Resensi novel Imperfect ini memaparkan identitas novel secara lengkap, sinopsis, intrinsik dan juga ekstrinsik. Tak lupa kelebihan dan juga kekurangan dari novel ini.
Selain itu kamu juga akan mengetahui pesan moral apa yang terkandung dalam novel tersebut. Sebagai bahan pertimbangan apakah kamu akan membeli atau tidak buku ini.
Judul Novel | Imperfect |
Penulis | Meira Anastasia |
Jumlah halaman | 172 Halaman |
Ukuran buku | 13,5×20 cm |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Non fiksi Self Helf pengembangan diri |
Tahun Terbit | 2018 |
Harga novel | Rp. 95.000 |
Buku Imperfect ini merupakan buku non fiksi yang diterbitkan pada tahun 2018 dan di tulis oleh Meira Anstasia. Dimana isi buku ini mengisahkan pengalaman dirinya yang bangkit dari keterpurukan.
Buku bersampul Oranye ini merupakan menceritakan pengalaman tentang yang tidak mengenakan yaitu Body Shaming dari para netizen.
Meira yang merupakan istri dari komedian juga Sutradara Ernest Prakarsa. Mencoba mencurahkan semua isi hatinya di buku ini.
Kemudian di tuangkan dalam sebuah Film dengan judul yang sama meski dengan jalan cerita yang berbeda. Yang dibintangi oleh Jesica Mila dan Reza Rahardian dan artis keren lainnya.
Novel Imperfect ini menceritakan tentang istri komedian juga sutradara tampan bernama Erenest Prakasa. Ernest yang dikenal humoris dan rupawan memiliki foto-foto diinstagramnya.
Pada suatu ketika, Meira pernah membaca sebuah komentar di akun instagram suaminya tersebut. Sebuah komentar yang membuatnya sedih dan tidak percaya diri.
“Ternyata orang ganteng, belum tentu istrinya cantik!”
Bagi sebagian orang mungkin komentar tersebut terlihat biasa-biasa saja.
Namun, bisakah setidaknya memikirkan ulang kembali kata-kata yang akan dilontarkan sebelum mengirimkannya.
Hal inilah yang dipikirkan dan menjadi salah satu perhatian utama Meira. Seperti pada kutipan pada bukunya.
“Mungkin nggak sih kalau sebenarnya yang perlu diperbaiki adalah sikap orang yang tega menulis komentar seperti itu, bukan orang yang merasa tersakiti atau sensitif terhadap komentarnya” (halaman 11).
Dari situlah akhirnya Meira mencoba berolahraga dan sempat juga melakukan operasi payudara. Setelah mencintai diri sendiri, kita pun akan lebih mudah menerima ketidaksempurnaan yang ada dalam diri.
Dengan begitu, kita mudah terpengaruh dengan omongan negatif atau gunjingan orang lain terutama mereka yang tidak begitu kenal di media sosial.
“setelah aku berani untuk mengakuinya. Ketidaksempurnaanku akhirnya menjadi sempurna.” (hal 158).
Pada bagian akhir dari buku ini Meira yang dulunya memiliki berat badan di atas normal memberikan cara-cara dirinya menurunkan berat badan.
Melalui “Workout Tutoria” lengkap dengan pengertian dan jenis programnya.
Meira juga menyertakan foto gerakan-gerakannya yang sedang berolahraga untuk bisa di tiru oleh orang lain termasuk netizennya.
Dalam resensi novel Imperfect ini terdapat unsur intrinsik, diantaranya yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel Imperfect ini mengangkat tentang tema Body Shaming. Dan bangkit dari keterpurukan.
Tokoh utama dalam novel non fiksi ini tentunya penulis bukunya sendiri yaitu Meira Anstasya. Dengan segala pengalaman pahit yang pernah di alaminya.
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan alur maju atau progresif dimana dari awal hingga akhir kisah novel di ceritakan secara runtut.
Gaya bahasa yang digunakan cukup sederhana tapi bermakna mendalam tentang kekecewaan dan tajamnya orang-orang yang berkomentar.
Kadang lidah tak bertulang tapi menusuk bagaikan pisau.
Sudut pandang yang digunakan sudah pasti sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Amanat yang terkandung dalam novel Imperfect ini yaitu bahwa salah satu cara menerima diri sendiri adalah dengan mencintai diri sendiri jadikan dirimu apa yang kamu mau.
Sebagai manusia sebaiknya kita bisa menjaga perasaan sesama dengan meminimalisir perkataan yang bisa menyakiti hati orang lain.
Terkadang apa yang kamu katakan akan membuat orang tersebut drop dan merasa tidak berharga.
Tidak semua wanita cantik akan cantik seperti wajahnya. Alangkah baiknya menjadikan cantik bukan hanya wajah tapi juga hati.
Ada pun berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dari novel Imperfect tersebut diantaranya adalah:
Dalam kisah di buku ini mengandung nilai bagaimana kita bersikap di media sosial dengan benar. Sosial media memang cara untuk mengeluarkan pendapat.
Tapi tidak untuk menghina atau merendahkan orang lain.Kita sebagai pengguna media sosial yang baik seharusnya bisa menjaga sikap dan perkataan.
Karena ucapanmu yang biasa kadang kala menyakiti hati orang lain.
Sebagai makhluk Tuhan yang baik kita sebagai manusia perlu bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan. Menjaga diri menjadi lebih cantik tentunya merupakan tugas semua wanita.
Terlepas itu hanya karena gunjingan orang lain. tapi dengan adanya itu kita bisa menjadikan diri kita lebih sempurna. Dan terpenting yang cantik tidak hanya rupa melainkan juga hatinya.
Ada pun berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dari novel Imperfect, diantaranya adalah:
Berikut kekurangan buku Imperfect, diantaranya adalah:
Terakhir dari resensi novel Imperfect ini yaitu pesan moral yang terkandung di dalamnya yaitu.
Salah satu cara menerima diri sendiri adalah dengan mencintai diri sendiri jadikan dirimu apa yang kamu mau.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.