Apakah kamu sedang mencari contoh sanggahan CPNS yang bisa membantu memperkuat argumenmu? Proses seleksi CPNS memang ketat dan terkadang, hasil yang kita terima tidak sesuai dengan harapan. Jangan khawatir!
Artikel ini akan membahas 21 contoh sanggahan CPNS yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Yuk, simak sampai habis!
Sanggahan CPNS adalah bentuk keberatan atau protes yang disampaikan oleh peserta seleksi CPNS terhadap hasil seleksi atau proses seleksi yang dianggap tidak adil atau keliru.
Sanggahan ini biasanya disampaikan secara tertulis kepada panitia seleksi atau instansi yang mengadakan seleksi.
Mengajukan sanggahan penting karena:
Berikut adalah beberapa contoh sanggahan CPNS yang baik dan benar:
“Yth. Tim Seleksi CPNS, saya ingin mengajukan sanggahan terkait hasil seleksi administrasi. Saya telah mengunggah semua dokumen yang diminta sesuai dengan persyaratan. Namun, saya dinyatakan tidak lolos karena dokumen X dianggap tidak lengkap. Saya lampirkan kembali dokumen tersebut untuk diperiksa ulang. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.”
“Kepada Tim Seleksi CPNS, saya ingin menyampaikan bahwa ada kesalahan dalam data pribadi yang saya kirimkan. Nama saya tertulis salah dalam daftar peserta yang lolos seleksi administrasi. Saya lampirkan bukti identitas yang benar. Mohon perbaikannya. Terima kasih.”
“Yth. Panitia Seleksi CPNS, saya keberatan dengan hasil seleksi administrasi karena pengalaman kerja saya di bidang X tidak diakui. Padahal, saya telah bekerja di posisi tersebut selama Y tahun. Saya lampirkan surat keterangan kerja dan sertifikat yang mendukung. Mohon untuk ditinjau kembali.”
“Dear Tim Seleksi, saya ingin menyampaikan sanggahan mengenai hasil ujian CPNS. Berdasarkan perhitungan saya, nilai saya seharusnya lebih tinggi dari yang diumumkan. Saya merasa ada kesalahan dalam penghitungan nilai. Mohon untuk diperiksa kembali. Terima kasih.”
“Kepada Panitia Seleksi, saya dinyatakan tidak lolos karena dokumen yang saya unggah tidak terbaca. Saya sudah memeriksa dan mengunggah ulang dokumen yang sama. Mohon untuk ditinjau ulang. Terima kasih atas kerjasamanya.”
“Yth. Panitia Seleksi CPNS, saya keberatan dengan hasil seleksi karena sertifikat pelatihan saya di bidang X dianggap tidak valid. Saya lampirkan surat dari lembaga pelatihan yang menyatakan keaslian sertifikat tersebut. Mohon untuk dipertimbangkan kembali. Terima kasih.”
“Dear Tim Seleksi, gelar akademik saya tertulis salah dalam daftar peserta yang lolos. Seharusnya tertulis S.Kom, bukan S.T. Saya lampirkan ijazah dan transkrip nilai sebagai bukti. Mohon perbaikannya. Terima kasih.”
“Kepada Panitia Seleksi, saya dinyatakan tidak lolos karena status kependudukan saya dianggap tidak sesuai. Saya telah melampirkan surat keterangan domisili terbaru dari RT/RW setempat. Mohon untuk ditinjau kembali. Terima kasih.”
“Yth. Tim Seleksi CPNS, nilai TOEFL/IELTS saya tidak diakui karena dianggap tidak sesuai dengan persyaratan. Saya lampirkan hasil tes terbaru yang sesuai dengan ketentuan. Mohon untuk diperiksa kembali. Terima kasih.”
“Kepada Panitia Seleksi, saya dinyatakan tidak lolos karena nomor pendaftaran saya tidak ditemukan. Saya yakin ada kesalahan teknis dalam input data. Saya lampirkan bukti pendaftaran dan konfirmasi pembayaran. Mohon untuk diperbaiki. Terima kasih.”
“Dear Tim Seleksi, pengalaman organisasi saya di bidang X tidak diakui. Padahal, saya telah aktif selama Y tahun dan memiliki banyak kontribusi. Saya lampirkan surat keterangan dari organisasi sebagai bukti. Mohon dipertimbangkan kembali.”
“Kepada Panitia Seleksi, saya dinyatakan tidak lolos karena foto yang saya unggah dianggap tidak sesuai. Saya sudah mengganti dengan foto terbaru yang sesuai dengan ketentuan. Mohon untuk ditinjau ulang. Terima kasih.”
“Yth. Panitia Seleksi CPNS, ada kesalahan dalam data tanggal lahir saya. Tanggal lahir saya yang benar adalah X, bukan Y. Saya lampirkan akta kelahiran dan KTP sebagai bukti. Mohon perbaikannya. Terima kasih.”
“Dear Tim Seleksi, pengalaman kerja saya di luar negeri tidak diakui karena dianggap tidak relevan. Saya telah bekerja di posisi yang sama selama Y tahun dan memiliki banyak sertifikat. Saya lampirkan semua bukti pendukung. Mohon untuk ditinjau kembali.”
“Kepada Panitia Seleksi, surat keterangan sehat yang saya kirimkan dianggap tidak valid. Saya sudah mendapatkan surat keterangan sehat terbaru dari rumah sakit yang sesuai dengan persyaratan. Mohon untuk diperiksa kembali. Terima kasih.”
“Yth. Tim Seleksi CPNS, alamat email saya tertulis salah sehingga saya tidak menerima pemberitahuan penting. Saya lampirkan bukti alamat email yang benar. Mohon perbaikannya. Terima kasih.”
“Dear Panitia Seleksi, jurusan pendidikan saya tertulis salah dalam daftar peserta. Seharusnya tertulis Teknik Informatika, bukan Teknik Elektro. Saya lampirkan ijazah dan transkrip nilai sebagai bukti. Mohon untuk diperbaiki. Terima kasih.”
“Kepada Tim Seleksi, identitas saya tertulis salah dalam daftar peserta. Saya lampirkan KTP dan kartu keluarga untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Mohon untuk ditinjau kembali. Terima kasih.”
“Yth. Panitia Seleksi CPNS, pengalaman magang saya di bidang X tidak diakui. Saya telah menyelesaikan program magang selama Y bulan dan mendapatkan sertifikat. Saya lampirkan semua bukti pendukung. Mohon dipertimbangkan kembali.”
“Dear Tim Seleksi, nama orang tua saya tertulis salah dalam data pendaftaran. Saya lampirkan akta kelahiran dan KTP orang tua sebagai bukti. Mohon perbaikannya. Terima kasih.”
“Kepada Panitia Seleksi, ada kesalahan dalam nilai akademik saya yang diinput. Nilai yang benar adalah X, bukan Y. Saya lampirkan transkrip nilai asli sebagai bukti. Mohon untuk diperbaiki. Terima kasih.”
Menyusun sanggahan CPNS dengan baik dan benar sangat penting untuk memastikan hak kamu sebagai peserta seleksi tetap terjaga.
Pastikan kamu selalu mengumpulkan bukti-bukti yang kuat dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Semoga artikel ini membantu kamu dalam menyampaikan sanggahan dengan tepat dan mendapatkan keadilan dalam proses seleksi CPNS.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.