Resensi novel serangkai ini akan menjelaskan secara lengkap mengenai identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, kelebihan, kekurangan hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut.
Novel Serangkai ini merupakan sekuel dari novel Claires karya dari Valerie Patker dan merupakan novel ke empat karyanya yang diterbitkan. Dimana di novel ini masih mengisahkan Deverra dan kekasih lamanya yaitu Claire Paveitria.
Judul Novel | Serangkai |
Penulis | Valerie Patker |
Penerbit | Bhuana Ilmu |
Jumlah Halaman | 400 halaman |
Kategori | Fiksi |
Ukuran Buku | 14×20 cm |
Tahun Terbit | 2021 |
Harga Buku | Rp.89.000,- |
Novel Serangkai ini merupakan karya ke empat dari penulis Valerie Patker yang mulai diterbitkan pada tahun 2021 dengan jumlah halaman sekitar 400 halaman dengan ukuran buku sekitar 14×20 cm.
Dalam resensi novel Serangkai ini akan dijelaskan sinopsis di dalamnya dan berikut penjelasannya. Memiliki keterkaitan dari novel sebelumnya yaitu Claires namun, keterkaitan tersebut tidak memiliki pengaruh besar di novel ini.
Kisah Kai Deverra dengan kekasih lamanya, yaitu Claire akan di ulas sedikit di awal cerita mengenai kandasnya hubungan mereka saat itu.
Novel ini mampu membuat pembacanya terbawa suasana dan menguras emosi karena alurnya yang bagus. Di novel ini memperlihatkan tentang Kai yang belum mampu melupakan Claire akan menikah.
Dan pada akhirnya ia mampu memantapkan pilihannya pada Divas, Daverra yang hidupnya dipenuhi penyesalan akibat di tinggal oleh cinta lamanya bertemu dengan seorang dokter mudah bernama Karina Madivas ini.
Dimana Divas juga masih terkurung dalam kesepian akibat kepergian sang kakan, Zacchio. Dan pertemuannya di Belanda rasa penasaran menjadi jembatan untuk keduanya memulai lembar kehidupan yang baru.
Cerita ini tidak hanya berkisar pada rasa penasaran yang berubah menjadi cinta seorang Daverra kepada Divas. Tapi, serangkai ini juga menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga dalam merelakan kepergian sosok kakak dan anak dalam hidup mereka.
Karena kehilangan bukan mayat yang bisa dikubur tanah hari esok, kehilangan ialah nyawa yang tumbuh besar bersama meskipun hari tak lagi esok.
Di bab awal kamu akan menemukan novel serangkai dengan POV dari Kai dan Divas dan menjelaskan pertengahan hingga akhir POV dari sudut pandang Zacchio kakak Divas akan semakin muncul.
Dan si akhir cerita muncul POV baru yaitu dari sudut pandang kedua orang tua Zacchio dan Divas yang siap membuat pembaca terharu dan ikut merasakan duka mereka.
Sudut pandang Kai lebih banyak bercerita tentang dia yang awalnya tidak bisa melupakan Claire dengan mudah, bagaimana perasaannya ketiak mendapatkan undangan bahwa Claire dan Ares akan segera menikah.
Hingga pada akhirnya ia mampu menjatuhkan pilihan hatinya pada Divas dimana ia berjuang menerima kesedihannya dan kenyataan mengenai kakak tersayang yang harus pergi.
Tentang kedua orang tua beserta kakaknya yang tega menyembunyikan sesuatu darinya selama kurang lebih enam tahun. Dan juga tentang lukanya yang selalu perih setiap kali nama Kio disebut.
Dimana Zacchio yang selalu menomorsatukan adiknya bagaimana ia sangat menyayangi dan berusaha menjaga adiknya. Tentang keinginan sederhana serta kesehariannya yang selalu bahagia.
Sampai pada akhirnya ia harus menerima sebuah kenyataan pahit yang berhasil mengubah seluruh hidupnya.
Pesan moral dalam novel ini adalah sejauh apa pun kita berlari untuk menghindar dari kesedihan, nyatanya kesedihan tersebut tidak pernah bisa benar-benar hilang dan terlupakan.
Dan satu satunya cara agar tidak terus-terusan dihantui oleh kesedihan adalah dengan menerima bahwa memang seperti itulah ketentuan semesta menerima hidup harus tetap berjalan. Yuk, simak lengkapnya di novel serangkai ya!
Dalam resensi novel serangkai ini akan kami jelaskan juga unsur intrinsik novel dan berikut penjelasan lengkapnya:
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah kisah cinta, dan kasih sayang keluarga serta kehilangan.
Berikut beberapa tokoh yang terdapat dalam novel serangkai, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu pagi hari, siang hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yiatu di Bandara, di rumah Divas, di Belanda, di rumah Kai dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh semua kalangan dan memiliki kata-kata yang indah.
Kita tidak bisa terus larut dalam kesedihan dan kekecewaan secara terus menerus karena nyatanya kehidupan ini masih terus berjalan dan kamu harus menemukan kebahagiaanmu sendiri.
Selain unsur intrinsik kami juga jelaskan unsur ekstrinsik dalam novel serangkai ini yaitu:
Sikap Zacchio yang selalu menomorsatukan adiknya di banding yang lain membuat ia memiliki hati terbesar dalam hati adiknya.
Sikap Daverra yang mencoba tegar dan menghilangkan rasa kecewa serta membuka lembaran baru dengan orang yang baru ini adalah contoh yang bisa dilakukan ketika kamu mengalami kecewa.
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh novel serangkai, diantaranya adalah:
Selain kelebihan novel serangkai ini juga memiliki kekurangan dan berikut penjelasannya:
Kamu tidak bisa menghindari kesedihan yang terjadi alam hidup yang perlu kamu lakukan adalah menerima kesedihan itu dan bangkit untuk bisa menjalani hidup lebih baik lagi biarlah kehilangan menjadi sebuah cerita di masa lalu.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel Serangkai yang telah kami paparkan mulai dari identitas novel hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.