Resensi Novel Hujan Kepagian, Tentang Kesaksian Revolusi!

Resensi Novel Hujan Kepagian, Tentang Kesaksian Revolusi!

Resensi novel Hujan Kepagian

Resensi novel Hujan Kepagian menceritakan kisah revolusi kemerdekaan Indonesia dengan sangat menarik. Dari buku ini, pembaca tidak hanya melihat sisi heroik saat perang.

Melainkan, ada banyak sekali sisi kemanusiaan yang terjadi saat perang. Seperti yang dialami oleh penulis buku ini.

Seperti apa kisah kemanusiaan dalam novel Hujan Kepagian? baca artikel ini sampai selesai ya.

Identitas Novel

Judul NovelHujan Kepagian
PenulisNugroho Notosusanto
Jumlah halaman62 halaman
Ukuran buku15 x 21 cm
PenerbitBalai Pustaka
KategoriFiksi Sejarah
Tahun Terbit2011
Harga novelRp. 30.000,00

Sinopsis Novel Hujan Kepagian

Senyum
Cerita pertamanya adalah senyum, mengenai ketetapan diri seorang tokoh ke medan pertempuran.

Hal itu tidak disukai oleh orang tuanya. Orang tuanya lebih menyukai dia melanjutkan pendidikannya daripada ke Medan perang, karena umurnya masih 14 tahun.

Selama ini dia berada di medan pertempuran dia selalu mengingat bangku sekolah. Ingat kepada ayahnya yang ditinggalkan tanpa meminta izin.

Di bukit ia bertemu dengan anak kecil yang mengingatkannya ke adiknya yang telah bersekolah.

Pengalaman di saat revolusi sangatlah menarik untuk dibaca.

Ini sudah terbukti dengan si John temannya yang gugur di dalam medan pertempuran dengan wajah yang tersenyum.

Padahal biasanya mayat para pejuang yang sudah ditemukan kebanyakan wajahnya menyeringai atau matanya yang terbelalak, karena merasa kesakitan.

Hal ini menunjukkan jika perjuangan si John untuk membela negara ini didasari oleh hati yang suci.

Konyol
Cerita selanjutnya berjudul Konyol, cerpen ini menceritakan tentang tahayul atau mitos yang baik, yakni untuk berjuang harus secara suci.

Ketika berjuang tidak boleh berbuat mesum dan harus bisa menahan langsung seksual. Karena barangsiapa yang tidak suci perjuangannya maka dia akan mati secara konyol.

Pembalasan dendam
Cerpen ketiganya ini berjudul pembalasan dendam, ini menceritakan tentang dua anak kembar yang bernama Jon dan con.

Mereka berdua ikut serta berperang mereka sangat berani dan begitu kompak dalam berjuang.

Jon pun gugur di Medan perang, karena si Jon gugur akhirnya si con membalaskan dendam semua musuh, termasuk tentara Belanda.

Con tidak memberi ampun ke semua tentara Belanda walaupun sudah berteriak-teriak meminta ampun.

Prawan di garis depan
Keempat yaitu perawan di garis depan, cerpen ke-4 ini adalah cerpen yang sangat menarik, karna si prawan ikut berjuang di Medan perang.

Gadis ini berperang sama hanya seperti laki-laki pakaian ataupun cara pandangnya.

Para laki-laki pun merasa segan kepada si gadis itu. Perempuan ini ikut berjuang karena kesengsaraan hidup yang menimpanya.

Kesengsaraan yang dialaminya adalah saudaranya yang meninggal karena ikut perang umat ibunya yang meninggal karena dibakar dan si gadis sudah kehilangan kesuciannya.

Maka dari itu, setiap berperang dia selalu yang menjadi gadis paling berani.

Bayi
Di dalam cerita ini menceritakan dua orang yang saling bermusuhan bisa berdamai dalam kondisi perang.

Dua orang itu juga bisa melakukan satu kebaikan bersama-sama yaitu menyelamatkan seorang ibu yang melahirkan bayi.

Eksekusi
Cerpen yang terakhir menceritakan tentang peristiwa eksekusi untuk seorang perampok atau pembunuh bangsa sendiri.

Kenapa perampok pembunuh itu harus dieksekusi?, Karena dia merampok rakyat yang telah menderita.

Perampok atau pembunuh itu ditangkap dan dieksekusi karena ulahnya sendiri sudah mengganggu pertahanan tentara dalam berjuang melawan negara Belanda.

Unsur Intrinsik Novel

Adapun unsur intrinsik Novel Hujan Kepagian yang menarik untuk kita ketahui, yaitu:

1. Tema

Tema dalam novel Hujan Kepagian yaitu tentang perjuangan untuk mempertahankan bangsa dari penjajah.

2. Tokoh

Tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam novel Hujan Kepagian yaitu tokoh Aku, Jono, dan bocah.

3. Latar Tempat

Latar tempat yang diceritakan dalam novel yaitu di medan perang, dan di sebuah desa.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang diceritakan di dalam novel yaitu saat penjejahan zaman Belanda.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan penulis untuk menggambarkan karakter tokoh dalam novel yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

6. Alur

Alur yang digunakan penulis untuk menceritakan peristiwa dalam novel Hujan Kepagian yaitu alur maju.

7. Diksi

Banyak penggunaan bahasa di masa lampau saat penjajahan dahulu. Sehingga ada banyak bahasa yang sulit untuk dipahami.

8. Amanat

Sebagai generasi muda kita harus semangat memajukan negara dan bangsa kita dalam hal yang kita mampu.

Unsur Ekstrinsik Novel

Adapun unsur ekstrinsik novel Hujan Kepagian yang menarik untuk kita ketahui, yaitu:

1. Nilai Sejarah

Terdapat nilai sejarah saat penjajahan di masa lampau yang memberikan nilai kehidupan kepada pembaca untuk mensyukuri kehidupan saat ini.

Negara kita sudah bebas dari penjajah. Sebagai generasi muda, sebaiknya kita semangat memajukan negeri ini.

2. Nilai Sosial

Selain semangat dalam kegiatan berperang melawan penjajah, tetapi novel ini juga memberikan banyak sekali gambar nilai kemanusiaan. Seperti, adanya tindakan membantu ibu-ibu melahirkan saat perang.

3. Nilai Moral

Nilai moral dalam novel Hujan Kepagian yaitu untuk tetap mengutamakan kepentingan bersama, tidak memikirkan kepentingan individu.

Kelebihan Novel

Kelebihan novel Hujan Kepagian yaitu mempunyai gambaran peristiwa perang di masa lampau yang sangat detail. Sehingga pembaca dapat melihat gambaran perang secara real.

Kekurangan Novel

Adanya penggunaan bahasa masa lampau dengan sedikit tambahan seperti bahasa melayu membuat isi novel sulit dipahami.

Pesan Moral Novel Hujan Kepagian

Pesan moral dalam novel Hujan Kepagian yaitu untuk tetap bersikap manusiawi dimanapun kamu berada dan bagaimanapun situasi yang sedang kamu alami.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: