Larutan buffer ini sering disebut larutan penyangga yaitu larutan yang dapat mempertahankan pH dengan menetralkan asam dan basa. Agar lebih jelasnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai akan dijelaskan pengertian larutan buffer, jenis, fungsi dan contohnya.
Tim Mustakim Media akan menjelaskan secara lengkap simak sampai akhir ya! agar kamu tidak ketinggalan informasi mengenai pengertian buffer tersebut.
Pengertian larutan buffer atau larutan penyangga ini adalah larutan untuk mempertahankan dan menjaga keseimbangan asam atau pH. Dan larutan buffer ini merupakan larutan yang pH nya tidak akan berubah sedikitpun meski ditambahkan air.
Selain itu, meski ditambah asam atau basa pH nya berubah sedikit atau tidak berubah signifikan. Dan sifat larutan penyangga atau buffer dapat membantu tubuh manusia untuk mempertahankan pH meski diberi penambah zat asam atau basa.
Dengan derajat keasaman yang stabil maka tubuh dapat menjalankan fungsinya dan terhindar dari ancaman penyakit.
Dari penjelasan di atas maka pengertian larutan buffer atau larutan penyangga adalah larutan yang mampu mempertahankan pH tertentu dari bahan yang mengubah pH seperti penambahan asam, basa, atau pun pengenceran.
Nah, diatas tadi sudah dijelaskan pengertian larutan buffer selanjutnya mari kita bahas sifat larutan penyangga atau buffer. Soalnya larutan itu sendiri dari awal sudah mengandung zat bersifat asam dan basa. Makanya, kalaupun ada penambahan itu nggak terlalu tinggi angka pH-nya.
Sekarang, bakal bakal belajar tentang sifat larutan penyangga itu sendiri yang dibagi jadi dua jenis, apa aja?
Untuk larutan asam, pH-nya ini berada di angka 7 yang dibuat dari asam lemah seperti CH3COOH, HCN, H2CO2 dan ditambahkan basa konjungsi. Jadi, meskipun namanya larutan asam, tetap nih ada sifat basanya juga.
Nah, jika untuk larutan basa, harus ada campuran antara basa lemah seperti NH3, dan asam kojungsinya. Simpelnya ini kebalikan dari sifatnya asam. Contohnya adalah NH4OH dengan NH4 + atau NH4C.
Setelah memahami apa pengertian larutan buffer selanjutnya mari kita bahas fungsi dari larutan penyangga atau buffer ini apa saja.
Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi.
Electroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna atau penanganan limbah. Dan di dalam tubuh makhluk hidup juga terdapat larutan penyangga yang sangat berperan penting.
Dalam keadaan normal, pH darah manusia yaitu 7,4 pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 atau pun naik di atas 7,8 karena akan berakibat fatal bagi tubuh.
pH darah dipertahankan pada 7,4 oleh larutan penyangga atau larutan buffer karbonat-bikarbonat (H2CO3/HCO3–). Dengan menjaga perbandingan konsentrasi (H2CO3) : (HCO3-) sama dengan 1:20.
Selain itu, dalam cairan intra sel juga terdapat larutan penyangga dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat (H2PO4-/ HPO42) larutan buffer juga terdapat air ludah, yang berfungsi untuk menjaga pH mulut sekitar 6,8 dengan menetralisir.
Asam yang dihasilkan dari fermentasi sisa-sisa makanan yang dapat merusak gigi manusia.
Nah, setelah mengetahui apa saja fungsi dari larutan buffer selanjutnya mari kita bahas komponen larutan buffer yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah.
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH<7) larutan buffer asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjungsinya (A-) larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
Berikut contoh larutan buffer yang mengandung CH3COOH dan CH3COO- dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan terdapat kesetimbangan kimia:
CH3COOH (aq) = CH3COO– (aq) + H+ (aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi mengarah pada pembentukan CH3COOH. Dengan kata lain asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa konjungsi (CH3COO–).
Pada penambahan basa (OH–) kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan. Yakni reaksi pembentukan CH3COO– dan H+ sebagaimana untuk mempertahankan konstrasi ion H+ yang menjadi berkurang karena OH– yang ditambahkan bereaksi dengan H+ membentuk H2O.
Larutan buffer basa mempertahakan pH pada suasana basa (pH> 7) larutan buffer bsaa terdiri dari komponen lemah (B) dan basa konjungsi (BH+) larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
Contohnya: larutan buffer yang mengandung NH3 dan NH4+ dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan.
NH3 (aq) + H2O (1) = NH4OH+ (aq) + OH– (aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni reaksi pembentukan NH4OH+ dan OH- sebagaimana untuk mempertahakan konsetrasi ion H- yang menjadi berkurang karena H+ yang ditambahkan bereaksi dengan OH- membnetuk H2O.
Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa lemah (NH3). Pada penambahan basa (OH-) kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi mengarah pada pembentukan NH3 dan air.
Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam konjungsi (NH4+)
Selain memahami pengertian larutan buffer selanjutnya mari kita ketahui apa saja fungsi larutan buffer atau larutan penyangga di kehidupan sehari-hari.
Secara umum fungsi larutan buffer ini adalah untuk mempertahankan pH supaya tidak terjadi perubahan signifikan karena adanya penambahan asam atau basa. Berikut beberapa fungsi larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah:
Ya, air liur atau ludah merupakan salah satu larutan buffer atau larutan penyangga.
Obat tetes mata merupakan salah satu aplikasi dari larutan penyangga atau larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.