Novel zero class ini merupakan sebuah karya dari penulis bernama Pricillia A.W. Novel yang mengisahkan kisah diskriminasi kelas, cinta dan persahabatan.
Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel zero class di artikel ini.di artikel ini akan dibahas unsur pembangun novel yang perlu kamu ketahui.
Seperti identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, kelebihan, kekurangan serta pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Judul Novel | Zero Class |
Penulis | Pricillia A.W |
Jumlah halaman | 272 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Penerbit | PT. Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2012 |
Harga novel | Rp. 40.000 |
Novel zero class ini merupakan sebuah karya dari penulis bernama Pricillia A.W yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama.
Novel dengan ketebalan 272 halaman ini di bandrol mulai harga Rp. 40.000 an saja.
Novel Zero Class yaitu menceritakan tentang siswi bernama Nagita Valda terpaksa pindah sekolah lagi karena pekerjaan orang tuanya.
Ia terdampar di kelas 11 IPS 4 yang dijuluki kelas nol yang berarti tidak ada apa-apanya.
Gita merasa bahwa bahwa ada sesuatu yang aneh pada kelasnya ini. Gita tidak tahu bahwa dirinya telah masuk dalam pertempuran sengit di sekolah barunya.
Banyak kabar yang beredar bahwa pertempuran sengit itu dari Nathaniel Rahardja anak pemilik yayasan sekolah dengan Raditya Widiantoro siswa yang sebangku dengan Gita saat ini.
Dan Gita akhirnya menyelidiki apa akar masalah ini. Dia ingin menghilangkan diskriminasi yang membelenggu kelasnya tersebut.
Semakin Gita menyelidiki kasus ini secara dalam.
Semakin ia tidak mengenal Nathan. Di memorinya Nathan adalah sosok yang hangat namun sekarang malah berubah menjadi sosok yang tak Gita kenali sekarang.
Apa yang sebenarnya membuat Nathan berubah? Bagaimana Gita menyelesaikan masalah perselisihan ini? Akankah dia menyadari mana teman dan mana musuh sebenarnya?
Dalam resensi sebuah novel tentunya terdapat unsur intrinsik di dalamnya. Termasuk resensi novel zero class dimana berikut ini adalah unsur intrinsiknya. Yaitu:
Tema yang terdapat dalam novel adalah tentang diskriminasi sebuah kelas dan dianggap remeh oleh seluruh penghuni sekolah, cinta juga persahabatan.
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur dalam ceritanya.
Latar waktu yang digunakan dalam novel zero class ini menggunakan latar pagi hari, siang hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu di sekolah, si kantin, di panggung, ruang kelas dan masih banyak latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel zero class ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel zero class ini menggunakan hanya bahasa yang santai khas anak-anak kota Jakarta seperti loe gue.
Dan beberapa menggunakan bahasa inggris. Kebanyakan menggunakan kata tidak baku.
Amanat yang terkandung dalam novel zero class yaitu setiap orang memiliki hak yang sama dalam belajar janganlah mendiskriminasi seseorang atau suatu kubu tertentu.
Karena mereka juga berhak bersaing dan meraih prestasi yang sama.
Jika memiliki tekad yang kuat maka apa yang kamu harapkan akan tercapai dengan catatan tidak mudah patah semangat dan terus berjuang untuk meraihnya.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel zero class, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel yaitu kerja keras radit dan kawan-kawan dalam lomba cerdas cermat akhirnya membuahkan hasil mereka mendapat juara tiga.
Mereka telah membuktikan bahwa kelas mereka ada apa-apanya bukan nol tidak bernilai.
Sikap Nagita yang peduli atas perundungan kelasnya sehingga berusaha menacari lebih dalam tentang kasus yang menyebabkan kelas ini di anggap sebagai zero class.
Sikap pantang menyerahnya akhirnya bisa membuahkan hasil menghilangkan label diskriminasi di kelas 11 IPS 4.
Terakhir dari resensi novel zero class yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut yaitu:
Setiap orang memiliki hak yang sama dalam belajar janganlah mendiskriminasi seseorang atau suatu kubu tertentu. Karena mereka juga berhak bersaing dan meraih prestasi yang sama.
Jika memiliki tekad yang kuat maka apa yang kamu harapkan akan tercapai dengan catatan tidak mudah patah semangat dan terus berjuang untuk meraihnya.
Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.