Kalian sedang mencari referensi novel sunda Sangkuriang kamu bisa simak artikel ini terlebih dahulu karena kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai resensi novel Sangkuriang.
Mulai dari identitas novel, sinopsis, hingga intrinsik, ekstrinsik dan juga pesan moral yang terdapat dalam novel tersebut, agar kamu tida ketinggalan informasi lengkap mengenai resensi novel ini kamu bisa simak secara lengkap sampai akhir ya!
Identitas Novel Sunda Sangkuriang
Judul Novel | Sangkuriang |
Penulis | Yuliadi Soekardi |
Penerbit | CV. Pustaka Setia |
Ukuran Buku | 19×26 cm |
Jumlah Halaman | 104 Halaman |
Tahun Terbit | 2002 |
Kategori | Fiksi |
Harga Buku | Rp.30.000,- |
Novel Sangkuriang ini merupakan sebuah karangan dari Yuliadi Soekardi dimana novel ini berbahasa sunda dan novel ini menjadi legenda terjadinya gunung tangkuban perahu. Novel ini memiliki halaman 104 halaman dan bisa dibaca sekali duduk saja.
Sangkuriang adalah seorang pangeran yang hidup di Kerajaan Sunda. Ia adalah putra dari Raja Prabu Tapa Agung dan memiliki kekuatan magis yang luar biasa.
Meski ia diberkahi dengan kekuatan tersebut, Sangkuriang juga memiliki sisi kemanusiaan yang membuatnya rentan terhadap dosa dan kelemahan manusia lainnya.
Novel ini dimulai dengan penggambaran kehidupan awal Sangkuriang, yang adalah seorang pemuda tampan dan perkasa. Ia jatuh cinta dengan Dayang Sumbi, seorang wanita cantik yang tidak lain adalah ibunya sendiri.
Namun, Sangkuriang tidak menyadari bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya karena ia telah ditinggalkan sejak kecil. Masalah muncul ketika Sangkuriang mengetahui hubungan darah mereka yang terlarang.
Dan ia memutuskan untuk menceraikan ibunya dan melakukan perjalanan untuk menemukan jati dirinya. Namun, Sangkuriang jatuh ke dalam jurang asmara dengan Dayang Sumbi ketika ia kembali ke kerajaannya setelah mengembara bertahun-tahun.
Sangkuriang tidak dapat melupakan Dayang Sumbi dan memutuskan untuk melamarnya. Namun, ketika Dayang Sumbi mengetahui identitas Sangkuriang, ia mencari cara untuk menghindari pernikahan tersebut.
Dan untuk menguji kecintaan Sangkuriang Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membangun sebuah danau dan perahu dalam semalam.
Sangkuriang, dengan kekuatannya yang dahsyat hampir berhasil memenuhi tuntutan itu. Ia hampir menyelesaikan pembangunan danau dan perahu dengan dukungan para roh dan jin yang ia kendalikan.
Namun, Dayang Sumbi takut akan akibat buruk dari pernikahan mereka dan dengan hati terluka ia mencoba menggagalkan pembangunan tersebut.
Karena kehilangan kepercayaan dan tenaga, Sangkuriang tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Dalam keputusasaan ia memukul danau dengan kakinya, menciptakan gunung tangkuban perahu.
Danau yang hampir jadi tersebut menjadi ciater sementara perahu yang hampir selesai berubah menjadi gunung. Dan kisah tragis Sangkuriang berakhir dengan kehilangan cinta sejatinya dan menderita sendirian di dalam gunung tersebut.
Itu merupakan cerita gambaran secara garis besar dari kisah Sangkuriang. Tapi, jika kamu ingin lebih detail dalam membaca kisahnya kamu bisa baca langsung di buku novel Sangkuriang.
Dalam resensi novel sunda Sangkuriang terdapat beberapa unsur intrinsik di dalamnya yang perlu kamu ketahui dan berikut beberapa unsur intrinsik dalam novel yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel sunda Sangkuriang ini adalah cinta terlarang dan melibatkan ketegangan antara kemanusiaan Sangkuriang dan kodratnya sebagai pangeran.
Alur yang digunakan dalam novel sunda Sangkuriang ini yaitu menggunakan alur cerita progresif dan sangat runtut dari awal hingga akhir.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Sangkuriang ini hanya siang hari, pagi hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu di sebuah perkampungan di kerajaan sunda.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sangkuriang ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Sangkuriang ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan karena menggunakan bahasa sunda sehari-hari.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah jangan pernah menghendaki apa yang tidak boleh dikehendaki hanya karena hawa nafsu semata karena Tuhan tahu mana yang terbaik untuk dirimu.
Dalam resensi novel Sangkuriang kami juga akan jelaskan sedikit mengenai unsur ekstrinsik novel, dan berikut penjelasan lengkapnya:
Nilai sosial yang terdapat dalam novel Sangkuriang ini yaitu sikap Sangkuriang yang memiliki banyak pengikut dari roh dan juga jin sehingga bisa membantunya membuat danau dalam waktu satu malam.
Sikap Sangkuriang yang membunuh Anjing yang sebetulnya adalah jelmaan ayahnya sendiri ia merupakan tindakan yang tidak patut di contoh karena ia membunuh dengan kejam sekali meskipun pada seekor hewan tidak memiliki belas kasihan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap karya akan memiliki kelebihan dan juga kekurangan di dalamnya termasuk dalam novel Sangkuriang ini. dan berikut beberapa kelebihan yang perlu kamu ketahui dari novel Sangkuriang, diantaranya adalah:
Selain kelebihan novel sunda Sangkuriang ini juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah:
Novel sunda Sangkuriang ini mengajarkan kita untuk berpikirlah sebelum bertindak karena apa yang ambil itu akan berakibat patal pada kehidupan kamu selanjutnya dan janganlah memaksakan kehendak hanya untuk hawa nafsu dan kepuasan saja.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai resensi novel sunda Sangkuriang dimana novel ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan serta pesan moral yang bisa kamu ambil sebagai pelajaran hidup.
Dan semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan bisa berguna terutama bagi kamu yang sedang mencari resensi novel ini!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.