Resensi Novel The Wall: Sinopsis, Intrinsik & Pesan Moral

Resensi Novel The Wall: Sinopsis, Intrinsik & Pesan Moral

Resensi Novel The Wall

Resensi novel The Wall karya Hilman Hariwijaya menceritakan kisah misteri dari pembuatan skenario film horor. Dimulai dari permintaan tokoh Yudo yang meminta Sabrina untuk menulis skenario film horor tentang Villa di Kubang.

Tetapi, kejadian tersebut justru malah mendatangkan petaka untuk tim syuting film horor tersebut. Hingga banyak korban dari peristiwa tersebut.

Artikel ini merangkum resensi novel The Wall secara lengkap dan rinci. Simak informasinya ada artikel ini.

Identitas Novel

Judul NovelThe Wall
PenulisHilman Hariwijaya
Jumlah halaman164 Halaman
Ukuran buku11 x 18 cm
PenerbitPT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
KategoriFiksi Horor
Tahun Terbit2017
Harga novelRp.23.000,-

Novel The Wall karya Hilman Hariwijaya berjumlah 164 halaman diterbitkan pada tahun 2017 oleh PT Gramedia dikategorikan sebagai buku fiksi horor. Harga bukunya yaitu Rp.23.000,-.

Sinopsis Novel The Wall

Novel The Wall karya Hilman Hariwijaya menceritakan kehidupan tokoh yang berkaitan dengan dunia perfiliman. Dimana, terdapat seorang tokoh yang bernama Yudo. Ia adalah seorang produser ternama. Sudah banyak film populer yang sukses olehnya.

Suatu waktu, tokoh Yudo ingin mengangkat film dengan kisah yang penuh misteri dan horror. Tentu, film tersebut diharapkan dapat menarik perhatian banyak orang.

Yudo teringat untuk menghubungi dan meminta penulis skenario terkenal yaitu Sabrina. Ia begitu populer sebagai penulis skenario yang sangat eksentrik. Yudo meminta Sabrina untuk menuliskan naskah film horor.

Seketika, Sabrina menjawab dan mengajukan syarat ia ingin menuliskan cerita horor yang berada di Villa Kubang. Padahal, vila itu sangatlah angker. 

Sebagai seorang penulis skenario yang handal, Sabrina pun tidak serta merta mengarang ceritanya. Tetapi, Sabrina benar-benar datang ke Villa Kubang. Bahkan, ia menuliskan skenario filmnya di tempat tersebut.

Sepuluh hari berlalu, Sabrina berhasil menyelesaikan skenario film tersebut. Ia datang menemui Yudo di kantornya untuk menyerahkan naskah skenario film yang telah dibuat olehnya. 

Tetapi, saat datang ke kantor, secara misterius Sabrina mengatakan bahwa Yudo harus melangsungkan syuting film dari skenario yang dibuatnya di Villa Kubang. Hal tersebut pun disetujui oleh Yudo.

Hingga Yudo dan kru film semuanya menyiapkan kegiatan syuting di Villa Kubang. Ketika, kegiatan syuting baru dimulai di hari pertama saja, sudah muncul peristiwa yang begitu mengerikan.

Tetapi, Yudo tetap tidak menyerah, ia tetap berusaha untuk menyelesaikan proses syutingnya di tempat tersebut. Hingga setiap hari selalu saja ada korban yang meninggal di Villa Kubang tersebut.

Kru film tersebut satu per satu meninggal. Hingga suatu saat, muncul sosok hantu perempuan yang berambut sangat panjang di lokasi. Ia memainkan kecapi hingga terdengar suaru jemari kuku yang terus menggaruk-garuk tembok.

Ternyata pada akhir cerita, kru film yang tersisa menemukan mayat Sabrina yang sudah busuk di kamar tidurnya. Jadi, mayat Sabrina sepertinya memang sudah dibiarkan saja mati dalam waktu berminggu-minggu.

Jadi, siapakah yang menyerahkan skenario naskah film kepada Yudo? Mungkin, itu sudah bukan diri Sabrina.

Unsur Intrinsik Novel

Adapun unsur intrinsik novel The Wall karya Hilman Hariwijaya yang menarik untuk diketahui yaitu:

1. Tema

Tema dalam novel The Wall yaitu membahas tentang misteri Villa Kubang. Disini dibahas lebih detail mengenai sejarah tempat horor tersebut. Hingga di akhir cerita muncul perempuan berambut panjang yang suka bermain kecapi.

2. Tokoh

Tokoh-tokoh utama yang diceritakan dalam novel The Wall karya Hilman Hariwijaya yaitu Yudo, Sabrina, dan semua tim syuting film.

3. Latar Tempat

Latar tempat yang digambarkan dalam peristiwa novel The Wall yaitu di Villa Kubang, kantor Yudo, dan rumah Sabrina.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang dikisahkan dalam novel The Wall yaitu membahas situasi pagi hari, siang hari, dan malam hari.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel The Wall menggunakan penggambaran karakter tokoh sudut pandang orang ketiga.

6. Alur

Alur yang diceritakan dalam novel The Wall yaitu menggunakan alur maju.

7. Gaya Bahasa atau Diksi

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel The Wall cukup ringan sehingga mudah dipahami oleh para pembacanya.

8. Amanat

Amanat yang terdapat dalam novel The Wall yaitu kita harus berhati-hati saat dimanapun kamu berada. Sebagai seorang individu sebaiknya kamu memang menjaga diri kamu sendiri.

Unsur Ekstrinsik Novel

Adapun unsur ekstrinsik novel The Wall karya Hilman Hariwijaya yang menarik untuk kamu ketahui:

1. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terdapat dalam novel The Wall yaitu sikap para tokohnya yang saling bekerjasama. Jadi, dalam kondisi sulit para tokoh tetap bersikap saling menolong dan saling membantu.

2. Nilai Religi

Nilai religi yang ada pada cerita novel The Wall yaitu para tokoh yang mengingat Tuhan-Nya saat dalam kondisi takut karena makhluk halus lain.

3. Nilai Sejarah

Di dalam novel The Wall karya Hilman Hariwijaya mempunyai nilai sejarah kejadian yang ada di Villa Kubang. Hal tersebut dapat memberitahu para pembacanya.

Kelebihan Novel

Kelebihan novel The Wall karya Hilman Hariwijaya yaitu ceritanya yang sangat misterius. Selain itu, penyampaian konfliknya juga sangatlah bagus. Sehingga membuat banyak pembaca tertarik untuk mengetahui isi ceritanya.

Selain itu, penggambaran karakter tokohnya juga sangatlah bagus. Sehingga pembaca dapat mengetahui karakter tokohnya dengan mudah dan cepat.

Kekurangan Novel

Kekurangan novel The Wall yaitu terlihat dari covernya yang kurang menarik. Sehingga terlihat kurang sederhana oleh pembacanya.

Pesan Moral Novel The Wall

Pesan moral novel The Wall yaitu harus bersikap waspada dan berhati-hati dimanapun kamu berada. Karena terkadang memang ada makhluk lain di suatu tempat yang dapat membahayakan kamu.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang kebetulan suka membaca novel dan mencurahkannya ke dalam tulisan.

Artikel Menarik Lainnya: