Bagi kamu yang suka membaca novel ringan dengan bacaan genre comedy drama sepertinya kamu bisa baca buku novel ini Aheng bukan Dilan. Dalam artikel ini akan kami bahas mengenai resensi novel ini Aheng bukang Dilan.
Mulai dari identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga kelebihan dan kekurangan serta juga pesan moral yang terkandung di dalamnya. Novel ini cocol di baca oleh remaja dan selain novel ini ringan juga tersirat pesan moral yang dapat diambil.
Judul Novel | Ini Aheng Bukan Dilan |
Penulis | Niswa Hasana |
Penerbit | Loveable |
Jumlah Halaman | 284 halaman |
Ukuran Buku | 13×19 cm |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2021 |
Harga Buku | Rp76.000,- |
Novel ini merupakan sebuah arya dari penulis yang bernama Niswa Hasana atau yang lebih akrab di sapa Nichi dimana novel ini berawal dari Alternatif Universe di Tweteer di tahun 2020.
Dan kini novel ini mulai di bukukan pada tahun 2021 oleh PT.Loveavle dan novel karya dari Niswa hasana ini memiliki ketebalan mencapai 284 halaman dan berikut kisah singkatnya akan kami bahas dalam sinopsis novel.
Dalam resensi novel ini Aheng bukan Dilan adalah bercerita tentang kisah seorang mahasiswa jurusan hukum bernama Hendri dan sering di panggil Aheng. Aheng memiliki watak yang ceria, konyol dan senang bercanda dengan teman-temannya.
Namun, dibalik keceriaannya tersebut Aheng menyimpan banyak sekali cerita terpendam dalam hidupnya. Dan suatu hari Aheng tidak sengaja menabrak mobil Haris anak dari wakil rektor kampusnya.
Haris meminta ganti rugi kepada Aheng. Tetapi Aheng mengaku tidak punya uang, permasalahan mobil Haris ini akhirnya tidak terlalu dilebih-lebihkan oleh bantuan Caca yang merupakan pacar Haris.
Dan Caca bersedia menanggung ganti rugi dari perbuatan Aheng dan Aheng merasa tidak enak dengan Caca dan berniat ingin mengembalikan uang ganti rugi tersebut.
Dan ternyata Haris tidak benar-benar mencintai Caca dimana ia hanya dijadikan bahan taruhan saja. dan di tengah cerita muncul seorang anak presiden bernama Juan. Juan ini memiliki relasi dengan Caca dan juga Aheng.
Dan ketika tokoh Juan ini muncul, Caca pun lambat laun mengetahui sifat dari Haris dan bagaimana ia diselingkuhi. Juan dan Aheng hadir untuk menghibur Caca yang sedang sedih.
Aheng yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak baik ibunya sudah meninggal dan ia tidak berkomunikasi lagi dengan ayahnya, dan ternyata Aheng memiliki relasi sebagai saudara tiri dengan Juan.
Dan akhirnya Caca dan Aheng berpacaran namun di balik itu semua ternyata Caca sudah di jodohkan dengan Juan oleh orang tua mereka dan berita pernikahan mereka menyebar tanpa persetujuan Juan dan Caca.
Dan dari sana tersebar berita-berita salah yang memojokan Aheng dan Aheng pun menghilang untuk menenangkan diri teman-teman Aheng.
Ternyata memiliki kepedulian yang sangat besar mereka berusaha sekuat tenaga dan menghukum orang-orang yang mencaci maki Aheng.
Dan pada akhirnya fakta terungkap Aheng yang ditemukan dan Ibu Aheng yang meninggal sejak kecil ternyata adalah pemilik warisan tunggal dari perusahaan yang lebih tinggi daripada perusahaan ayah kandungnya.
Dan permasalahan ini di bawa ke jalur hukum dan akhirnya Aheng mendapatkan haknya yang sudah lama terkubur. Dan kehidupannya kini berubah dari yang tidak memiliki apa-apa berubah jadi penerus warisan sebuah perusahaan besar.
Dan tidak lupa ia sudah memperbaiki hubungannya dengan kakaknya yaitu Juan. Lantas bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak lengkap di novel ini Aheng bukan Dilan ya!
Dalam resensi novel ini Aheng bukan Dilan ini terdapat unsur intrinsik novel dan berikut penjelasan mengenai unsur intrinsik novel, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah tentang mengenai percintaan, persahabatan dan juga kekeluargaan.
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur campuran dimana novel ini menggunakan alur maju dan alur mundur.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar waktu pagi hari, siang hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di kampus, di jalan, di mobil, di rumah dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini Aheng bukan Dilan yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini Aheng bukan Dilan adalah menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan.
Novel ini mengajarkan kita untuk tetap ceria dalam kondisi apa pun termasuk dalam menghadapi masalah kehidupan yang pelik dan selalu bersyukur karena kita tidak akan tahu bagaimana nasib kita selanjutnya.
Selain unsur intrinsik dalam resensi novel ini Aheng bukan Dilan juga kami akan kami jelaskan unsur ekstrinsik di dalamnya, berikut penjelasan lengkapnya:
Sikap Caca yang membela Aheng yang tidak memiliki apa-apa dan membantu ia membayarkan ganti rugi kepada Haris itu merupakan sikap yang baik dan membantu sesama.
Sikap Haris yang playboy dan mempermainkan banyak wanita sikap yang tidak patut di contoh dan harus dijauhi.
Berikut beberapa kelebihan yang terdapat dalam novel ini Aheng bukan Dilan, diantaranya adalah:
Selain kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan yaitu:
Janganlah berputus asa dengan kehidupan dan teruslah bersyukur karena kamu tidak akan pernah menyangka dengan rencana indah yang Tuhan siapkan untukmu.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel ini Aheng bukan Dilan semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.