Resensi novel tapak jejak ini kami akan jelaskan secara lengkap mulai dari identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalam novel ini juga. Tak hanya itu kami juga akan bahas mengenai kelebihan dan juga kekurangannya.
Agar tidak ketinggalan informasi mengenai resensi novel tapak jejak ini kamu bisa simak artikel ini sampai selesai ya!
Judul Novel | Tapak jejak |
Penulis | Fiersa Besari |
Penerbit | Media Kita |
Jumlah halaman | 312 halaman |
Ukuran Buku | 13×19 cm |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2019 |
Harga Novel | Rp.78.000,- |
Seperti yang kita ketahui bahwa novel tapak jejak ini merupakan sebuah karya dari Fiersa Besari yang merupakan seorang musisi sekaligus penulis dan novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2019 oleh PT. Media Kita.
Novel tapak jejak ini memiliki ketebalan halaman yang mencapai sekitar 312 halaman dan memiliki ukuran sekitar 13×19 cm.
Dalam resensi novel tapak jejak ini akan kami jelaskan juga mengenai sinopsis novel. Dimana sinopsis ini akan membantu kamu untuk memahami novel secara garis besar.
Dalam buku tapak jejak ini, Fiersa Besari menceritakan tentang silsilah keluarganya, mulai dari ibu, ayah, adik serta menceritakan tentang masa lalu dirinya sendiri.
Melanjutkan kisah pengelanaan menyusuri Indonesia Timur. Namun, berbeda pada buku sebelumnya yaitu arah langkah dimana dia berpetualangan bersama dua kawannya yaitu Annisa atau lebih akrab di panggil Prem dan juga Baduy.
Karena dua kawannya ini diharuskan untuk kembali ke rutinitas masing-masing sehingga membuat Fiersa Besari menimbang ulang apakah harus melanjutkan pengelanaan ini seorang diri atau kembali pulang bersama dua kawannya ini.
Dan setelah berpikir cukup panjang dan matang akhirnya Fiersa Besari tetap melanjutkan pengelanaannya menyusuri Indonesia Timur seorang diri, dan dua kawannya tersebut terpaksa harus kembali,
Meskipun Fiersa Besari sendirian melanjutkannya dengan perbekalan yang mulai menipis, ia pun tak gentar dan tetap percaya diri untuk melanjutkan pengelanaannya.
Namun, inilah Indonesia dengan sejuta keindahannya, selain alam, masyarakatnya pun memiliki kerendahan hati yang indah. Ia sering dibantu dengan teman-teman sesama pecinta alam.
Sayangnya, terdapat pula sesuatu yang merasa bahwa masyarakat di wilayah Indonesia bagian Timur tak merasakan keadilan terhadap mereka yang tinggal di pulau yang menjadi pusat kota.
Setelah beberapa waktu berlalu, berbagai tempat di wilayah Indonesia Timur telah ia sambangi meskipun segala keterbatasan yang ia hadapi.
Semakin jauh berkelana, maka semakin ia sadar pula, bahwa sebenarnya jika tujuan berkelana menyembuhkan patah hati adalah sesuatu yang kurang tepat dilakukan, karena pada dasarnya jika hati tak ingin berdamai dengan kenyataan, sejauh apapun pergi hal itu masih tetap sama akan terasa.
Maka hal yang perlu kamu lakukan adalah mencoba berdamai dengan hati adalah dengan kenyataan yang memang bukan yang kita ingin mencoba menjalani dengan ikhlas.
Rasa sedih ini bukan lagi ditimbulkan oleh patah hati karena dikhianati sang kekasih, melainkan ditimbulkan oleh ketidakadilan yang dialami rakyat. Ikatan sesama manusia bukan lagi tentang untung dan rugi, tapi tentang saling berbagi dan tolong menolong.
Melalui pengelanaan ini pula kita akan mengetahui makna “Rumah” yang sebenarnya. Rumah adalah tempat kita menaruh hati, untuk pulang, ikut hati, ia tak akan membawa ke tempat yang salah.
Terlebih ada seseorang yang selalu setia menanti kepulangan kita, yaitu keluarga terutama “Ibu”. Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut kisah Fiersa Besari ini kamu bisa baca langsung novel tapak jejak ya!
Dalam resensi novel tapak jejak ini kami jelaskan pula unsur intrinsik dari novel ini dan berikut penjelasan lengkapnya.
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah kisah perjalanan Fiersa Besari mengelilingin Indonesia bagian Timur.
Tokoh yang ada di novel ini yaitu Fiersa Besari sendiri, Annisa dan Baduy serta orang-orang yang ia temui saat melakukan perjalanan selama 7 bulan mengelilingin Indoensia bagian Timur.
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novelnya.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar tempat di Indonesia bagian Timur.
Latar waktu yang digunakan yaitu 7 bulan perjalanan pagi, siang dan juga malam hari.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami bagis emua kalangan.
Kenangan buruk atau kenangan pahit masa lalu bukan menjadi suatu hal yang sejatinya perlu dilupakan. Sebab, kenangan buruk tersebut dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi diri untuk menjadi pribadi lebih baik lagi.
Dalam resensi novel tapak jejak ini juga kami akan jelaskan mengenai unsur ekstrinsik novel dan berikut penjelasannya:
Nilai sosial yang terkandung adalah bahwa kita tahun di Indonesia ini adalah negeri yang indah dan sikap pribumi Indonesia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi kepada pengunjung ke daerahnya.
Sikap teman-tema pecinta alam yang membantu Fiersa Besari saat ia mengalami kesulitan saat melakukan perjalanan.
Berikut kami jelaskan beberapa kelebihan dari novel tapak jejak yaitu:
Selain kelebihan tentunya novel tapak jejak ini juga memiliki beberapa kekurangan dan berikut penjelasan mengenai kekurangannya yaitu:
Demikian penjelasan mengenai resensi novel tapak jejak semoga apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.