
Novel Ochank ini merupakan karya dari tatang Sumarno dan merupakan novel keren ciptaannya. Tak hanya memberikan kisah inspiratif tapi juga memberikan banyak pesan moral di novel ini.
Penasaran dengan isi bukunya? Yuk baca dulu resensi novel sunda Ochank di artikel ini. Kamu akan menemukan beberapa unsur penting yang terdapat dalam novel.
Judul Novel | Ochank |
Penulis | Tatang Sumarsono |
Jumlah halaman | 52 halaman |
Ukuran buku | 15×21 cm |
Penerbit | PT. Kiblat Buku Utama |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2018 |
Harga novel | Rp. 20.000 |
Novel Ochank ini merupakan karangan dari penulis Tatang Sumarsono dan diterbitkan pada tahun 2018 oleh PT.
Kiblat Buku Utama dengan memiliki ketebalan 52 halaman. Novel ini bisa kamu dapatkan mulai harga Rp. 20.000 an saja.
Nama aslinya adalah Icang Sudrajat, tapi sudah terkenal dengan sebutan Ochank.
Ochank termasuk anak yang baik, dan tidak pernah bikin ulah. Dan itu merupakan salah satu sebab ia tidak pernah mendapatkan bulian dari teman-temannya.
Temannya banyak karena Ochank anak yang mudah bergaul baik dengan laki-laki atau pun perempuan. Teman baiknya yaitu Hendra dan Ninon.
Dan yang paling unik dari Ochank ia memiliki hobi mengarang cerita.
Dan disini baik guru atau pun teman-teman sekelas Ochank selalu memuji kelebihan Ochank tersebut karena ceritanya sesuai alur dan setiap tokoh terasa begitu hidup.
Bu Yustini selalu memujinya dan selalu bilang bahwa Ochank merupakan calon pengarang hebat.
Suatu ketika saat Ochank sedang bermain sepeda dengan teman-temannya di sebuah perumahan yang hendak di bangun.
Ada anak-anak yang tengah bermain sepak bola. Saat sedang asyik bermain salah satu dari mereka berteriak “ada ular… ada ular”.
Sontak hal tersebut mengundang yang lainnya untuk melihat. Ada yang mengambil batu, tanah dan juga bambu untuk membunuh ular tersebut.
Saat akan di pukul oleh bambu Ochank menghalangi hal tersebut karena Ochank tidak setuju jika ular itu di bunuh.
Yang pada akhirnya bambu tersebut mengenai kaki Ochank dan membuat kakinya berdarah.
Yang Ochank tidak tahu di bambu tersebut terdapat paku yang berkarat sehingga membuat kaki Ochank membengkak karena infeksi.
Dan hal tersebut membuat Ochank merasakan panas dingin di sekujur tubuhnya Ochank demam. Hanya saja di rumah tidak ada siapa-siapa pada hari itu.
Orang tuanya sudah pergi bekerja dan adik-adiknya sudah berangkat sekolah semua tinggal ia seorang diri. Dan akhirnya ia tertidur kembali karena merasakan badannya yang sakit.
Namun, saat terlelap itu ia dikagetkan ada seorang lelaki yang berada di bawah kakinya dan meraba kaki Ochank.
Dan berceritalah si lelaki tersebut bahwa ia merupakan Mang Santa.
Mang Santa bilang ia ingin mengucapkan terima kasih karena telah menolong anaknya yaitu si ular hitam di lapang bola kemarin.
Memang tidak masuk akal tapi Mang Santa mencoba meyakinkan bahwa ia adalah ayah dari ular tersebut.
Dan untuk meyakinkan hal tersebut. Si Mang Santa mengajak Ochank untuk menyambangi tempat tinggalnya.
Yaitu dunia jin. Apakah ini hanya mimpi Ochank? Atau kisah nyata? Yuk, baca kelanjutan kisah Ochank ini ya!
Dalam resensi novel sunda Ochank ini memiliki unsur intrinsik di dalamnya yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu adalah tentang seorang anak yang baik dan bermimpi menjadi seorang pengarang.
Alur yang digunakan dalam novel sunda Ochank ini yaitu menggunakan alur maju atau progresif.
Latar waktu yang digunakan dalam novel sunda Ochank ini menggunakan latar waktu pagi, siang dan malam.
Laatr tempat yang digunakan dalam novel Ochank ini yaitu sekolah, lapang bola, perumahan yang sedang di bangun, alam jin dan masih banyak tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan yaitu gaya bahasa sunda loma atau gaya bahasa sunda sehari-hari. sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan.
Amanat yang terkandung dalam novel yaitu jadilah anak yang suka menolong dan menjadi seorang yang bisa berguna bagi nusa bangsa dan negara.
Karena kebaikan yang kamu lakukan akan kembali lagi pada diri kamu sendiri.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Ochank ini yaitu adalah:
Nilai sosial yang terdapat dalam novel yaitu sikap Ochank yang mudah bergaul dan suka menolong orang lain bahkan hewan. Itu merupakan sikap yang terpuji dan patut di contoh.
Ochank yang merupakan anak yang baik sehingga semua teman dan gurunya sangat menyayangi Ochank. Dan hobi Ochank di dukung oleh semua teman-teman juga Bu Yustini gurunya.
Terakhir dari resensi novel sunda Ochank ini yaitu pesan moralnya adalah jadilah anak yang suka menolong dan menjadi seorang yang bisa berguna bagi nusa bangsa dan negara.
Karena kebaikan yang kamu lakukan akan kembali lagi pada diri kamu sendiri.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.