Resensi Novel Narasi 2021 ini akan mengulas seputar identitas novel, sinopsis novel, unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, mengenai kekurangan dan kelebihan dari novel tersebut dan lain sebagainya.
Yang nantinya resensi ini akan sangat berguna untuk menjadi bahan pertimbangan apakah novel ini layak atau tidak untuk membelinya bagi kalian yang berminat membaca isi dari novel ini.
Judul Novel | Narasi 2021 |
Penulis | Tenderlova |
Penerbit | lovRinz Publishing |
Jumlah Halaman | 305 halaman |
Ukuran Buku | 20 cm |
Kategori | Fiksi, Saga dan Romansa |
Tahun Terbit | 2022 |
Harga Buku | Rp. 103.000 |
Novel ini merupakan karya dari Tenderlova. Novel Narasi 2021 merupakan lanjutan dari buku yang berjudul Tulisan Sastra. Novel ini terbit pada Januari 2022.
Nyatanya semua ingatan masih tentang “dia” yang tidak suka dengan hujan, dia yang enggan memakai jas hujan berwarna pink milik adiknya, dia yang tak keberatan menghabiskan es kiko rasa anggur, dan dia yang mencintai dirinya sendiri lebih dari apapun.
Juga tentang kenapa harus Adhinata, dan derasnya pertanyaan-pertanyaan lain yang muncul dalam benak Adhinata. Semestinya Adhinata paham alasan dibalik hal-hal itu jauh lebih cepat dari apa yang dibayangkan.
Sehingga tak ada ruang kepahaman, tak ada alasan memaki diri sebab merasa kewalahan, hingga tak harus saling merasa bersalah karena tak akan ada istilah menyentuh kembali luka yang sepenuhnya belum mengering.
Konon katanya, waktu tak bisa menyembuhkan luka. Namun nyatanya, waktu mampu menemani Adhinata untuk bertanggung jawab atas semua kesedihan yang dirasakan dan mampu mengikhlaskannya.
Semesta memainkan drama dengan sedemikian rupa dengan pilihan akhir skenario yang paling memilukan. Adhinata merasa selalu ada yang melesat setiap kali pagi menghilang.
Bukan butir embun yang menggumpal di dedaunan, melainkan wajah “dia” yang selalu hadir lewat mimpi dari dimensi yang berbeda.
Layaknya kopi yang sempurna karena rasa pahitnya, begitu juga dengan pahitnya kehidupan di mata seorang Adhinata karena kehilangan sang Abang tercinta.
Apakah Adhinata mampu mengikhlaskan atas semua yang telah menimpanya? Apakah mereka tahu caranya bangkit dari kegagalan? Dan akankah mampu melewati rumitnya kisah cinta yang tak direstui?
Bagaimana kelanjutan cerita dari narasi 2021 ini. Kalian dapat membeli novel ini untuk mengetahui kelanjutan kisahnya secara lengkap.
Tema yang diangkat dalam Novel ini adalah perjalanan Adinata (Nana) untuk menyelesaikan kesedihannya.
Alur yang digunakan dalam Novel Narasi 2021 ini adalah alur maju-mundur atau alur campuran. Karena dimulai dari cerita yang mengingat masa lalu, hingga bisa berdamai dengan masa lalu.
Waktu yang dikisahkan dalam novel ini yaitu pagi hari, siang, sore, malam, Tahun 1991, jam, bulan/tanggal dan hari.
Latar tempat yang digunkan adalah di rumah sakit, trotoar, lampu merah, gubuk, kamar, meja makan, kantin, starbuck dan di bawah jembatan.
Sudut pandang dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. Contohnya: dia, ia dan nama orang.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini meliputi kata ganti orang seperti dia, ia. Majas hiperbola, klimaks, anti klimaks, paradoks, alusia, metafora dan lain sebagainnya.
Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil. Salah satunya, bahwa manusia akan selalu berdampingan dengan yang namanya kehilangan. Kita dapat belajar bahwa waktu tidak bisa diputar kembali.
Bukan hanya sekedar pelajaran kehidupan, dalam kisah kisah percintaan juga dibahas dalam novel ini. Hubungan yang namanya dipaksakan tidak akan mampu bertahan dengan lama. Perbedaan itu diciptakan untuk dihargai buka disamakan.
Nilai sosial dalam novel ini yaitu saling memaafkan ketika kita melakukan kesalahan, mengikhlaskan segala hal yang telah terjadi.
Nilai moralnya adalah selalu peduli terhadap keluarga dan sekitarnya, menjadi seseorang yang penyayang.
Dalam novel ini ada beberapa part yang bikin kita senyum-senyum, ketawa-ketawa, dan akhirnya kita dibuat nangis-nangis terus sampai akhir buku. Itu yang menjadikan kelebihan novel ini pembaca bisa terbawa suasana saat membacanya.
Banyak pelajaran yang kita ambil dari novel ini. Salah satunya yaitu bagaimana seorang Adhinata dan keluarganya yang mampu mengikhlaskan kepergian Sastra. Dan akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri dan keadaan.
Penguatan karakter setiap tokoh diperjelas dengan keyakinan yang dianut masing-masing tokohnya. Yang membuat novel ini jauh lebih hidup dan menggambarkan dengan jelas bahwa latarnya terjadi di Indonesia.
Ada beberapa konflik yang membingungkan. Kurangnya mengulang kembali kebelakang itu yang mambuat sulit untuk memberikan gambaran atau membayangkan peristiwanya, karena narasinya yang terungkap di masa kini.
Identifikasi karakter dengan pandangan banyak karakter mungkin lebih sulit bagi pembaca untuk mengindentifikasi karakter nya.
Dalam novel ini ada toxic parenting, itu merupakan pola asuh dimana orang tua memperlakukan anaknya dengan tidak hormat, orang tua egois tanpa memikirkan perasaan anak.
Terkadang apa yang telah hilang dalam kehidupan kita itu tidak akan bisa kembali lagi. Apa yang telah terjadi biarlah, kita hanya perlu menerima dan mengikhlaskannya. Waktu tidak akan bisa diputar kembali.
Kita hanya perlu bangkit dari kegagalan, kesedihan dan mampu berdamai dengan diri sendiri atau pun keadaan. Berlapang dada dan menerima apapun yang terjadi. Perbedaan itu diciptakan untuk dihargai buka disamakan
Akhir Kata
Penulis menuliskan cerita novel Narasi 2021 ini untuk menyampaikan kepada pembaca supaya ketika menghadapi sebuah kehilangan harus berlapang dada dan ikhlas untuk menerimanya.
Penulis menceritakan sebuah kisah percintaan yang tak direstui oleh satu pihak. Serta memberikan ketabahan untuk menerima apapun yang terjadi pada kita.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.