Novel Ladang Perminus ini merupakan sebuah karya best seller dari Ramadhan KH. Novel ini merupakan kesaksian atas terkait skandal korupsi yang diterbitkan oleh Harian Indonesia.
Penasaran dengan isi buku ini? kamu bisa baca dulu resensi novel Ladang Perminus pada artikel ini. yuk, simak selengkapnya penjelasan unsur penting novel di bawah ini.
Judul Novel | Ladang Perminus |
Penulis | Ramadhan KH |
Jumlah halaman | 328 halaman |
Ukuran buku | 19×14 cm |
Penerbit | PT. Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Non Fiksi |
Tahun Terbit | 1990 |
Harga novel | Rp.110.000,- |
Novel ini ditulis sekitar tahun 1982 di Jakarta dan Los Angeles oleh Ramadhan KH dan diterbitkan pada tahun 1990 oleh PT. Gramedai Pustaka Utama.
Dan novel ini memiliki ketebalan mencapai 328 halaman dengan ukuran buku sekitar 19×14 cm.
Novel ini memiliki 32 bab di dalamnya. Novel yang berlatar waktu tahun 1970-an ini disebut sebagai novel kontekstual karena bisa dibilang album tentang sisi suram masyarakat Indonesia saat itu.
Novel ini merupakan cerminan dari kasus korupsi di Pertamina sekitar tahun 1976. Korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat di Pertamina yang tidak bertanggung jawab.
Yakni satu setengah triliun dolar AS. Sepanjang kisahnya. Novel ini mengajak pembaca menelusuri kesaksian seorang penulis yang prihatin dengan realitas busuk negerinya sendiri.
Ladang Perminus menceritakan nasib seorang tokoh yang bernama Hidayat, seorang yang melawan arus dan tidak bisa menutup mata terhadap korupsi yang dilakukan oleh atasannya.
Hidayat sebagai staf teladan di Perminus (Perusahaan Minyak Nusantara) berusaha melawan korupsi yang terjadi di perusahaan.
Sebagai mantan pejuang 195 yang jujur dan idealis, dia bersikeras mengikuti perintah hati nuraninya sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Saat mengetahui atasannya, Kahar, menerima suap puluhan juta dari salah satu perusahaan Eropa, Hidayat memberontak.
Akibat dari pemberontakan tersebut, Hidayat terpaksa berhenti dari Perminus dan pencalonan sebagai Gubernur Jawa Barat di cabut oleh Panglima Jawa Barat.
Setelah berkonsultasi dengan orang-orang penting di Jakarta.
Tak lama kemudian Kahar meninggal karena serangan jantung.
Hasil korupsi yang disimpannya di salah satu bank menjadi sengketa antara janda Kahar dan Perminus.
Pengganti Direktur Utama Perminus adalah Subarkah, pejabat Perminus yang selalu menyesuaikan diri dengan keadaan.
Satu-satunya yang tersisa dibenak Hidayat adalah harapan agar generasi penerus hidup dalam keadilan, kejujuran dan tanpa korupsi.
Lalu bagaimana kisah kelanjutan Hidayat dalam menghadapi korupsi ini? yuk, baca lengkap novelnya ya!
Dalam resensi novel Ladang Perminus terdapat unsur intrinsik didalamnya yang mungkin belum kamu ketahui, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel Ladang Perminus ini merupakan mengangkat kisah cerita korupsi yang menggemparkan pada tahun 1976 tahun silam.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Ladang Perminus, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan alur campuran dimana terletak alur maju dan alur mundur di dalamnya.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Ladang Perminus ini yaitu sekitar pada Tahun 1976.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Ladang Perminus yaitu menggunakan latar waktu di Jakarta, di Jakarta, di Perusahaan Minyak Nusantara, dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Ladang Perminus ini yaitu menggunakan sudut pandang penulis itu sendiri yaitu Ramadhani HK. Atau sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami.
Dengan ada beberapa istilah tentang bisnis yang mungkin terasa asing di telinga pembaca.
Amanat yang terkandung dalam novel ini yaitu sebanyak apapun harta yang kamu kumpulkan apalagi didapatkan dengan jalan haram maka akan menjadi sengketa.
Jangan terlalu ambisius dalam hidup apalagi dengan jalan tidak benar.
Terus berjuanglah demi kebenaran dan keadilan selama kamu masih dijalan yang benar kamu sudah menjadi bagian orang baik di negeri ini.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel yaitu:
Sikap Hidayat yang begitu tidak tergoda dengan suap dan selalu jujur dengan pekerjaannya itu merupakan sikap yang wajib di contoh.
Sikap Kahar yang ambisius dan berbagai cara menghasilkan uang meski tidak halal itu sikap yang buruk.
Terakhir dari resensi novel Ladang Perminus terdapat pesan moral di dalamnya yaitu:
Sebanyak apapun harta yang kamu kumpulkan apalagi didapatkan dengan jalan haram maka akan menjadi sengketa. Jangan terlalu ambisius dalam hidup apalagi dengan jalan tidak benar.
Terus berjuanglah demi kebenaran dan keadilan selama kamu masih dijalan yang benar kamu sudah menjadi bagian orang baik di negeri ini.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.