A Kartini yang tegas namun penyayang bisa ditunjukkan dengan mengijinkan R.A Kartini untuk membaca dan berkirim surat dengan temannya di Belanda.
Terakhir dari resensi novel habis gelap terbitlah terang terdapat pesan moral di dalamnya yaitu:
Janganlah membedakan derajat kaum lelaki dan juga perempuan terutama dalam hal pendidikan. karena setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu. Bahkan dimana Tuhan laki-laki dan perempuan adalah sama.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.