Resensi Novel Sunda Baruang Kanu Ngarora: Sinopsis, Moral

resensi Novel Sunda Baruang Kanu Ngarora

Novel sunda Baruang Kanu Ngarora ini merupakan novel karangan Daeng Kanduruan Ardiwinata. Yang mengisahkan kisah hidup Nyi Rapiah dan Ujang Kusen yang tidak kuat dengan godaan duniawi.

Peansaran dengan isi buku ini? Kamu bisa baca dulu resensi Novel Sunda Baruang Kanu Ngarora di artikel ini.

Akan dibahas mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel. Yuk simak!

Identitas Novel

Judul NovelBaruang Kanu Ngarora
PenulisDaeng Kanduruan Ardiwinata
Jumlah halaman107 halaman
Ukuran buku13×20 cm
PenerbitPT. Kiblat Buku Utama
KategoriFiksi
Tahun Terbit2013
Harga novelRp. 37.000

Novel Baruang Kanu Ngarora merupakan sebuah karya dari Daeng Kanduruan Ardiwinata yang terbit pada tahun 2013 oleh PT. Kiblat Buku Utama dan novel ini memiliki ketebalan sebanyak 107 halaman.

Sinopsis Novel Sunda Baruang Kanu Ngarora

Novel ini mengisahkan kisah hidup Nyi Rapiah yang telah dilamar oleh Ujang Kusman. Acara tersebut di gelar di rumah Pak Haji Abdul Raup yaitu ayahnya dari nyi Rapiah.

Mereka akan menjalin sebuah ikatan pernikahan dan menjalin rumah tangga baru.

Akhirnya mereka pindah ke sebuah tempat yang disediakan oleh Ujang Kusen yang jauh dari keramaian karena ada di sebuah desa.

Desa tersebut dekat denga pegunungan dan jauh dari manapun. Nyi Rapiah yang terbiasa hidup mewah dan tidak serba kekurangan akhirnya merasa tidak betah tinggal di tempat itu.

Tak berselang lama pernikahan yang masih seumur jagung itu akhirnya harus berpisah karena Nyi Rapiah tidak bisa hidup sengsara bersama Ujang kusen.

Akhirnya Nyi Rapiah kabur bersama Abdullah ke rumah orang tuanya. Dan akhirnya Nyi Rapiah dan Ujang Kusen akhirnya bercerai. Tak berselang lama akhirnya Nyi Rapiah menerima laraman Aom Usman.

Yaitu lelaki yang pernah tergila-gila kepada Nyi Rapiah tapi Nyi Rapiah tolak karena cinta kepada Ujang Kusen.

Tapi, setelah Nyi Rapiah menikah dengan Aom Usman tak lama kemudian Aom Usman menikah lagi. Tak hanya raganya yang sakit karena perlakuan Aom Usman yang kasar dan semena-mena.

Tapi juga batin Nyi Rapiah tersiksa. Nyi Rapiah menyesal telah memilih cerai dengan Ujang Kusen lelaki lemah lembut yang juga penyayang.

Dan sekarang Ujang Kusen telah memiliki pekerjaan yang baik dan memiliki calon yang cukup cantik. Meski pada awalnya ia sakit karena ditinggalkan Nyi Rapiah dan pernah menjadi lelaki hidung belang.

Tapi akhirnya ia kembali sadar dan memperbaiki diri.

Tapi, Nyi Rapiah karena kesepian ia malah tergoda dengan hal yang tidak baik yaitu menjadi wanita panggilan yang bisa melayani hidung belang di rumahnya.

Lalu apa cerita selanjutnya atas Nyi Rapiah dan Ujang Kusen? Yuk, baca novelnya secara langsung aja ya!

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel sunda Baruang Kanu Ngarora terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu:

1. Tema

Tema yang terdapat dalam novel yaitu tentang hasutan duniawi yang menggoda iman para pemuda pemudi.

2. Tokoh dan Penokohan

  • Nyi Rapiah, sebetulnya ia gadis yang baik tapi karena tidak tahan dengan godaan duniawi akhirnya terjerumus ke dalam lubang maksiat
  • Ujang Kusen, suami yang sabar, pernah tergoda dengan hal yang menyesatkan tapi akhirnya kembali merubah diri lebih baik
  • Aom Usman, lelaki hidung belang yang suka gunta ganti wanita
  • Haji Samsudin, bijaksana dan baik
  • Haji Abdul Raup, baik dan bijaksana
  • Nyi Dampi, ia merupakan sosok yang menjerumuskan Nyi rapiah ke lobang maksiat dengan dalih membantu

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan latar maju atau progresif.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel yaitu hari senin 14 Hapit 1291, pagi hari (isuk-isuk), siang hari (beurang) dan malam hari (Peuting).

5. Latar Tempat

Latar tempat dalam novel yaitu di rumah Haji Abdul Raup, rumah Nyi Rapiah, Rumah Ujang Kusen, kebun kopi dan lain-lain.

6. Sudut Pandang

Yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan yaitu bahasa sunda loma. Yaitu gaya bahasa sunda yang digunakan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel kita sebagai manusia yang hidup di dunia jangan gampang terhasut oleh hal-hal yang menggoda dari orang lain.

Kita harus bisa memilih mana yang baik dan buruk dalam kehidupan. Karena ketika telah terjerumus kamu akan menyesal pada akhirnya.

Ketika kamu sadar alangkah baiknya segera bertobat dan memperbaiki diri selama nyawa masih di kandung badan.

Unsur Ekstrinsik Novel

Berikut merupakan unsur ekstrinsik dalam novel, yaitu:

1. Nilai Sosial

Sikap Nyi Dampi yang selalu menggoda kepada Nyi Rapiah dengan kata menolong padahal menjerumuskan pada hal yang negatif jadi harus berhati-hati jangan terbuai oleh godaan sesaat.

2. Nilai Moral

Sikap Nyi Rapiah yang tidak sabaran dengan ujian kehidupan membuatnya menyesal telah berpisah dari Ujang Kusen yang penyabar dan lemah lembut.

Kelebihan Novel

  • Banyak memberikan pesan moral
  • Bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti
  • Sebagai cerminan diri untuk tidak gampang terpengaruh

Kekurangan Novel

  • Ada beberapa tyfo
  • Tidak cocok untuk semua kalangan hanya untuk dewasa saja

Pesan Moral Novel Sunda Baruang Kanu Ngarora

Terakhir dari resensi novel sunda Baruang Kanu Ngarora yaitu pesan moralnya yaitu sebagai manusia yang hidup di dunia jangan gampang terhasut oleh hal-hal yang menggoda dari orang lain.

Kita harus bisa memilih mana yang baik dan buruk dalam kehidupan.
Karena ketika telah terjerumus kamu akan menyesal pada akhirnya.

Ketika kamu sadar alangkah baiknya segera bertobat dan memperbaiki diri selama nyawa masih di kandung badan.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: