Resensi Novel Marianne: Sinopsis, Intrinsik & Pesan Moral

resensi novel marianne

Novel Marianne ini merupakan sebuah karya best seller dari Risa Saraswati. Novel ini mengisahkan hantu Anne salah satu teman tak kasat mata Risa dan masih dengan keturunan Belandanya.

Penasaran dengan kisah di buku ini? Kamu bisa baca resensi novel Marianne di artikel ini secara lengkap akan di bahas mengenai unsur penting dalam novel.

Mulai dari intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Identitas Novel

Judul NovelMarianne
PenulisRisa Saraswati
Jumlah Halaman181 halaman
Ukuran Buku14×20 cm
PenerbitPT. Bukune Kreatif Cipta
KategoriFiksi Misteri Horos
Tahun Terbit2020
Harga BukuRp. 50.000

Marianne merupakan novel karya Risa Saraswati yang diterbitkan oleh PT. Bukune pada tahun 2020.

Novel ini mengisahkan tentang kehidupan masa lalu seorang gadis nakal, jahil namun cantik yang hidup di zaman penjajahan Belanda.

Sinopsis Novel Marianne

Buku Marianne ini memiliki 22 bab di dalamnya. Marriane mengisahkan kisah masa lalu gadis kecil keturunan Belanda panggil saja namanya Anne.

Dia adalah gadis cantik berdarah Belanda yang tinggal di Hindia Belanda (Indonesia).

Lebih tepatnya di kota Bandung saat ini. Ia ikut bersama ayahnya bernama Anton Van Dziburg pada saat masa penjajahan.

Namun, satu persatu kisah gelap Anne bermunculan melalui peristiwa demi peristiwa melalui sekuel flasback kisah masa lalu Anne.

Ada tiga sudut pandang dari Saeni pengasuh Anne yang menyatakan bahwa Anne merupakan gadis yang angkuh dan jarang tersenyum, namun hidupnya cukup sempurna.

Berbeda dengan supir mereka yaitu Brata bahwa Anne merupakan gadis yang manis seperti ayahnya namun ia lebih sering bersama ayahnya jadi tidak lebih tahu mengenai Anne.

Berbeda dengan penuturan Anton Van Dziburg ia menceritakan bahwa putrinya itu gadis manis, pemarah dan angkuh karena ia sendiri pemarah dan kurangnya kasih sayang dari seorang ibu.

Dan itulah pandangan dari tiga sudut orang terdekat Anne semasa hidup. Ayah Anne selalu murka ketika Anne selalu meminta pulang ke Neterland agar bisa bertemu ibunya.

Namun, Anton tak ingin pulang karena di sanalah tempat ia di khianati. Menurut sudut pandang Risa sendiri Anne merupakan sosok hantu yang pemarah dan sangat usil namun di sukai hantu anak laki-laki.

Selain itu, kita di ajak untuk menjelajah waktu di masa penjajahan Hindia Belanda. Dimana Risa mengisahkan bahwa kaum penjajah Belanda hidup berdampingan dengan kaum pribumi.

Dalam setiap bukunya Risa selalu menceritakan bahwa Belanda sering membantu warga pribumi dengan hartanya.

Sehingga memunculkan opini bahwa tidak semua kaum penjajah itu kejam dan memperkerjakan paksa kamu pribumi. Namun, kita dapat melihat pada zaman itu kehidupan memang sulit.

Meski Anne seorang gadis pemarah namun sisi lain ia juga memiliki kasih sayang yang amat besar.

Dan kisah hidup Anne berakhir ketika tentara Jepang mulai masuk dan mengambil alih jajahan.

Mereka sangat kejam dan membabat semua orang dengan membabi buta. Termasuk keluarga Anne mereka tewas secara mengenaskan.

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel Marianne ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya, yaitu:

1. Tema

Tema yang di angkat yaitu mengisahkan masa lalu hidupnya Marianne gadis cantik pemarah yang angkuh.

2. Tokoh dan penokohan

  • Marianne, ia gadis cantik, angkuh, sombong, dan pemarah tapi juga memiliki kasih sayang yang besar
  • Anton Van Dziburg, ayah Anne yang pemarah, keras kepala, dan juga baik hati kepada pribumi
  • Saeni, pengasuh Anne saat Anne masih hidup dulu
  • Brata, Ayah Saeni yang merupakan supir pribadi keluarga Anne

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel Marianne yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan yaitu saat masa kolonialisme penjajahan Hindia Belanda.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang di gunakan dalam novel Marianne yaitu sebuah kota di Indonesia yang sekarang bernama Bandung.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel Marianne ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Marianne ini menggunakan gaya bahasa yang mudah di pahami oleh semua kalangan masyarakat.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel Marianne yaitu berikanlah contoh sikap yang baik terhadap anak.

Karena orang tua merupakan madrasah pertama bagi anaknya sehingga harus di berikan didikan yang baik.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel, yaitu:

1. Nilai Sosial

Sikap Anton yang baik terhadap warga pribumi termasuk pada pengasuh dan sopir pribadinya sehingga mereka sangat menghormati dan menyayangi keluarga ini.

2. Nilai Moral

Sikap Anton yang juga egois yang tidak ingin kembali ke negaranya hanya karena di khianati sehingga anak menjadi korban keegoisannya ia menjadi kurang kasih sayang seorang ibu.

Kelebihan Novel

  • Bahasa yang digunakan ringan dan mudah dipahami
  • Alur enak diikuti
  • Memberikan pengetahuan tentang masa penjajahan

Kekurangan Novel

  • Ending dan latar sama dengan novel-novel lainnya sehinnga terasa bosan
  • Ending mudah di tebak

Pesan Moral Novel Marianne

Terakhir dari resensi novel Marianne yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut yaitu berikanlah contoh sikap yang baik terhadap anak.

Karena orang tua merupakan madrasah pertama bagi anaknya sehingga harus di berikan didikan yang baik.

Hormatilah dimana bumi pijak disitu langit di junjung. Seperti halnya keluarga Anton Van Dziburg yang sangat berdampingan dengan masyarakat pribumi.

Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.

You might also like

Blog Literasi dan Dunia Teknologi

Menu