Resensi Novel Terusir Buya Hamka: Sinopsis & Pesan Moral

Resensi Novel Terusir Buya Hamka: Sinopsis & Pesan Moral

Resensi Novel Terusir Buya Hamka

Resensi Novel Terusir Buya Hamka ini akan menjelaskan seluk beluk novel ini. Kamu akan lihat kelebihan dan kekurangan hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik dari novel ini.

Kamu juga akan tahu alur novel ini secara lengkap sehingga jika kamu yang ingin membaca novel ini bisa mengambil sikap apakah akan membeli buku ini atau tidak. Untuk itu simak terus artikel ini hingga selesai.

Resensi Novel Terusir Karya Buya Hamka

Berikut merupakan resensi novel Terusir Buya Hamka secara lengkap diantaranya adalah:

1. Identitas Novel Terusir Karya Buya Hamka

Judul NovelTerusir
Penulis Buya Hamka
Jumlah halaman124 halaman
Ukuran buku13 x 19 cm
PenerbitGema Insani
KategoriNovel
Tahun Terbit2016

Novel Terusir ini merupakan salah satu karya dari Buya Hamka sang sastrawan pujangga baru. Yang nama aslinya Hj. Abdul Malik bin Karim bin Arullah. Beliau adalah seorang tokoh pendakwah yang disegani dan dihormati.

Dan buku ini menjadi salah satu buku best seller karyanya. Buku ini sudah di kenal jutaan orang di Indonesia bahkan ribuan copy buku ini didistribusikan di berbagai kota di Indonesia loh.

2. Sinopsis Novel Terusir Karya Buya Hamka

Novel Terusir ini menceritakan tentang sosok perempuan yang bernama Mariah. Yang terpaksa dan tanpa daya harus terusir dari rumahnya lantaran sang suami, Azhar.

Suaminya termakan hasutan saudaranya sendiri. Sehingga tega gelap mata mengusir sang istri tanpa belas kasihan.

Lika-liku kehidupan perempuan malang itupun bermulai sejak diusirnya ia dari rumahnya dan ia dipisahkan dengan anak tercintanya bernama Sofyan.

Mariah terombang-ambing dalam ketidakpastian, hingga akhirnya terdampar di Medan. Lalu terjerembab di dunia gelap nan remang di Jakarta.

3. Kelebihan Novel Terusir Karya Buya Hamka

Berikut merupakan kelebihan dari novel Terusir Buya Hamka, diantaranya adalah:

  • Pertama kelebihan novel ini adalah gaya bahasa yang lembut sehingga membuat pembaca nyaman.
  • Banyak pesan moral atau nasehat hidup yang terselip di antara konflik cerita.
  • Perwatakan setiap tokoh memiliki ciri khas tersendiri dan di ceritakan secara perlahan dan emosional.
  • Novel ini terbilang sangat tipis dan pastinya harganya juga ekonomis sangat cocok buat kamu yang lagi hemat pengeluaran.

4. Kekurangan Novel Terusir Karya Buya Hamka

  • Bila dibandingkan dengan novel sebelumnya karya Buya Hakma novel ini tidak jauh berbeda di lihat dari pembawaan dan cara penulisannya. Sehingga memberikan kesan monoton meskipun dengan tema yang berbeda.
  • Tokoh utama perempuan yang bernama Mariah ini mengalami kemalangan dari awal cerita hingga akhir. Buya ingin membuat kita membuka mata terhadap realita sekitar.
  • Namun, realita tersebut terlalu pahit untuk di telan mentah-mentah. Lalu bagaimana maksud cerita fiksi harus berfantasi dan berakselerasi? Novel ini kurang masuk.

5. Unsur Intrinsik Novel Terusir Karya Buya Hamka

Berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Terusir karya Bya Hamka, diantaranya adalah:

5.1. Tema

Tema yang di angkat dalam novel ini adalah mengenai seorang perempuan yang terusir dari rumahnya lantaran suami termakan hasutan fitnah saudarinya. Sehingga ia mengalami kemalangan.

5.2. Tokoh dan Penokohan

  • Mariah, ia adalah tokoh utama dalam novel Terusir ini. Mariah merupakan perempuan yang berhati lembut dan sangat sederhana.
  • Azhar, ia merupakan suami dari Mariah. Azhar pria ternama namun ceroboh dan terlalu cepat dalam mengambil keputusan.
  • Sofyan, anak yang berbakti dan kemudian menjadi pengacara yang terkenal.
  • Haji Abdul Halim, ia merupakan sahabat Azhar yang alim dan pengertian.
  • Pakcik, ia merupakan saudara jauh Mariah yang memberi tumpangan tempat tinggal saat Mariah terusir.
  • Istri Pakcik, ia merupakan perempuan pencemburu yang tidak menyukai Mariah.
  • Hamzah, dia adalah saudara Azhar yang membantu pengaturan pemitnahan Mariah.
  • Nyonya, tuan tanah yang berderma hati dari Medan.
  • Van Oost, ia merupakan tuan Belanda suami Nyonya yang baik budinya.
  • Yasin, suami kedua Mariah yang hobi berfoya-poya.
  • Emi, tunangan Sofyan dari kalangan terpelajar.
  • Wijra, musuh Sofyan yang cemburu akan hubungan dia dengan Emi.
  • Flora, wanita penggoda yang dibayar oleh Wirja untuk mencelakakan Sofyan.

5.3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel Terusir Buya Hamka ini menggunakan alur campuran. Yang di dalamnya terdapat alur maju dan alur mundur. Terlihat ketika Flashback Mariah saat belum terusir.

5.4. Latar Waktu

Waktu yang terdapat dalam novel Terusir ini yaitu sekitar tahu 1900 an. Dimana pada saat itu lagi masa-masanya penjajahan kolonial Belanda.

5.5. Latar Tempat

Latar tempat yang terjadi dalam novel Terusir Buya Hamka ini yaitu di Rumah Mariah, Rumah Nyonya, Jakarta, Hotel, Penjara, dan pengadilan.

5.6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan penulis dalam novel Terusir ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. Penulis benar-benar menempatkan dirinya sebagai seorang penulis. Dan itu disebutkannya dalam novel tersebut.

5.7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Terusir ini menggunakan gaya bahasa sastra yang lembut dan khas sastra lama. Seperti sama halnya seperti gaya bahasa novel-novel Buya Hamka sebelumnya.

5.8. Amanat

Banyak amanat yang terkandung dalam novel Terusir Buya Hamka ini, diantaranya adalah:

  • Pria sepatutnya mampu melindungi perempuan dan itu merupakan kodrat pria. Apalagi seorang suami. Penulis di sini mengkritik bagaimana pria menyalahkan perempuan menjadi pelacur. Tidak melihat bahwa pria juga ikut andil menjadi penyebabnya.
  • Tidak semua orang yang memutuskan untuk menjadi jahat benar-benar melakukannya dengan sengaja. Terkadang, situasi dan nafsulah yang mendorong mereka kepada jalan buntu tersebut.
  • Tidak peduli bagaimana kita memulai kehidupan kita. Karena yang terpenting adalah bagaimana kita mengakhirinya.
  • Ketahuilah bahwa orang yang baik akan memperoleh yang baik pula.
  • Dan terakhir minta tokoh dan berserah dirilah hanya kepada-Nya niscaya kamu akan mendapatkan kemudahan.

6. Unsur Ekstrinsik Novel Terusir Karya Buya Hamka

Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Terusir karya Buya Hamka, diantaranya adalah:

6.1. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung dalam novel Terusir mengajarkan tentang kesopanan dimana apabila bertemu dengan orang yang lebih tua hendaknya bersikap ramah dan mencium tangannya.

6.2. Nilai Agama

Nilai agama yang terkandung dalam novel Terusir ini adalah mengajarkan kita agar tetap bersyukur dan berserah diri kepada sang pencipta terlepas musibah dan cobaan yang kita hadapi.

6.3. Nilai Moral

Janganlah memfitnah orang lain karena seperti yang dikatakan dalam al-qur’an bahwa fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.

7. Pesan Moral Novel Terusir Karya Buya Hamka

Bagian akhir dari resensi novel Terusir Buya Hamka ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut.

Dan pesan moralnya adalah tetap berserah diri kepada-Nya dalam setiap kondisi. Karena yang terpenting dalam kehidupan bukan bagaimana kita memulai kehidupan tapi bagaimana kita mengakhirinya.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: