Novel Milea Suara Dari Dilan adalah bagian seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku 1990, dan Dia Dilanku 1991. Resensi novel Milea Suara dari Dilan mempunyai unsur-unsur yang menarik untuk dibaca.
Isinya berupa jawaban dari pertanyaan dan keresahan yang ada di benak pembaca setelah membaca novel Dilan pada seri sebelumnya.
Judul Novel | Milea, Suara dari Dilan |
Penulis | Pidi Baiq |
Penerbit | Pastel Books |
Kategori | Roman |
Tahun Terbit | 2016 |
Novel Milea Suara dari Dilan menceritakan sosok tokoh Milea menurut Dilan. Kisahnya dimulai dari kisah cinta Dilan dan Milea yang harmonis. Hubungan mereka sudah mendapatkan respon positif antarkeluarga.
Konflik dalam sinopsis muncul saat adanya kejadian kematian teman Dilan yang bernama Akew, akibat dikeroyok oleh orang tidak dikenal.
Hal tersebut memunculkan spekulasi dari tokoh Milea bahwa Akew meninggal akibat ikut bergabung dalam geng motor. Oleh karena itu, Milea menginginkan agar Dilan keluar dari geng motornya karena kekhawatirannya akan kejadian buruk yang sudah menimpa temannya.
Tetapi, saat itu Dilan sedang dalam situasi berduka. Bahkan, ia ingin melakukan balas dendam kepada orang yang telah melakukan pengeroyokan kepada temannya, sebagai salah satu bentuk kesetiakawanannya.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Novel Dilan 1990
Dalam kondisi tersebut, Dilan berharap agar Milea dapat mendampinginya. Tetapi, hal tersebut justru membuat Milea memutuskan Dilan secara sepihak saja.
Sejak saat itu, Dilan dan Milea mengalami kesalahpahaman yang membuat hubungan mereka menjadi semakin jauh.
Pada akhirnya mereka benar-benar menjalani kehidupannya masing-masing, tanpa saling berkomunikasi. Milea mempunyai kekasih sendiri yaitu Mas Hendi, begitu juga Dilan mempunyai kekasih baru bernama Acika.
Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan resensi novel Milea Suara Dari Dilan:
Kelebihan novel Milea Suara dari Dilan yaitu adanya puisi romantis yang sangat menarik untuk dibaca dan dipahami maknanya.
Cerita novel Milea mempunyai struktur yang sangat jelas. Saat membaca novel ini, pembaca akan mengaitkannya dengan buku novel seri pertama dan kedua.
Kekurangan dalam Novel Milea Suara dari Dilan yaitu ending ceritanya yang membosankan sehingga pembaca merasa kurang puas dari akhir cerita yang dibuat penulis.
Sebagai salah satu jenis novel remaja, buku fiksi Milea Suara dari Dilan cocok dibaca oleh para remaja untuk diambil nilai positifnya. Tidak hanya diambil hal menarik atas hubungan percintaannya.
Tetapi, pahami maknanya bahwa novel Milea Suara dari Dilan mencermikan hubungan antara dua orang yang masih remaja tidak selalu berdasarkan pemikiran yang tepat. Anak remaja biasanya memang masih egois dalam mengambil keputusan.
Baca juga: Amanat Novel Dilan 1990 Lengkap
Adapun beberapa unsur intrinsik dalam novel Milea Suara Dari Dilan, di antaranya, yaitu:
Kisah cinta Milea dan Dilan.
Di pinggir jalan, Rumah Milea, Kampus, Kuburan, dan di Mall.
Alur campuran yaitu gabungan dari alur maju dan mundur.
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita yaitu orang ketiga.
Amanat yang disampaikan dalam resensi novel Milea Suara dari Dilan yaitu tidak mengambil keputusan saat sedang kondisi marah dan sedih.
Hubungan antar kekasih harus dengan komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Setelah membaca resensi novel Milea Suara dari Dilan dapat disimpulkan isi ceritanya bagus, unsur-unsurnya lengkap, dan terdapat nilai positif yang dapat diambil oleh pembacanya.
Tetapi, novel ini memang hanya direkomendasikan untuk dibaca kategori remaja dan dewaja.
Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.