Novel Ibuk ini merupakan karya ke tiga dari penulis Iwan Setyawan. Buku ini mengisahkan tentang kisah seorang ibu yang berjuang keras demi memberikan pendidikan terbaik untuk putra putrinya.
Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel Ibuk di artikel ini. Disini akan dibahas lengkap mengenai unsur penting dari novel. Yuk simak!
Judul Novel | Ibuk |
Penulis | Iwan Setyawan |
Jumlah halaman | 293 halaman |
Ukuran buku | 13,5×20 cm |
Penerbit | PT. Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2012 |
Harga novel | Rp. 45.000 |
Novel Ibuk ini merupakan karya ke tiga dari Iwan Setyawan yang sebelumnya berjudul 9 summer 10 autumns dan melankoli kota batu.
Novel ini mulai diterbitkan pada tahun 2012 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama.
Buku Ibuk ini menceritakan kisah hidup Tinah seorang gadis desa. Sejak kecil ia sudah terbiasa untuk berjuang di tengah himpitan ekonomi keluarga.
Bahkan Tinah harus mengubur semua cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan karena persoalan finansial.
Masa kecil Tinah diwarnai dengan berjualan baju bekas di Pasar Batu dengan ibunya, Mbok Nah.
Saat Tinah mulai dewasa diam-diam ia disukai oleh Cak Ali. Cak Ali merupakan penjual tempe di depan kios Tinah.
Namun, Cak Ali tak kunjung menyatakan perasaannya kepada Tinah. Sehingga Tinah tidak tahu bahwa Cak Ali menyukainya.
Hingga suatu saat Tinah berada di kiosnya melihat seorang lelaki tampan berambut klimis dan sedang menjadi kenek angkot.
Pandangan mata keduanya pun beradu. Setelah itu, seorang sopir angkot mengagetkan pemuda tersebut dan memanggilnya Sim.
Tinah dan Sim ternyata memiliki rasa yang sama. pada suatu malam Sim pergi ke rumah Tinah untuk mengajak menonton layar tancap.
Singkat cerita lalu mereka keduanya semakin dekat dan akhirnya menikah. Dari pernikahan itu mereka di karuniai anak 5 yaitu Isa, Nani, Iwan (Bayek), Rini dan Mira.
Rumah tangga Tinah dan Sim dipenuhi dengan perjuangan. Berbagai cobaan harus mereka hadap Tinah dan Sim. Mulai dari biaya hidup, pendidikan hingga angkot mereka yang seringkali mogok.
Namun, Sim dan Tinah senantiasa berjuang agar anak-anaknya dapat terus mendapatkan pendidikan yang layak tidak seperti ibu bapaknya.
Tekad kuat Tinah dan Sim akhirnya membuahkan hasil Bayek berhasil lulus dari IPB dengan predikat comluade atau mahasiswa terbaik di kampusnya.
Dan ia berhasil mendapat undangan untuk bekerja di New York. Bayek merupakan bukti keberhasilan Tinah seorang gadis putus sekolah yang sederhana, tetapi memiliki impian luar biasa untuk anak-anaknya.
Ingin menikmati lebih dalam keseruan dan perjuangan pahit Tinah? Yuk, baca buku Ibuk.
Di jamin kamu akan mengalami berbagai suasana perasaan yang mengharukan, menyedihkan, menyenangkan tercampur aduk didalamya.
Dalam resensi novel Ibuk terdapat unsur intrinsik yang harus kamu ketahui, diantaranya yaitu adalah:
Tema yang diangkat dalam novel Ibuk ini yaitu mengangkat kisah perjuangan seorang Ibu untuk pendidikan dan kebahagiaan anak-anaknya.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Ibuk diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel Ibuk ini menggunakan alur maju atau progresif. Dimana cerita di ceritakan dari awal hingga akhir secara runtut dan teratur.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Ibuk ini yaitu adalah kios, rumah Tinah, New York, dan Kampu IPB.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Ibuk ini yaitu pagi, siang, sore dan malam hari.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Ibuk ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel adalah gaya bahasa sehari-hari yang mudah dipahami dansangat ringan untuk semua kalangan.
Amanat yang terdapat dalam novel kasih ibu sepanjang masa sudah sepatutnya kita menyayangi dan memuliakannya. Bagi ibu keluarga adalah segalanya ia rela mengorbankan apa pun demi anak-anaknya.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Ibuk, diantaranya adalah:
Sikap Tinah yang merelakan cita-citanya demi mengenyam pendidikan lebih tinggi hanya demi membantu kedua orang tua. Itu merupakan sikap mulia dari seorang anak.
Sikap Tinah dan Sim yang rela mengorbankan apa pun demi anak-anaknya. Sangat patut di apresiasi mereka adalah orang tua yang bertanggungjawab serta sangat menyayangi anak-anaknya.
Tinah sadar akan pentingnya pendidikan hingga memperjuangkan apa pun hingga anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
Terakhir dari resensi novel Ibuk yaitu pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut adalah:
Kasih ibu sepanjang masa sudah sepatutnya kita menyayangi dan memuliakannya. Bagi ibu keluarga adalah segalanya ia rela mengorbankan apa pun demi anak-anaknya.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.