Alur regresif adalah alur mundur yang menceritakan suatu kejadian dari masa lalu ke masa sekarang. Umumnya, orang-orang menyebutnya dengan alur flashback.
Dengan menggunakan alur regresif memang membuat isi cerita menjadi lebih menarik. Karena cerita dalam novel ataupun film, kebanyakan menggunakan alur maju yang terkesan sudah umum atau biasa.
Artikel ini membahas dengan lengkap mengenai alur regresif yang harus kamu tahu. Baca artikelnya sampai selesai ya.
Alur adalah urutan peristiwa atau kejadian dalam sebuah cerita, film, atau narasi lainnya. Dapat diartikan juga sebagai susunan kronologis dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam sebuah karya sastra atau film.
Alur yang membentuk rangkaian yang saling berkaitan dan memberikan pengalaman yang teratur dan terarah kepada pembaca atau penonton.
Umumnya, alur terdiri dari tiga elemen utama, yaitu awal, tengah, dan akhir, yang membentuk sebuah pola atau struktur cerita yang terorganisir.
Alur regresif adalah teknik narasi di mana sebuah cerita atau film dimulai dengan kejadian yang terjadi di masa depan.
Kemudian mundur ke masa lalu untuk menjelaskan bagaimana karakter atau situasi dalam cerita mencapai titik itu.
Dalam alur regresif, pembaca atau penonton akan melihat gambaran akhir dari cerita, lalu melihat peristiwa-peristiwa penting di masa lalu yang mengarah ke titik itu.
Alur regresif sering digunakan dalam film noir, thriller psikologis, dan drama. Teknik ini memberikan kejutan dan kebingungan pada penonton, karena mereka tidak selalu tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Tetapi juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang karakter dan situasi di dalam cerita.
Adapun Unsur-unsur dalam alur regresif meliputi:
1. Orientasi atau Pengenalan Cerita
Pertama, di bagian cerita alur regresif diceritakan bagian orientasi atau pengenalan. Disini dijabarkan mengenai nama tokoh, karakter, nama tempat, dan latar waktu kejadian.
2. Awal Konflik
Umumnya, setelah diceritakan bagian nama tokoh dan karakternya. Maka berikutnya mulai muncul cerita yang merupakan awal konflik.
3. Konflik
Terjadi konflik dalam cerita, tanpa adanya masalah tentunya ceritanya tidak akan menarik.
4. Klimaks
Setelah muncul konflik maka kemudian akan menuju ke bagian klimaks yang merupakan puncak masalah.
5. Resolusi
Di bagian akhir alur ini, terdapat unsur resolusi atau penyelesaian dari cerita tersebut.
Alur regresif dapat digunakan untuk menulis cerita dengan plot yang terstruktur dan terorganisir dengan baik.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menulis cerita menggunakan alur regresif:
1. Tentukan Karakter Utama Cerita dan Tujuan Akhir dari Cerita
Buatlah daftar peristiwa atau plot yang harus terjadi di cerita untuk mencapai tujuan akhir. Plot ini harus disusun secara berurutan dan terorganisir.
2. Identifikasi Variabel Dependen dan Independen
Identifikasi variabel dependen (tujuan akhir) dan variabel independen (peristiwa atau plot dalam cerita).
Berikan koefisien pada setiap variabel independen untuk menunjukkan seberapa besar pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Tentukan konstanta yang dibutuhkan untuk menentukan nilai awal atau titik tolak dari cerita.
3. Menulis Cerita
Tulis cerita dengan mengikuti plot yang telah disusun dan gunakan koefisien serta konstanta untuk memperhitungkan peristiwa atau plot yang terjadi.
Periksa cerita untuk memastikan bahwa alur regresif telah digunakan dengan baik.
Pastikan bahwa peristiwa atau plot terjadi secara berurutan dan sesuai dengan koefisien dan konstanta yang telah ditentukan.
Jika terdapat kekurangan atau ketidakcocokan dalam cerita, lakukan revisi dengan mengubah koefisien atau konstanta atau mengubah plot dalam cerita.
Ulangi langkah-langkah di atas hingga cerita yang dihasilkan memiliki alur regresif yang baik dan terorganisir.
Dengan menggunakan alur regresif, cerita yang dihasilkan akan memiliki plot yang terstruktur dengan baik dan terorganisir secara logis, sehingga dapat menarik minat pembaca.
Salah satu contoh alur regresif dalam film Indonesia adalah dalam film “Ada Apa dengan Cinta? 2” yang disutradarai oleh Riri Riza.
Berikut adalah contoh alur regresif dalam film tersebut:
Tujuan akhir cerita: Hubungan antara Cinta dan Rangga
Plot dalam cerita:
Variabel independen: Peristiwa atau plot dalam cerita
Cerita:
Cinta dan Rangga bertemu kembali setelah 14 tahun terpisah. Perjumpaan ini memberikan pengaruh positif pada hubungan mereka.
Selanjutnya, mereka kembali merasakan kisah cinta masa lalu mereka.
Setelah itu, mereka menghabiskan waktu bersama di Yogyakarta, di mana hubungan mereka semakin erat.
Namun, ketika waktu mereka habis, mereka harus berpisah kembali.
Berkat pengalaman yang mereka alami bersama, Cinta dan Rangga menyadari bahwa mereka masih saling mencintai dan memutuskan untuk berusaha mempertahankan hubungan mereka.
Plot dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2 disusun dengan baik dan alur regresif diikuti secara konsisten, sehingga menghasilkan sebuah cerita yang logis dan memikat.
Alur regresif dan alur progresif adalah dua jenis alur dalam sebuah cerita yang berbeda dalam cara mereka menceritakan peristiwa atau plot cerita.
Alur progresif adalah alur yang bergerak maju secara linier, dimulai dari awal cerita hingga mencapai titik akhir.
Plot atau peristiwa dalam cerita dijelaskan secara berurutan, biasanya diikuti dengan adegan yang menunjukkan konflik atau klimaks yang memuncak.
Sementara itu, alur regresif adalah alur yang bergerak mundur atau terbalik dari titik akhir cerita ke titik awal.
Penceritaan dimulai dari klimaks cerita atau titik akhir, kemudian mundur ke belakang untuk mengeksplorasi karakter atau plot yang terlibat dalam klimaks.
Alur regresif adalah salah satu bagian dari unsur cerita dalam novel maupun film yang membuat isi ceritanya menjadi lebih menarik.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.