Jika kamu sedang mencari referensi mengenai contoh puisi hari ibu yang menyentuh hati di artikel ini. kami akan berikan beberapa contoh menarik yang bisa menjadi rekomendasi dan berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!
Berikut beberapa contoh puisi hari ibu yang menyentuh hari, diantaranya adalah:
Ibu dan Misteri
Karya Jonna Fuchs
Bu, cintamu adalah sebuah misteri, bagaimana kamu bisa melakukan itu semua?
Ibu selalu ada di sana dan memperbaiki hal dengan sempurna
Untuk masalahku, besar dan kecil
Cintamu melindungiku hari demi hari,
Jadi aku tidak takut, aku aman dan sehat
Aku merasa bisa melakukan apa saja kapan pun ibu ada.
Ibu, cintamu adalah sebuah misteri, aku tidak punya petunjuk
Mengapa kamu mencintaiku sepanjang waktu,
Tapi saya sangat senang kamu melakukannya.
Kesunyian Ibu
Karya : Denza Perdana
Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk
Matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hirur pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa buka untuk dirinya
Catatan Terima Kasih
Karya: Lang Leav
Kamu telah memberi tahuku
Semua hal
Aku perlu mendengar
Sebelum aku tahu,
Aku perlu mendengar mereka
Agar tidak takut dari semua hal
Akup pernah taku, sebelum aku tahu
Aku seharusnya tidak takut pada mereka
Lembut, Sayup, Tua Renta
Karya: Endah Megawati
Kala mata terbuka
Kala hati menitikkan air mata
Kala dunia menghujat dan menghina
Tapi kau akan selalu datang membela
Tak jarang pula aku menyuruhmu tanpa rasa malu
Menambah beban mu yang gak sedikitpun aku bantu
Membentak mu dengan mimik kesal ku
Hanya karena sepasang baju yang belum sempat dilipat untuk sekolahku
Apa harus dengan kehilangan mu aku akan tersadar?
Apa harus dengan membiarkanmu tergeletak di lantai aku akan mengerti?
Apa harus dengan melihat mu tak lagi di sisi aku akan berubah?
Aku tak sanggup lagi, walau hanay menghayal sendiri
Surau surau yang kubangun, ibu
Karya: Hafney Maulana
Surau-surau yang kau bangun ibu
Mengalir bersama darah dari sungging
Sneyum bahagiamu
Dari tempat itu, kukauh bidukku
Memburu zikir tahmid dan tahlil
Ibu, sebatang alif yang kau suapkan dulu
Ibu, azan dalam suraumu
Jadi tongkat penepis ombak yang menjilat jejak
Jadi palu pemecah matahari yang membakar hari
Ibu, di surau-suraumu
Aku mengutip ngutip waktu
Kepada Ibu
Karya: Rafina Yumma Syafiqa
Kata ibu, kami sama-sama
Berpeluk di rahimnya
Saat berada di kedua tangannya
Kami sedang berebut susunya
Kami berburu bintang paling terang
Bersama menyusim anak tangga
Memetik kejora
Kemudian kami letakkan di apnggkuan ibu
Duh, ibu mengapa kau teteskan air mata haru?
Entah untuku, kau atau kami.
Ibu
Karya : KH. Mustofa Bisri
Kaulah gua teduh tempatku bertapa
Bersamamu sekian lama
Kaulah kawah dari mana aku meluncur
Dengan perkasa
Kaulah bumi yang tergetar lembut bagiku
Melepas lelah dan nestapa gunung
Yang menjaga mimpiku siang dan malam
Mata air yang tak berhenti berenang dan menyelam
Kaulah ibu, laut dan langit yang menjaga lurus hirisonku.
Kaulah ibu, mentari dan rembulan yang mengawal perjalananku mencari jejak sorga di telapak kakimu.
Sajak Ibunda
Karya: WS. Rendra
Mengenangkan ibu adalah mengenagkan buah-buahan
Istri adalah makanan utama, pacar adalah lauk pauk, namun ibu adalah pelengkap sempurna
Kenduri besar kehidupan
Wajahnya adalah langit senja kala
Keagungan hari yang telah merampungkan tugasnya
Suaranya menjadi gema dari bisikan hati nuraniku
Mengingat ibu, aku melihat janji baik kehidupan
Mendengar suara ibu, aku percaya akan kebaikan manusia
Melihat foto ibu, aku mewarisi naluri kejadian alam semesta
Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku
Aku jabat tanganmu, aku peluk kamu di dalam persahabatan
Ibu
Karya : Taufi Ismail
Bu
Di balik punggungku
Sinaran harumu
Teramat jai
Nyaris melahirkan
Tak dengar
Dibalik bumi kau. Ibu
Kuat apa kita bisa?
Ibu
Karya: Sapardi Djoko Damono
Ibu,
Sepatuu terlalu besar
Untuk kakiku
Aku tumbuh tembus angin
Serta air
Seperti halnya cintamu
Cinta Ibu
Karya: KH A Mustofa Bisri
Seorang ibu mendekap anaknya
Yang durhaka saat sekarat
Air matanya menetes-netes di wajah
Yang gelap dan pucat
Anaknya yangs ejak di rahim diharap
Harapkan menjadi cahaya
Setidaknya dalam dirinya
Dan berkata anakku jangan risaukan dosa-dosamu
Kepadaku sebutlah nama-Nya
Sebutlah nama-Nya
Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur dan darah
Terdengar desisi mirip upaya sia-sia
Sebelum semuanya terpaku kaku
Maafkan Aku Ibu
Karya : –
Akulah sang pemimpi
Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelah rasa bersalah
Ibu, kaulah jiwaku
Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalur berliku
Yang penuh oleh bebatuan
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku berteduh dalam naungan doamu
Memohon ampunan darimu
Karena rida Allah adalah ridamu
Senangku memiliki ibu
Karena engkau sinar hidupku
Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku.
Ibu Malaikatku
Karya: Mosdalifah
Ibu,,,
Di sini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu,,,
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga di hati
Tak terbseit sejenak pikiran lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri
Ibu,,,
Tak pernah kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuah
Kau Menua Ibu
Karya: Santi S.a
Tubuhmu yang dulu kuat
Menggendongku sambil memasak
Tubuhmu yang dulu kuat
Menyusui sambil berjalan
Kini semua berubah
Tubuh kuat kini mulai keriput
Pandangan mulai kabur
Dan punggung sudah membungkuk
Oh, ibu… meski begitu
Tanganmu aku meminta permohonan
Dari tangismu aku mendapat keberuntungan
Dari mulutmu aku mendapat keberkahan
Ridoi aku ibu karena rido Tuhanku ada padam
Termakasih ibu
Yang tak mungkin bisa ku balaskan
Demikian beberapa contoh puisi hari ibu yang menyentuh hati semoga puisi-puisi ini bisa menjadi rekomendasi pencarian kamu ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.