
Novel yang berjudul asli the Old Man and the Sea ini merupakan karya dari Ernest Hemingway. Ia merupakan salah satu pengarang yang berasal dari Amerika Serikat yang telah banyak meraih penghargaan.
Penasaran dengan ini cerita buku ini? Kamu bisa baca resensi lelaki tua dan laut di artikel ini. Akan di bahas beberapa bagian penting yang terdapat dalam novel yang mungkin belum kamu ketahui. Yuk, simak!
Judul Novel | Lelaki Tua Dan Laut |
Penulis | Ernest Hemingway |
Jumlah halaman | 140 halaman |
Ukuran buku | 13×20,5 cm |
Penerbit | PT. Serambi |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2015 |
Harga novel | Rp. 36.000 |
Novel dengan judul asli the old man and the sea ini merupakan sebuah karya dari Ernest Hemingway yang diterbitkan pada tahun 2015.
Novel dengan ketebalan 140 halaman ini bergenre petualangan seru seorang lelaki tua yang berusaha menangkap ikan besar.
Novel ini juga pernah ditayangkan menjadi sebuah film dengan judul yang sama dan berulang kali ditayangkan.
Novel lelaki tua dan laut ini menceritakan tentang seorang nelayan tua yang bernama Santiago yang hidup di Kuba.
Lelaki ini tinggal menyendiri dan sering bertingkah laku aneh. Ia nekat terus memancing di lokasi yang sama.
Padahal sudah delapan puluh hari tak seekor ikan pun yang berhasil ia dapatkan. Alasannya hanya satu. Ia pernah nyaris berhasil menangkap ikan besar disana.
Hingga suatu malam, lelaki tua itu kembali melaut sendirian, nahas, ia terseret badai sampai jauh meninggalkan pulau.
Padahal perbekalan yang ia bawa hanya sedikit sementara itu ia tidak tahu arah jalan pulang.
Namun, ternyata lelaki tua itu sedang beruntung. Dihari ke tiga ia terombang ambing dilautan, kailnya dimakan oleh ikan raksasa.
Ikan ini jika berhasil ditangkap bakal membungkam mulut warga satu desa yang telah mencemooh dan menganggapnya bodoh.
Sayangnya, menangkap ikan dengan ukuran besar tidaklah mudah. Apalagi peralatan pancing yang digunakan berukuran kecil.
Jika dipaksakan mengangkat senarnya bisa putus. Jika ditunggu hingga ikan lemas mungkin akan membutuhkan beberapa hari.
Lalu akankah lelaki tua itu menyerah? Apakah ia berhasil menangkap ikan raksasa tersebut? Yuk baca saja novelnya ya!
Dalam resensi novel lelaki tua dan laut ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui. Dan berikut merupakan unsur intrinsik pembangunnya, yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu kegigihan si lelaki tua untuk membuktikan omongannya terhadap masyarakat desa.
Berikut beberapa tokoh yang terdapat dalam novel lelaki tua dan laut. Diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur maju atau progresif.
Latar waktu yang digunakan dalam novel lelaki tua dan laut ini yaitu pagi hari, siang hari, sore hari, subuh, 87 hari, malam dan lain-lain.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar tempat di sebuah pulau, perahu dan pantai.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu bahasa inggris banyak bahasa baku yang tidak mudah dipahami.
Amanat yang terkandung dalam novel yaitu terus berusahalah dan jangan mudah menyerah. Tapi adakalanya jangan mendengarkan perkataan orang lain yang tidak mempercayaimu.
Karena kalimat toksis hanya akan membuatmu menyerah dan merasa gagal. Dan jika kamu sudah berusaha tinggal serahkan semua keputusan kepada yang membuat keputusan yaitu Tuhanmu.
Berikut unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel, yaitu:
Sikap masyarakat yang selalu berkata dan menghina serta mencemooh orang lain itu adalah tindakan yang harus dihindari karena kurang baik.
Sikap gigih dari lelaki tua akhirnya membuktikan bahwa ia berhasil menangkap ikan yang besar tersebut setelah sebelumnya diremehkan sebagai orang yang tidak waras.
Karena memancing ditempat yang sama selama 87 hari.
Terakhir dari resensi novel lelaki tua dan laut ini yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel diantaranya adalah:
Terus berusahalah dan jangan mudah menyerah. Tapi adakalanya jangan mendengarkan perkataan orang lain yang tidak mempercayaimu.
Karena kalimat toksis hanya akan membuatmu menyerah dan merasa gagal. Dan jika kamu sudah berusaha tinggal serahkan semua keputusan kepada yang membuat keputusan yaitu Tuhanmu.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.