Resensi novel seribu wajah ayah akan kami jelaskan secara lengkap dalam artikel ini mulai dari identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, kelebihan, kekurangan hingga pesan moral yang terkandung dalam novel ini.
Novel ini cukup menguras air mata dimana disini dikisahkan seorang anak lahir ke dunia ini tapi harus kehilangan ibunya dan ayahlah yang menjadi sosok keduanya.
Judul Novel | Seribu Wajah Ayah |
Penulis | Nurun Ala |
Penerbit | PT. Grasindo Anggota, |
Jumlah Halaman | 148 halaman |
Kategori | Fiksi |
Ukuran Buku | 14×20 cm |
Tahun Terbit | 2020 |
Harga Buku | Rp.65.000,- |
Novel seribu wajah ayah ini merupakan sebuah karya dari penulis Nurun Ala yang mulai diterbitkan pada tahun 2020 dimana novel ini memiliki ketebalan mencapai 148 halaman dengan 10 bab di dalamnya.
Novel ini merupakan karyanya yang ke tiga dan novel ini memiliki ukuran buku sekitar 14×20 cm. Dan untuk lebih jelasnya kamu bisa simak dulu sinopsis ceritanya di bawah ini ya!
Dalam resensi novel seribu wajah ayah ini akan dibahas pula sinopsis novel. Dimana sinopsis ini akan bermanfaat untuk kamu mengetahui isi novel ini secara garis besar.
Novel ini mengisahkan tentang seorang anak yang ditinggal ibunya saat ia dilahirkan ke dunia ini, lantas sang ayah pun merangkap dua pekerjaan yaitu sebagai ibu dan ayah untuk anaknya.
Diceritakan bagaimana perjuangan sang ayah saat merawat dan membesarkan anak dengan dirinya sendiri. pada akhirnya sang anak ini tumbuh menjadi anak yang pintar ayah dan anak tersebut kemudian menjalani hari berdua.
Mereka bahagia, meski sang ibu sudah lama tiada. waktu berjalan begitu cepat. Dari SD, SMP, SMA dan tak terasa sang anak berhasil menempuh gelar sarjana yang ia raih.
Ayah sangat bahagia melihat anaknya wisuda. Dan permintaannya tak banyak, ayah hanya menginginkannya pulang ke rumah, menemaninya di hari tua. Namun, hal yang tak terduga mulai terjadi, sang anak malah mendaftar beasiswa S2 ke Inggris dan dia diterima.
Hal tersebut membuat sang ayah merasa kecewa karena sang anak tidak memberi tahu tentang S2 ke ayahnya. Ia berencana setelah selesai S1 akan melanjutkan sekolah ke sana untuk meraih gelar MBA.
Dan terlebih, sang kekasih juga melanjutkan sekolah ke sana. Walaupun ayah memintanya untuk mengurungkan niat melanjutkannya studi S2-nya. Ia tetap bersikeras meraih mimpi.
Ia merasa kesempatan emas ini takkan terulang lagi. Ayah begitu kecewa, ia tak pernah meminta banyak, ia hanya menginginkan anaknya pulang ke rumah dan menemaninya di hari tua yang akan datang.
Dimana dati sini ada kerinduan mendalam dari anaknya ke sang ayah hingga sang ayah ke anaknya. Keduanya saling merindu tapi tak saling mengungkapkan.
Mungkin sang ayah dan anaknya berkomunikasi tiap hari, tetapi rindu mereka tak pernah tersampaikan. Dan inilah jarak perasaan yang bisa mengubah dua orang yang saling menyayangi jadi orang asing.
Sang anak kemudian pulang kembali setelah ayahnya meninggal. Sang anak diajak kembali mengulang waktu ke masa lalu di mana saat ia lahir hingga saat ini melalui sebuah album yang berisi 10 foto kenang-kenangan penting dirinya dan sang ayah.
Sesuai dengan jumlah foto album tersebut, penulis membagi buku ini dalam 10 bab yang menjelaskan tentang foto-foto tersebut. Melalui album foto tersebut, sang anak mulai mengingat kenangannya bersama ayahnya dahulu kala.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita yang sangat menguras air mata ini? apakah sang anak menemukan sesuatu di dalam album foto tersebut? Dan bagaimana perjalanan sang ayah merawat dan membesarkan sang anak dengan seorang diri?
Yuk, simak kisah lengkapnya dalam novel seribu wajah ayah ya!
Dam resensi novel seribu wajah ayah ini akan kami jelaskan juga unsur intrinsik di dalamnya, yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu tentang pengorbanan seorang ayah dan juga cintanya kepada anaknya.
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur cerita campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel ini.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar waktu pagi hari, siang hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah sekolah, di ruumah, di jalan, di Amerika dan masih banyak lagi tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan.
Novel ini mengajarkan kita untuk lebih mencintai orang tua dengan setulus hati dan pikirkanlah keputusan yang akan kamu ambil sehingga kamu tidak akan menyesal pada akhirnya.
Dalam resensi novel seribu wajah ini akan kami jelaskan juga unsur ekstrinsiknya dan berikut penjelasan lengkap mengenai unsur ekstrinsik novel, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini adalah sikap ayah yang membesarkan anaknya tanpa bantuan siapa pun dan menjadikan anaknya orang yang hebat.
Sikap sang anak yang mengambil keputusan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada ayahnya ini sangat tidak baik dan memberikan penyesalan pada akhirnya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setipa karya memiliki kelebihan dan juga kekurangan dan berikut beberapa kelebihan dari novel seribu wajah, diantaranya adalah:
Novel ini memberikan pesan moral kepada anak-anak di luar sana untuk lebih mencintai oorang tua dengan setulus hati dan jadilah anak yang memberikan kebahagiaan untuk orang tuanya.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel seribu wajah ayah semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.