Resensi Novel Saksi Mata: Sinopsis, Intrinsik, Pesan Moral

Resensi Novel Saksi Mata

Novel saksi mata ini merupakan sebuah karangan dari Suparto Brata. Novel ini mengisahkan kesaksian anak 12 tahun yang bernama Kuntara atas meninggalnya Bulik Rum yang terbunuh.

Penasaran dengan isi buku ini? kamu bisa baca resensi novel saksi mata pada artikel. Karena akan dibahas secara lengkap mengenai unsur penting novel.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!

Identitas Novel

Judul NovelSaksi Mata
PenulisSuparto Brata
Jumlah halaman434 halaman
Ukuran buku14×21 cm
PenerbitPT. Kompas
KategoriFiksi
Tahun Terbit2002
Harga novelRp.88.000,-

Novel saksi mata ini merupakan sebuah novel karya Suparto Brata yang mulai diterbitkan pada tahun 2002 oleh PT. Kompas. Novel ini memiliki ketebalan mencapai 434 halaman.

Novel ini mengisahkan kesaksian anak berusia 12 tahun yang bernama Kuntara karena kematian Buliknya yang bernama Raden Ajeng Rumsari.

Sinopsis Novel Saksi Mata

Novel saksi mata menceritakan anak lelaki berusia 12 tahun yang bernama Kuntara. Ia bersekolah di sekolah rakyat Mohangakko.

Novel ini mengambil latar waktu pada saat jaman Jepang menjajah di Indonesia.

Selama kurang lebih 3-3,5 tahun penjajah Jepang menjajah Indonesia dan itu merupakan puncak kesengsaraan rakyat. Dimana jutaan rakyat manusia meregang nyawa akibat romusha dan kelaparan.

Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya . karena penulisnya juga merupakan asli kelahiran Surabaya.

Novel ini di awali dengan Kuntara yang menemukan buliknya yang bernama Raden Ajeng Rumsari, ia menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya.

Raden Ajeng Rumsari terpergok sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang lelaki di bunker perlindungan.

Peristiwa tersebut membuat Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini bermaksiat.

Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizawa.

Sebenarnya tuan Ichiro Nishizawa sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad, tetapi dia tidak peduli.

Dan Ichiro langsung memboyong Rum ke Surabaya dan Wiradad tidak terima pun langsung menyusulnya kesana.

Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum ia melihat sesuatu yang terjadi di luar dugaan.

Dimana pada akhirnya Bulik Rum terbunuh oleh Okada, Okada yang gelap mata dan mengeluarkan samurai kecilnya hingga Bulik Rum menghembuskan nafas terakhirnya di bunker perlindungan.

sebab ia tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri merupakan guru yang sangat dikagumi oleh Kuntara, namun ternyata ia sama saja dengan Ichiro Nishizawa.

Bagaimana ketegangan kejadian pada saat itu? Temukan jawabannya di buku saksi mata ya!

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel saksi mata terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui, diantaranya adalah:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel yaitu tentang saksi mata pembunuhan Raden Ajeng Rumsari oleh anak berusia 12 tahun bernama Kuntara.

2. Tokoh dan Penokohan

Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel saksi mata, diantaranya adalah:

  • Kuntara, ia merupakan seorang anak kecil yang lugu, sangat mencintai dan menghornati Bulik dan juga gurunya, ia baik dan jujur
  • Raden Ajeng Rumsari, ia merupakan istri simpanan Ichiro yang sangat sering gonta ganti pasangan dan centil
  • Wiradad, ia merupakan seorang lelaki pribumi yang biasa dan merupakan suami dari Raden Ajeng Rumsari
  • Ichiro Nishizawa, ia merupakan tentara Jepang yang tidak peduli dan mmeboyong Ajeng Rum untuk menjadi istri simpanannya
  • Okada, ia merupakan guru Kuntara yang sangat Kuntara hormati namun ternyata memiliki sifat yang sama-sama bejat
  • Dan masih banyak lagi tokoh lainnya

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel saksi mata ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novelnya.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel saksi mata ini yaitu menggunakan latar waktu saat masa penjajahan Jepang di Indonesia yaitu sekitar tahun 1944 saat ada romusha dan kerja rodi.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel saksi mata yaitu menggunakan latar tempat di Surabaya.

Di Sekolah Rakyat Mohanngakko, banker perlindungan dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang dari anak kecil yang bernama Kuntara.

Yang masih berusia 12 tahun namun cerdas dan memiliki pandangan berbeda tentang dunia dan apa yang terjadi.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini banyak menggunakan istilah bahasa Jepang yang mungkin akan sulit dipahami oleh orang awam.

Namun, sebagiannya lagi menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan mudah di pahami.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel yaitu tegakanlah kebenaran apa yang memang benar karena saksi mata merupakan saksi kunci kejadian.

Yang telah terjadi yang sangat penting untuk dijadikan bahan pertimbangan. Sehingga tidak salah dalam menghukum atau menetapkan hukuman.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel yaitu:

1. Latar Belakang Pengarang

Suparto Brata adalah seorang penulis kelahiran Surabaya 23 Februari 1932.

Ia merupakan penulis yang banyak melahirkan tulisan bahasa Jawa dan cerbung serta banyak mendapatkan banyak penghargaan atas karya-karyanya.

Kelebihan Novel

  • Alur dan cerita cukup enak diikuti dan sangat jelas
  • Banyak memberikan pengetahun saat masa penjajahan Jepang
  • Memberikan banyak pesan moral di dalamnya

Kekurangan Novel

  • Banyaknya istilah dan lagu-lagu Jepang yang kurang dipahami
  • Cover buku menurutku kurang menarik

Pesan Moral Novel Saksi Mata

Terakhir dari resensi novel saksi mata yaitu pesan moralnya adalah:

Tegakanlah kebenaran apa yang memang benar karena saksi mata merupakan saksi kunci kejadian yang telah terjadi yang sangat penting untuk dijadikan bahan pertimbangan.

Sehingga tidak salah dalam menghukum atau menetapkan hukuman.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: