Dalam resensi novel Helen dan Sukanta ini tim Mustakim Media akan menjelaskan lengkap mengenai identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut.
Helen dan Sukanta ini mengisahkan kisah percintaan dengan nama yang sama di judul dengan latar Indonesia sekitar tahun 1942 an. Dimana Helen yang merupakan keturunan Belanda dan Sukanta yang merupakan Pribumi.
Judul Novel | Helen dan Sukanta |
Penulis | Pidi Baiq |
Penerbit | PT. The Panasdalam Publishing |
Jumlah Halaman | 364 Halaman |
Ukuran Buku | 14×20 cm |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2019 |
Harga Buku | Rp.84.000,- |
Novel Helen dan Sukanta ini merupakan sebuah karya dari penulis ternama yaitu Pidi Baiq dan tentunya semua karyanya tidak perlu diragukan lagi. novel Helen dan Sukanta ini mulai diterbitkan pada tahun 2019 oleh The Panasdalam Publishing.
Novel Helen dan Sukanta ini merupakan novel klasik yang berlatar di tahun 1942 sebelum Indonesia ini merdeka. Novel ini sendiri memiliki ketebalan yang mencapai 364 halaman dan ukuran buku sekitar 14×20 cm.
Dalam resensi novel Helen dan Sukanta kamu juga perlu mengetahui sinopsis novel ini. dimana sinopsis ini akan membantu kamu untuk mengetahui isi novel ini secara garis besar dan tentunya membuat kamu memahami novel ini.
Novel ini mengisahkan Helen Maria Eleonara yang lahir awal tahun 1924 di kawasan Tjiwiei (ciwidey) dan merupakan seorang keturunan Belanda namun sangat mencintai Indonesia.
Suatu hari, keponakan dari salah satu pegawai Papanya berada di rumahnya untuk membantu pamannya. Tak di sangka, setelah saling mengamati, lama-lama Helen berteman dengan Sukanta yang seorang pribumi yang sering di panggil Ukan.
Pertemanannya yang semula hanya biasa saja. namun suatu hari ada saudara papanya yang tidak menyukai Ukan dan datang ke rumah Helen dan papanya Helen pun terpengaruh untuk memisahkan mereka.
Dan Ukan berhasil di singkirkan dari kampung dan tidak pernah terdengar kabarnya lagi. Helen tentu saja sangat bersedih, hingga akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah ke Bandung yang ditemani oleh Siti.
Dan setelah Ukan menghilang dari kampungnya ibunya Ukan meninggal dan Helen sangat bersedih di Bandung dia punya teman baru bahkan beberapa pria Belanda juga mendekatinya dan ada diantaranya ayang datang ke rumah.
Namun, dari balik semak ada seseorang yang selalu mengawasi mereka dan ternyata adalah Ukan. Sejak saat itu Helen dan Ukan seolah tidak bisa terpisahkan. Dan mama papanya akhirnya merestui hubungan mereka dan mereka melangsungkan pernikahan yang bahagia.
Namun, sayangnya setelah mereka menikah sebuah peristiwa besar di mana Jepang datang menguasai Indonesia, membuat banyak warga negara Belanda di pulangkan termasuk Helen dan keluarganya.
Dan saat itu, helen sedang mengandung anak pertamanya. Akankah Helen dan Ukan bisa dipertemukan kembali? Apakah mereka bisa bersatu sebagai keluarga lagi meski di benua yang terpisah?
Bagi kamu yang penasaran dengan kisah Helen dan Sukanta kamu bisa baca langsung di novel Helen dan Sukanta secara langsung ya!
Dalam resensi novel Helen dan Sukanta kami juga menyediakan unsur intrinsik novel yang perlu kamu ketahui dan berikut penjelasan lengkapnya:
Tema yang diangkat dalam novel ini merupakan kisah percintaan gadis belanda dan juga pemuda Pribumi yang memiliki banyak rintangan.
Alur yang digunakan dalam novel Helen dan Sukanta ini menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Helen dan Sukanta ini menggunakan latar waktu pada umumnya yaitu di pagi hari, siang hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Helen dan Sukanta ini yaitu di rumah Helen, di rumah Sukanta, di pekarangan, di semak-semak, di Bandung dan masih banayk lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dan orang ketiga.
Gaya bahasa yang digunakan menggunakan gaya bahas Indonesia tempo dulu sebagian namun masih ringan dan mudah dipahami.
Amanat yang terkandung dalam novel ini jika kamu bersungguh-sungguh maka kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan begitu juga dengan cinta.
Dalam resensi novel Helen dan Sukanta ini juga akan dijelaskan unsur ekstrinsik novel di dalamnya, yaitu:
Niali sosial yang terkandung dalam novel ini adalah sikap Helena yang berpendidikan dan orang kaya tapi tidak menjadikan dia sombong bahkan mau bergaul dengan oorang pribumi pada saat itu.
Sikap jujur Sukanta dan juga pekerja keras ia bisa memikat hati Helena yang cantik dan orang asing karena kesungguhannya akhirnya Sukanta dapat memiliki Helena.
Berikut beberapa kelebihan yag terdapat dalam novel Helen dan Sukanta yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:
Selain kelebihan novel Helen dan Sukanta ini memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah:
Ada banyak hal yang lebih penting dalam kehidupan manusia dari pada hanya duduk terus di kamar. Dan janganlah kamu menyerah ketika belum mendapatkan apa yang kamu inginkan karena kesungguhan kamu merupakan jawaban dari keyakinan mereka atas kamu.
Demikianlah penjelasan mengenai resensi novel helen dan Sukanta mulai dari sinopsis novel, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalamnya semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kamu yang memang sedang mencari resensi novel ini.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.