Dalam kesempatan kali ini tim Mustakim Media akan menjelaskan mengenai resensi novel I want to eat your pancreas mulai dari identitas novel sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut.
Tidak hanya itu, kami juga akan jelaskan beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh novel ini secara lengkap di artikel ini.
Judul Novel | I Want To Eat Your Pancreas |
Penulis | Sumino Yoru |
Penerbit | Haru |
Jumlah halaman | 362 halaman |
Ukuran Buku | 13×19 cm |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2017 |
Harga Novel | Rp.99.000,- |
Buku ini memiliki judul I want to eat pancreas dan di tulis oleh Sumino Yoru buku ini mulai diterbitkan pada tahun 2017 oleh penerbit Haru. Dan buku ini berasal dari Jepang, namun buku ini telah di terjemahkan ke bahasa Indonesia.
Buku ini memiliki jumlah halaman sebanyak 362 halaman dengan ukuran buku sekitar 13×19 cm kamu bisa mendapatkan buku ini baik secara online maupun offline di berbagai marketplace di Indonesia.
Dalam resensi novel I want to eat your pancreas ini akan kami jelaskan juga mengenai sinopsis novel, dimana sinopsis novel ini membantu kamu untuk memahami lebih lanjut mengenai isi dari novel ini.
Novel I want to eat your pancreas ini dimulai dari tokoh “Aku” yang tidak sengaja menemukan sebuah buku yang tergeletak di lorong rumah sakit. Dan ia penasaran lalu tokoh Aku itu mengambil dan membuka buku tersebut.
Judul aneh muncul di halaman depan “Hidup bersama penyakit.” Itu mulai terasa aneh, tetapi “Aku” terus membaca buku tersebut.
Dan Aku ini terkejut mengetahui bahwa apa yang dibaca bukanlah fiksi, tetapi buku harian seorang yang sekarat karena penyakit pankreas yang fatal. Dan dengan jelas dinyatakan bahwa pemilik buku itu akan mati dalam waktu yang dekat.
Selain itu, tokoh Aku bahkan lebih terkejut ketika seorang teman sekelas datang untuk mengambil. Bukan kenalan, tetapi hanya sebatas mengetahuo.
Nama gadis sekarat itu bernama Sakura Yamauchi. Gadis yang populer di kelas itu diperkirakan tidak akan hidup lebih dari setahun tapi dia akan menjalani hidupnya seperti orang biasa.
Dan kemudian tokoh Aku adalah Haruki Shiga. Sebagai remaja biasa yang teman sekelasnya hanya dianggap sebagai angin, dia bahkan tidak memiliki siapa pun untuk memanggilnya teman.
Alasannya, ada prinsip bahwa dia tidak ingin terlibat dengan siapa pun, kedua orang yang nasibnya bertolak belakang ini secara kebetulan bertemu “teman sekelas yang mengetahui rahasianya”.
Dengan pertemuan ini, kehidupan Shiga mulai berubah, dan sebaliknya dihancurkan oleh keinginan Sakura. Sakura tertarik dengan pria yang seolah tidak peduli dengan kematiannya. Aku akhirnya menyuruhnya untuk tidak membuang waktu dan menikmati sisa hidupnya.
Sakura yang senang memaksa Shiga untuk membantunya, dan untuk beberapa alasan dia tidak bisa menolak. Dan Shiga terpaksa memenuhi semua keinginan Sakura.
Mulai dari jalan-jalan ke kafe yang biasanya hanya dikunjungi pasangan, hingga menginap di hotel di kota-kota terpencil dan pada titik tertentu konflik muncul ketika Sakura di rawat di rumah sakit lagi.
Lantas bagaimana dengan kelanjutan kisah mereka? Bagi kamu yang penasaran dengan kisahnya kamu bisa simak secara langsung novel tersebut ya!
Dalam resensi novel I want to eat your pancreas ini akan kami jelaskan juga mengeani unsur intrinsik novel dimana intrinsik ini merupakan unsur pembangun novel dari dalam, dan berikut penjelasan lengkapnya:
Tema yang diangkat dalam novel I want to eat your pancreas ini yaitu tentang perjuangan Sakura yang harus bisa menikmati sisa-sisa kehidupannya.
Alur yang digunakan dalam novel I want to eat your pancreas menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar tempat di rumah sakit, di sekolah, di perpustakaan, di kafe, di hotel terpencil, restoran Jepang dan tempat wisata lainnya.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar waktu pagi hari siang hari dan juga malam hari.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel I want to eat prancreas ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu tokoh Aku.
Gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami meski ini merupakan nover terjemahan.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah persahabatan timbal balik memiliki pengaruh yang baik pada kehidupan satu sama lain dan lakukanlah hal-hal berguna di kehidupanmu agar kamu tidak merasa menyesal.
Dalam resensi novel I want to eat your pancreas ini akan dijelaskan juga unsur ekstrinsik dan berikut merupakan unsur ekstrinsik novel ini.
Nilai sosial yang terkandung dalam novel yaitu tokoh Aku yang dulu intropert dan tidak mau bersosialisasi tapi setelah bertemu Haruka ia menjadi berubah.
Sikap Haruka yang tabah dalam menghadapi takdir dan menggunakan sisa kehidupan dengan kegiatan yang bermanfaat membuat kehidupannya semakin berarti.
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh novel I want to eat your pancreas, diantaranya adalah:
Selain kelebihan tentunya novel I want to eat yor pancreas ini juga memiliki kekurangan dan berikut beberapa kekurangannya yaitu:
Novel ini mengajarkan kita arti sebuah kehidupan dan ikhlas dalam menerima sebuah takdir dan gunakanlah kehidupan yang singkat ini dengan hal-hal positif.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel I want to eat your pancreas semoga apa yang kami sampaikan ini dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat tentunya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.