Dalam resensi novel Max Havelaar ini akan kami jelaskan secara lengkap mengenai identitas novel, sinopsis, intrinsik, kelebihan kekurangan hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut.
Buku ini merupakan karya Multatuli yang berisikan kritikan tajam yang telah membuka sebagian besar mata publik dunia. Tentang betapa perihnya arti dari sebuah penindasan atau kolonialisme.
Judul Novel | Max Havelaar |
Penulis | Multatuli |
Penerbit | Qanita |
Jumlah Halaman | 396 halaman |
Ukuran Buku | 15×23 cm |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2014 |
Harga Buku | Rp.69.000,- |
Novel ini merupakan sebuah karya dari Multatuli yang memiliki nama asli Douwes Dekker dimana ia merupakan pengawas keuangan Pemerintah Belanda di tahun 1840. Dan novel ini mengalami beberapa cetakan.
Novel ini mulai diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2014 dengan ketebalan yang mencapai 396 halaman dan ukuran buku sekitar 15×23 cm. Dan cetakan pertama buku ini adalah pada tahun 1859.
Dalam resensi novel Max Havelaar ini akan kami jelaskan juga sinopsis di dalam novel tersebut. Dimana sinopsis ini akan membantu kamu lebih memahami isi dari novel ini secara garis besarnya saja.
Novel ini berawal dari kisah seorang makelar kopi yang bernama Batavus Droogstoppel yang memiliki usaha Last & Co yang merupakan firma makelar kopi yang tinggal di Belanda. Bahwa ekonomi Belanda pun sedang lusuh dan hampir gulung tikar.
Pada suatu hari tuan Droogstoppel ini menemui pemuda bernama Scarfman yang merupakan seorang penulis dan ia membantu mempublish hasil karya dan ia minta dipekerjakan di perusahaan dia.
Kemudian ada sosok Stern yang merupakan pekerja baru di perusahaan Droogstoppel dan kehilangan motivasi untuk menulis karyanya dan ia memutuskan untuk menulis tentang apa yang terjadi di Hindia Belanda dan menggunakan tokoh utama Max Havelaar.
Dimana Max ini berencana yaitu ingin merombak sistem dengan menolong para penduduk pribumi dan tinggal dengan bebas. Max Mavelaar ini memiliki istri Tina dan membantu dia untuk menolong penduduk pribumi di dewan pertemuan Hindia Belanda.
Dan istri Mas ini sering berbaur dengan orang pribumi. Dan akhirnya Max memiliki reputasi yang baik dikalangan rakyat pribumi dan mereka sering meminta bantuan kepada Max dan Max selalu memberikan bantuan apa yang bisa mereka bantu.
Dan hal itu membuat Max terjebak dalam hutang. Tina tidak mengeluh atau pun protes tentang Max karena tahu niat Max hanya untuk membantu rakyat pribumi. Max melakukan perjalanan untuk bertemu beberapa penduduk pribumi dan menawarkan bantuan.
Max melihat betapa bedanya kehidupan di Eropa dibandingkan dengan di Hindia Belanda. Dan akhirnya cerita di buku Max Havelaan ini sebenarnya Scarfman yang menulis di bawah identitas Stern.
Scarfman ingin menulis kisah Max melalui bagaimana rusaknya kebijakan kolonial Barat. Tuan Broogstoppel tahu bahwa ia tidak kuasa untuk memberhentikan kisah itu dan bahkan dia akhirnya menyetujui atas tulisan yang di buat oleh Scarfman.
Dan buku ini bisa menjadi langkah pertama untuk reformasi kebijakan kolonial dan pada prosesnya banyak pengusaha seperti tuan Droogstoppel mengalami kehilangan segalanya.
Dan untuk kelengkapan kisah dari Max Havelaar ini kamu bisa baca langsung di dalam novelnya ya!
Dalam resensi novel Max Havelaar ini akan kami jelaskan juga unsur intrinsik dalam novel ini yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah sebuah perjuangan seorang asing yang memperjuangkan kehidupan yang merdeka bagi rakyat Lebak.
Alur yang digunakan dalam novel Max Havelaar ini yaitu menggunakan alur maju dimana dari awal hingga akhir novel ini diceritakan secara runtut dan teratur.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu sekitaran abad ke 19 saat terjadi penjajajah Belanda atau sering di sebut Hindia Belanda.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Max Havelaar ini yaitu sekitaran Lebak salah satu wilayah di Indonesia.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Max Havelaar ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini menggunakan gaya basaha Indonesia tempo dulu dan masih cukup bisa di pahami ditambah basah Belanda sebagian.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah apa yang kamu tanam maka itulah yang kamu tuai jadi tanamkanlah kebaikan dimana pun kamu berada.
Dalam resensi novel Max Havelaar ini akan kami jelaskan juga unsur ekstrinsik novel, berikut penjelasan lengkapnya.
Orang harus bekerja keras dan tentunya semua tidak ingin miskin maka bekerja keraslah agar jauh dari kemiskinan.
Sikap Max yang selalu membantu rakyat pribumi dengan segala kemapuannya itu tindakan moral yang sangat patut di contoh.
Dalam novel ini ada beberapa kutipan atau kalimat yang menyeru Allah Maha Besar menandakan mereka memiliki agama.
Setiap pertemuan dengan bupati dan mengadap maka saat itu akan diberikan dan berhak mendapat payung emas.
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh buku Max Havelaar yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Selain kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan yaitu:
Setiap kebaikan yang kamu berikan Tuhan pasti akan membalas apa yang kamu lakukan karena apa yang kamu tanam dan itulah yang akan kamu tuai.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel Max Havelaar semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya membantu kamu yang sedang mencari informasi mengenai novel ini.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.